Wisata di Solo yang murah, ada nggak sih? Ada dong!
Pertama kali menginjak kaki di tanah kelahiran Pak Jokowi ini, saya langsung jatuh hati. Gimana tidak, kota yang menyambutku dengan keramahan khasnya, tidak terlalu riuh seperti di kota asalku pun jauh dari yang namanya kemacetan.
Memilih tinggal di pinggiran kota Solo adalah salah satu ide terbaik yang kami punya.
Tinggal di kota penghasil batik ini, kami pun sangat excited untuk menjelajah berbagai tempat wisata di Solo yang murah. Kenapa begitu? Sejak berada di kota ini, apapun serba murah! Ciyusan lho.
Kami membeli isi rumah dengan harga miring, makanan pun masih ada yang harganya dua ribu! Gilak bener ini mah. Gorengan? Lima ratus perak masih dapet shay.
Jadi terlintas dong di pikiran kami pasti ada wisata di Solo yang murah. Ealah ternyata ada! Hehehe…
Tak perlu merogoh kocek banyak untuk bisa mengunjungi beberapa wisata di Solo yang murah ini. Cukup membayar karcis saja, kita bisa menikmati perjalanan masa ke masa.
Kekayaan budaya, keramahan alam, murahnya suvenir adalah hal-hal yang saya peroleh setelah mengunjungi wista di Solo yang murah ini.
Sebelum memulai petualangan mengunjungi wisata di Solo yang murah, ada baiknya kamu mampir terlebih dahulu menyantap sarapan soto segeer Hj. Fatimah ini.
Seporsi soto ayam dan segelas teh hangat cukup menjadi tabungan energi kamu sebelum menyusuri lekuk kota ini.
Inilah 7 wisata di Solo yang murah
- Keraton terbesar di Jawa, Keraton Surakarta
Keraton ini letaknya di pusat kota, dekat dengan pusat grosiran Solo. Pastinya kamu akan memasuki keraton melalui alun-alun utara.
Gerbang bercat putih dengan pahatan simbol keraton Surakarta, berdiri megah menyambut kedatanganmu. Rimbunan pohon beringin di jejeran pedistrian dengan akar-akar tebal nan kokoh menjadi pemandangan utama yang meneduhkan.
Sinar matahari yang menerobos disela rindangnya pohon menambah kesan magis berada di tempat ini. Lapangan luas yang biasanya menjadi tempat wisata malam ketika sekaten tiba kini diisi berpuluh kios pindahan pasar Klewer yang terbakar akhir 2014 silam.
Pagar tinggi serupa benteng dibangun melindungi keraton. Memasuki gerbang (lagi), kamu akan menemukan sebuah bangunan tua yang dicat biru, dijaga oleh dua orang abdi dalem.
Sebelah kiri jalan ada semacam pedistrian dan pohon beringin tua yang menjadi kanopi alami.
Untuk bisa masuk ke dalam keraton, kamu harus membayar karcis masuk sebesar Rp. 10.000,- , untuk wisatawan mancanegara Rp. 15.000,-. Loket ini bisa kamu temui di sisi sebelah kanan pas gerbang masuk. Dan ada baiknya kamu memarkir kendaraan di sekitar area gerbang masuk.
Sayangnya, kamu butuh sedikit energi untuk bisa mencapai bangunan utama keraton karena letaknya dari gerbang sekitar 200 meter.
Sebelum memasuki keraton, kamu akan dipandu oleh seorang abdi dalem yang fasih berbahasa Inggris dan menguasai budaya Solo serta seluk beluk keraton Surakarta. Kamu akan diajak memasuki sebuah gerbang yang menghubungkan museum dengan keraton.
FYI, untuk yang mengenakan sandal akan diminta melepaskannya, yang mengenakan sepatu dipersilahkan untuk tidak melepasnya.
Hamparan pasir, selasar bergaya tua disertai lampu vintage, pohon-pohon yang berjejer rapi, sebuah pendopo menjadi pemandangan yang akan menyambutmu. Konon, pasir di sini berasal dari pantai serta gunung merapi dan ada efek menyembuhkan juga.
Jadi, tak perlu khawatir kakimu akan terinjak benda tajam karena memang nggak ada.
Sayangnya pendopo Keraton ini dilingkari tali kuning yang artinya tidak bisa masuk. Selanjutnya, kamu akan diajak mengelilingi museum keraton.
Di dalamnya, kamu akan menjumpai beragam artefak-artefak sejarah milik keraton. Mulai dari keris, kereta kuda, pedang, kuali, beragam tempat saserahan, perlengkapan makan dan lain sebagainya.
Sayangnya, museum ini terasa tua banget karena cat yang sudah kusam, ditambah ubinnya yang bergaya vintage . Oh well, memang seperti itulah ya kesan museum di Indonesia. Hehehe…
Seperti yang saya katakan sebelumnya bahwa keraton ini terbesar di Jawa. Kamu bisa mengelilingi wilayah keraton hingga ke alun-alun selatan.
Nantinya di sana kamu akan menemui Kyai Slamet, kerbau putih yang disakralkan warga Solo. Jumlahnya kini tersisa enam, dan selalu menjadi pembuka untuk kirab satu suro.
Jika kamu kepanasan, capek ataupun pengin ngemil, di sebelah kiri gerbang masuk tadi tepatnya di bawah rimbunan pohon beringin, berjejer penjual makanan dan minuman yang bisa menjadi pilihan.
Mulai dari dawet selasih yang menggunakan campuran tape, batagor, siomay, wedang ronde, rujak, soto. Harga? Mulai dari dua ribu rupiah.
FYI,
Jam operasional Keraton Surakarta :
Senin – Jumat pukul 09.00 – 14.00 WIB
Sabtu – Minggu pukul 09.00 – 15.00 WIB
Fee pemandu – Rp. 30.000,-
- Pura Mangkunegaran, Wisata lokal bercitarasa Eropa
Wista di Solo yang murah berikutnya adalah Pura Mangkunegaran.
Kenapa saya katakan bericitarasa Eropa? Ah, pasti kamu akan mengiakan pendapat saya setelah melihat foto-fotonya!
Pura Mangkunegaran ini terletak di pusat kota juga. Dekat dengan pasar Triwindu yang adalah pasar barang antik juga satu area dengan pasar Ngarsopuro.
Memasuki gerbang kamu akan disambut hamparan lapangan yang luas. Sebelum kamu memasuki area Pura coba kamu tengok bagian kanan pura.
Di situ kamu akan menemukan sebuah bangunan tua. Dulunya bangunan ini adalah markas pasukan berkuda (Kavaleri).
Di Pura, kamu juga akan dipandu oleh seorang pemandu. Tapi, sebelum memasukinya kamu harus membayar karcis masuk sebesar Rp.10.000,-.
Sebuah pendopo besar di depannya ada sebuah kolam kecil bakal membuatmu terpukau. Pendopo ini saya katakan lokal bercitarasa Eropa.
Tiang-tiangnya itu dari pohon yang tumbuh di hutan Mangkunegara, Wonogiri. Dan cukup kamu tahu, tiang ini dibangun tanpa menggunakan paku lho! ‘Aksesoris’ yang ada di pendopo ini membuat saya mengatakan citarasa Eropa.
Beberapa merupakan pemberian dari negara Itali, Belanda (dan beberapa negara yang saya lupa). Di pendopo juga terdapat gamelan pusaka seperti, gamelan Kyai Seton, gamelan Kyai Kanyut Mesem, gamelan lipur sari.
Lucky me, sudah pernah menyaksikan pagelaran budaya di mana gamelan ini dimainkan!
Setelah pendopo terdapat beranda terbuka bernama Pringgitan. Di sini memiliki tangga yang akan menuju ke Dalem Ageng.
Nah di Dalem Ageng ini, dulunya merupakan ruang tidur pengantin kerajaan, sekarang beralih fungsi menjadi museum. Sebelum memasuki ruangan intinya, kamu akan menjumpai beberapa lukisan istri-istri Adipati Mangkunegara, salah satunya pernah ditaksir oleh Bung Karno lho saking cantiknya.
Di Dalem Ageng dipamerkan petanen (tempat persemayam Dewi Sri) yang berlapiskan tenun sutera. Selain itu ada juga artefak-artefak sejarah budaya seperti senjata, pakaian, medali, perlengkapan wayang, uang logam, gambar adipati-adipati Mangkunegaran, serta berbagai benda-benda seni.
Di salah satu sudut terdapat koleksi Raden Saleh atau yang dikenal Pangeran Samber Nyawa yang merupakan pendiri Pura Mangkunegaran.
FYI, untuk di daerah Dalem ini kamu tidak diperkenankan mengambil foto dan mengenakan alas kaki.
Ruangan selanjutnya adalah bagian tengah Pura terdapat kediaman keluarga Mangkunegara. Ini bagian favoritku!
Gimana tidak, di situ ada taman yang ditumbuhi pohon-pohon berbunga, semak-semak hias, ada beberapa sangkar berisi burung, patung klasik bergaya Eropa serta kolam air mancur. Menghadap ke taman terbuka, terdapat sebuah bangunan bernama Beranda Dalem yang bersudut delapan.
Di mana di dalam bangunan terdapat tempat lilin dan perabotan Eropa yang memukau. Kaca-kaca berbingkai emas terpasang berjejer di dinding. Dari beranda menuju ke dalam tampak ruang makan.
Saran saya, jika kalian ingin mengunjungi Pura dan Keraton dalam satu hari, ada baiknya mengunjungi Pura terlebih dahulu. Jika kalian mengunjungi Keraton terlebih dahulu, untuk ke Pura harus mengikuti jalan memutar yang lumayan jauh.
Jam operasional Pura Mangkunegaran :
Senin – Kamis pukul 09.00 – 14.00 WIB
Jumat pukul 09.00 – 12.00 WIB
Minggu pukul 09.00 – 14.00 WIB
Fee pemandu, Rp. 30.000,-
- Menikmati keramahan alam di Grojogan Sewu Tawangmangu
Tawangmangu terletak di dataran tinggi, jadi saat berkunjung ke sana kamu akan disapa semilir angin dingin khas pegunungan.
Ke Tawangmangu, rasanya tak lengkap jika belum mencicipi sop buntut Bu Ugi. Seporsi sop buntut akan memberikan sedikit energi sebelum kakimu mencapai Grojogan Sewu.
Grojogan sewu Tawangmangu merupakan salah satu tempat wisata alam yang cukup terkenal di Solo. Terletak di Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karangayar, wisata alam yang satu ini menghadirkan keindahan alam yang luar biasa.
Sejuknya udara pegunungan ditambah rimbunnya pepohonan di sekitarnya membuat kamu merasa menyatu dengan alam.
Pemandangan yang ditunggu tak lain adalah air terjun setinggi 81 meter. Untuk mencapai lokasi air terjun, kamu perlu sedikit olahraga dengan menuruni 1.250 anak tangga yang tentunya hal sama harus kamu lakukan ketika kembali.
Jenis flat shoes akan cocok menemani perjalanan ‘jauh’ yang akan kamu lakukan. Selama perjalanan menuju air terjun, kamu akan menemui monyet-monyet berkeliaran yang merupakan salah satu objek menarik dari wisata Grojogan Sewu.
Harga tiket masuk lokasi wisata ini adalah Rp 18.000. Jika lapar, kamu bisa beristirahat sejenak di shelter yang tersedia dan menikmati sate kelinci atau menu-menu lain yang tersedia di rumah makan.
Untuk yang hobi aktivitas memacu adrenalin, kamu bisa mencoba flying fox dan arung jeram yang tersedia di sana.
- Pasar Ngarsopuro – Wisata malam yang tak boleh kamu lewatkan
Datang ke Solo belum lengkap jika belum mampir ke Ngarsopuro.
Kawasan yang satu ini sengaja ditata secara artistik dengan lampu-lampu model tua di sepanjang jalan dan tempat duduk ukir vintage yang menambah suasana harmonis.
Kesan nyeni sangat kuat terasa karena kamu bisa melihat lukisan-lukisan yang terpajang, lampu jalan yang dibungkus sangkar burung, dan patung-patung yang berjajar sepanjang jalannya.
Pasar malam Ngarsopuro hanya ada setiap Sabtu dan Minggu dimulai pukul 19.00 – 21.00 WIB.
Di sini kamu harus siap-siap kekepin dompet. Hehehe… Kamu bisa menemukan berbagai aneka produk mulai dari suvenir, kerajinan tangan, batik hingga kuliner.
Harganya? Murah! Dan bisa juga kamu tawar. Semua dijajakan dalam stand-stand yang menghuni tenda- tenda beratap lancip warna putih.
Kawasan pasar malam ini bebas dari kendaraan. Selain berbelanja, kamu juga bisa menikmati pertunjukan seni seperti lagu-lagu khas Jawa.
- Taman Satwa Taru Jurug
Kebun binatang yang berada di tepi sungai Bengawan Solo ini menawarkan keindahan taman yang hijau dengan sarana permainan anak-anak. Berlokasi di Jalan Ir. Sutami, ini bisa menjadi salah satu pilihan wisata Anda yang datang dari Stasiun Solo Jebres.
Dari Stasiun Solo Jebres, kamu bisa menumpang becak dengan membayar Rp 10.000.
Di sini kamu bisa melihat berbagai koleksi satwa liar, seperti gajah, monyet, ular, menjangan, burung-burung eksotis, beruang madu, harimau sumatera, macan tutul, dan masih banyak lagi hewan lainnya.
Di lokasi Taman Satwa Taru Jurug ini juga terdapat taman bermain anak-anak dan Taman Gesang yang memang dibuat untuk mengenang pencipta lagu Bengawan Solo itu. Walaupun taman satwa Taru Jurug ini nggak sebesar Gembira Loka Zoo di Jogja, tapi bisa menjadi pilihan untuk wisata murah di Solo bersama keluarga.
Harga tiket masuknya hanya Rp6.000 pada hari biasa dan 7.000 pada akhir pekan. Murah, bukan?
- Situs Purbakala Sangiran – Wisata edukasi bersama anak
Pilihan tempat wisata murah di Solo yang murah berikutnya adalah Situs Purbakala Sangiran.
Situs terlengkap di Asia ini memiliki luas area 56 km2 dan berada di kaki Gunung Lawu, Jawa Tengah, atau sekitar 15 km di sebelah utara lembah sungan Bengawan Solo, Surakarta. Di kawasan situs ini juga terdapat Museum Purbakala Sangiran.
Museum Purbakala Sangiran bertempat di Desa Krikilan, Kecamatan Kalijambe, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah. Museum ini menghadirkan nuansa peradaban masa lalu di Jawa.
Museum ini bukan setiap Selasa—Minggu mulai pukul 09.00—16.30 WIB. Di Museum ini Anda bisa menemukan berbagai koleksi purbakala Sangiran, seperti fosil manusia purba, batuan, fosil binatang laut dan air tawar, fosil binatang bertulang belakang, dan artefak batu.
Selain itu, terdapat juga ruang audio visual yang menampilkan tayangan mengenai fosil peninggalan masa prasejarah di Sangiran. Museum modern ini dapat menambah wawasan kamu mengenai sejara manusia di Sangiran.
Untuk mengunjungi museumnya, kamu hanya perlu membayar Rp 5.000.
- Keliling kota Solo dengan bus bertingkat Werkudara
Nggak perlu jauh-jauh ke negeri Pangeran William untuk merasakan sensasi bus bertingkat. Di Solo ada juga.
Bus berwarna merah dan beroperasi tiap Sabtu – Minggu ini dinamakan Bus Werkudara. Bus ini memiliki tinggi 4,5 m dan lebar sepereti bus pada umumnya 2,5 m.
Bus tingkat ini hanya ditawarkan kepada wisatawan yang ingin berkeliling Solo. Lokasi yang bisa dituju, antara lain Keraton Surakarta, Kampung Batik Kauman dan Laweyan, Mangkunegaran, Museum Radya Pustaka, dan sejumlah tempat lainnya.
Bus tingkat ini dapat mengantar wisatawan sesuai keinginannya.
Kamu bisa membeli tiket di tempat yang sudah disediakan secara eceran seharga Rp. 20.000,- untuk berkeliling kota Solo pulang pergi pada hari Sabtu, Minggu dan hari libur. Mau dipakai sendiri pun bisa! Harga sewanya Rp. 800.000,- per 3 jam dengan biaya overtime Rp. 250.000,- per jam.
Oh iya, untuk beli tiket, kamu harus kirim pesan ke Sandi 085229790462. Setelah memesan lewat sms, tiket bisa diambil di kator Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kota Surakarta di Jalan Menteri Supeno No. 7.
Nggak perlu jauh-jauh ke luar negeri untuk liburan hari besar keagamaan ataupun long weekend. Di Indonesia banyak banget destinasi yang tak kalah menarik salah satunya Solo.
Berada di kota inipun kamu nggak perlu repot merogoh kocek banyak dengan adanya wisata di Solo yang murah.
Udah pernah mengunjungi 7 wisata di Solo yang murah ini? Share yuk di kolom komen. Atau kalau ada yang butuh informasi tentang wisata di Solo, silahkan dishare artikel ini.
Disclosure : artikel ini adalah sponsored post dan sudah pernah publish Februari 2015. Hanya saja ada kesalahan teknis, artikel ini hilang dua bulan lalu. Artikel ini pernah direpost di Rocking Mama.
Bagus nih buat wisata sejarah dan budaya. Belom pernah ke keraton btw..
@Andi : kalau ke Solo lagi, mesti ke Keraton yaaa ^^
Lahir dan besar di Solo tapi belum pernah ke Kasunanan..
Berrrr,,, enak banget bisa ngepost ke blog dengan sumber ( dokumentasi pribadi)… nah saya sebagai orang semarang, kalau ke solo cuman numpang lewat, belum pernah memasuki wisata keraton solo, hmm lihat foto2nya saja sangat menyenangkan ya, seakan saksi bisu zaman penjajahan dulu 🙂
Salam gaes,
Solo ini udah lama aku tandai hahaha, mupeng banget jalan2 ke sana. Banyak bangunan bersejarah.
ternyata aku masih belum mengeksplore Solo. Masih ada beberapa tempat yg belom dikunjungi dari list ini. Bookmark dulu aah 😀
Info nya komplit. Tfs mak Ran ? btw skrg fee pemandu 30rb ya? Dulu seiklas nya.. Hahaha.. Berarti bayar 10rb/org + 30rb/rombongan gt kan ya mak?
referensi buat liburan tahun baru kak, mantap nih.. aku pegennya ke keraton surakarta. kira-kira bakal penuh gak yaa??..
trims infonya kak 😀
Save! Insha Allah kesini semua hahahah.. Semoga nanti bisa ketemuan di Solo ya kaaak 😀
ah ternyata solo keren juga yah. Pengen ke solo pengeeeeeeeeen hahaha :p
diantara tempat-tempat di solo mbak. keraton mangkunegaran aku belum pernah masuk. hihi. kapan-kapan kesana ahh
Nah kalau ada petunjuk dari orang Solo gini jadi enak. Terakhir aku ke Solo bareng keluarga bingung mau kemana & ngapain, akhirnya habis buat googling sambil macet2an aja di jalan wkwkwkwkk
Asyik dapat info berharga buat ngisi liburan anak-anak.
Catat ah.
Dulu waktu Taruli sekolah di Assalam nggak sempat ke mana-mana, sekarang malah kangen pengen wisata di Solo 😀
Baru pernah nyobain yang Keraton sama Mangkunegaran. kalau ke Solo saya lebih suka ngubek-ubek Kampung Batik Laweyan. Seru aja jalan kaki keliling kampung.
Pernah nyoba semua kecuali nomer 7. Tapi fotonya hilang entah ke mana. Lain kali kalo ke Solo nyoba nonton wayang wong Sriwedari mbak. Seru. Sama main ke Pasar Triwindu. Itu keren banget.
Bayar kebun binatangnya setara Ragunan ini, kalau Gembira Loka saya bilang wajar sih kalau lebih mahal. Solo memang target saya sih karena pingin nyobain bis tingkatnya ?
trnyata ada yah tempat wisata solo yang murah baru tau
Adek saya paling kecil sekolah di Solo, UNS.
Tapi baru hitungan jari mampir kesana..
Btw mungkin karena saya perantau ya Mba, uda enjoy aja di Jakarta dengan kemacetan dan orang2nya.
Hohoho
kalau naik kereta wisata itu mahal ya mak hehehe…btw aku belum pernah masuk mangkunegaran 🙁
info wisata solonya lengkap banget, the next bakal jadi agenda wisata tahun depan ini
nambahai aja.. taman balekambang manahan.. murmer tempat favorit untuk mendinginkan kepala
Kalo solo kulinernya mba aku nyarinya Haha. Selat mbak lies lah wajib kalo lagi kesana
Terima kasih infonya mba. Untuk liburan perlu dicatat ini. Belum pernah mengunjungi keraton Surakarta.
Pantesan perasaan pernah baca tapi kok komennya baru dikit. Berasa artikel baru.
Anak-anakku udah ke Keraton..saya malah belum.
Baru ke Tawangmangu aja
Sangiraaaan, aku mw kesana pokoknya :D. Selalu penasaran ama museum2 prasejarah gini.. Ngebayangin org2 primitif dulu hidupnya seperti apa.. 🙂
Bertahun-tahun di solo aku belum pernah ke keraton … Hiks. Btw, dari stasiun solo jebres ke Jurug mgkn lebih enak naik bus kota mbak, naik becak kejauhan.