Hola…
Okay, as usual, tiap akhir pekan saya menjadwalkan untuk postingan kategori ‘food’. Kali ini adalah review makanan di dataran tinggi Tawangmangu.
Spesialnya, tulisan ini ditulis oleh mas Jung . *horee.. 😀 Ternyata pemilik nickname Jung Jawa ini se-grup sama saya di Blogger Surakarta. Saya suka membaca tulisannya entah di blog pribadi atau di Katanium. Diksinya bikin betah membaca hingga habis dan runtut! Penjelasan tentang seputaran blogging pun dibahas ringan ala warung kopi *eh.
Maak prolog kepanjangan.. *salim 😀 Beklaah, langsung saja yes, selamat membaca dan ngiler
Tawangmangu bukan hanya perkara dinginnya udara, pendakian Gunung Lawu maupun pesona Kebun Teh Kemuning. Lebih dari itu, Tawangmangu memberikan sajian kehangatan pada semangkuk sop buntut yang nikmat.
Butuh waktu kurang lebih satu jam dari Solo, untuk tiba di Tawangmangu. Namun, rasanya kurang lengkap jika tubuh yang merasakan dinginnya hawa pegunungan tidak segera dihangatkan. Bagaimana dengan semangkuk sop buntut lezat dan teh hangat?
Ya, siapa yang mampu menolak kelezatan dari Sop Buntut Bu Ugi. Jika dari arah Solo, rumah makan ini terletak di sisi kiri jalan. Tidak sulit menemukannya, karena hanya warung inilah yang paling mencolok menjajakan Sop Buntut.
Tentu, jangan mengrenyitkan dahi terlebih dahulu. Bangunan rumah makan ini tak semegah restoran, namun sederhana sekali. Seolah mengajarkan kita bahwa nurani yang terjaga dan insan yang bijak lebih utama daripada suatu hal yang kasat mata. Sungguh sebuah makna yang dalam.
Baca juga : Mencicipi lezatnya soto Hj. Fatimah Boyolali
Aku cukup mengenal sop buntut ini. Lebih dari tiga kali aku mencicipinya, tetap khas, tetap nikmat dan lezat. Tak pernah lupa akan gurihnya daging sapi yang masih menempel pada tulangnya. Rasanya empuk, tidak terlalu asin namun tetap gurih. Memang, rasa itu relatif, wajar jika lidah ini mampu berkata-kata tetapi tetap sulit mengatakan kejujuran yang ada.
Sop Buntut Bu Ugi seolah memberikan sejenak kelezatan di antara lereng Gunung Lawu. Memanjakan dua penikmat sekaligus, penikmat alam dan kuliner. Bumbu khas yang meresap hingga sumsum tulang sapi dicampur dengan segarnya jeruk nipis seolah menjadi hidangan wajib di Tawangmangu.
Jika tak puas dengan sop saja, Warung Bu Ugi menyediakan pecel juga. Namun, aku lebih memilih untuk menikmati sop buntut. Sebab, siapa yang berani berdusta akan kombinasi sambal kecap dan sop buntut yang disajikan dengan irisan kentang dan wortel? Rasa segarnya sayuran yang seperti baru saja dipetik dari kebun-kebun di sekitar Lereng Lawu.
Warung yang berdiri sejak tahun 1950 ini menjual menu sop buntut mulai tahun 80an. Wajar jika Sop Buntut Bu Ugi menjadi populer seperti sekarang ini. Soal harga, kita tak perlu risau hati terlalu dalam. Cukup 30 ribu rupiah saja untuk satu porsi sop buntutnya. Itu sudah termasuk teh hangat tadi.
Jadi, selain Grojogan Sewu, Gunung Lawu dan pesona Kebun Teh Kemuning, Tawangmangu menyajikan wisata kuliner yang patut dinikmati. Kalau begitu, sudah berencana untuk mencicipi Sop Buntut Bu Ugi secepatnya?
Untuk kamu yang mau liburan ke Solo, Tawangmangu wajib dimasukkan ke itinerary. Banyak tempat wisata di sekitar Tawangmangu yang sayang untuk dilewatkan. Pun dengan kulinernya. Tetep yes, mampir dulu ke warung Sop Buntut Bu Ugi sebelum melanjutkan perjalanan.
Baca juga : Rumah batu villa & spa Solo
Happy weekend my dear fellas…
Artikel ini adalah guest post yang ditulis oleh Jung. Penikmat desain grafis, dangdut dan senyuman milikmu. Kamu dapat membaca blognya di jungjawa.com atau mengikutinya di Twitter dan Instagram dengan username @jungjawa
wah cucok sekali suasana dingin dingin makannya sop buntut..
mak nyuus kunyus kunyus ikuu..
@21inchs : beneer banget 😀
Dingin dingin makan sop buntut hangat. . Mantap hehehe. . Gagal fokus sama fotonya wkwkwk
@Luckman : fotonya apiik hehehe
Sedap!! Membayangkannya saja, saya sudah ingin pulang. Dingin-dingin, mak slrupp, wenak pokoknya
@Damar : hehehe dingin gini enaknya makan kayak gini 😉
Fotonya saja sudah menggugah selera, apalagi aslinya ya.
Kalau bukan dari Solo tapi dari arah Cemoro Sewu – Tawangmangu,
RM Bu Ugi dilewati apa tidak ya Mbak?
terima kasih
Weleh.. harus kesana yaaa…
Jadi pengen jalan jalan plus wisata kuliner nih..
tau gitu pas dulu ke lawu makan sop buntut, anget anget di tempat dingin..
@Andika : kalo ke Tawangmangu jangan lupa ke sini ya mas 😉
gila yaaa, sop buntut dgn porsi segitu kalo di jakarta dan bandung harganya udah jelas di atas 60 rb.. di sana masih ada yg 30 rb -__-.. pdahal keluargaku itu rutin ke tawangmangu tiap lebaran Ran.. tp kok ya mama mertua ga pernah ngajakin ke sop buntut ini -__-.. mudik 2017 hrs aku paksa kesana kayaknya 😀
@Fanny : ayo ke sini ya insya allah. Ho’h termasuk muraaaah ini 😀
waww makannya bikin saya ngiler ini,.. hehehehe bagus ulasnnya…
@Hijab cantik : makasih ^^
sudah lama saya gak kesini sejak jaman ala ala dulu
btw sekarang tambah mahal ya..mumpung masih after idul adha, masih banyak sisa daging qurban nih bu, jadinya pengen masak sup buntut sendiri hehe
@Mas Dhanang : hoo, biasa lah mas seiring harga pada naik juga. Wah usul bangus tuh! 😀 hemat bikin sendiri
Bisa buat mampir kalau ke Tawangwangu nih.
@Nur Rochma : ayo mbak kalo lewat mampir ^^
Mba Ranny. Alhamdulillah Uti dah pernah menikmati sopnya bu ugi.. yummy skali.. bikin ketagihan.
@Utii : huaaaa bikin ketagihan yaa, pantas lah banyak pengunjung
Mdh2an kpn2 bs jln2 ke solo & tawangmangu…
@Mbak Nathalia : aminn ^^
Aih, saya bolak-balik ke Tawangmangu belum sempet mampir ke Sop Buntut Bu Ugi.
Makan sop hangat tuh pas banget untuk menghangatkan badan dari dinginnya udara pegunungan.
@Mbak Ety : hayoo yang tinggal deket situ 😀 kapan-kapan makan mbak di situ 😉