Sejak Athar masuk TK B, saya memutuskan untuk menyiapkan bekal untuknya. Sebenarnya, sewaktu duduk di TK A saya pernah beberapa kali bikin bekal tapi ya, saya saja kurang telaten. Hehehe ….
Di sekolah Athar, memang disediakan cemilan bergantian setiap hari dari orang tua murid. Kalau memang nggak mau repot mah saya biarin saja Athar konsumsi cemilan dari sekolah. Tapi, saya memiliki alasan khusus mengapa harus menyiapkan bekal untuk anak.
- Jam sekolah di TK B lebih panjang dari TK A, jadi Athar butuh makanan dengan kalori yang cukup karena selama di sekolah pastinya membutuhkan banyak energi.
- Kalau nggak ada bekal, nantinya energi berkurang dan efeknya bisa kurang konsentrasi.
- Athar pernah alergi sewaktu mengonsumsi salah satu snack.
Tiga hal inilah yang membuat saya rajin bangun lebih pagi, tiap malam mikirin menu agar Athar bisa membawa bekal ke sekolah yang bergizi.
Ini sungguh tantangan bagi saya! Karena menyiapkan bekal untuk anak tk butuh kreativitas mengolah bahan.
Bagi Para Mama Millenial, 7 Tips Menyiapkan Bekal Untuk Anak TK Ini Memudahkan Mama Menyajikan Menu Bergizi dan No Jajan
Kurang lebih hampir tiga bulan, ya, saya mulai rutin menyiapkan bekal untuk anak setiap hari. Sebelum memulai, pastikan terlebih dahulu ya, Ma, waktu sekolah anak dan aktivitasnya. Kayak Athar, senin-rabu pasti beda menu dengan kamis apalagi jumat-sabtu. Karena jam pulangnya berbeda-beda, ditambah di hari tertentu ada kegiatan olahraga, jalan keliling dan drum band.
Dan selama kurun waktu itulah, saya mencatat beberapa hal untuk dijadikan bahan sharing bagi para Mama millenial dalam menyiapkan bekal untuk anak TK.
- Siapkan jadwal menu untuk seminggu demi menyelamatkan pagi yang selalu-saja-sibuk
Pada awalnya, saya cuek dengan hal ini. Tapi, makin ke sini saya membutuhkan pembagian waktu yang cukup agar bisa mengerjakan yang lain dan Athar nggak telat ke sekolah!
Seriously, saya pernah loh bikin bekal hingga Athar telat masuk kelas. Dan ini catatan buruk yang nggak boleh saya ulangi lagi!
Makanya, bikin list bekal untuk anak dalam seminggu itu sangat membantu. Jadi, saya bisa mulai menyiapkan bahan, estimasi waktu pembuatannya.
Keuntungan menyiapkan menu bekal untuk anak seminggu itu, saya bisa tau yang mana jadi favorit Athar dan yang mana saya mesti kurangi atau ganti.
- Hindari menyajikan menu yang sama setiap harinya, bikin bosan!
Kita saja makan menu yang sama setiap hari pasti bosan, apalagi anak. Itulah mengapa hindari banget menyajikan menu bekal anak yang sama setiap harinya.
Trust me, anak akan ogah-ogahan makannya. Dan sayang kan ya, pulang ke rumah banyak sisa. Hiks … Been there, done that. So, please ingat baik-baik poin ini, ya!
- Masaklah menu bekal anak yang praktis, mudah digenggam dan siapkan bahannya dari malam sebelumnya
Menyiapkan bekal untuk anak TK itu nggak butuh yang rumit-rumit kok.
Yang utama dalam menyiapkan bekal untuk anak TK itu : pikirkan lamanya jam belajar, kegiatan selama di sekolah.
Dua hal ini membuat saya berpikir, kalau hari ini bakal nyiapkan menu dengan karbohidrat yang cukup ditambah snack seperti biksuit dan buah. Tapi, di hari yang lain saya mengurangi karbohidrat, more snack dan buah.
Bahan-bahan bekal anak yang mesti selalu distok seperti, roti, meises, biskuit, kentang, wortel, sosis, ketimun, selada, tomat, keju, makaroni, susu cair, daging asap. Dari bahan-bahan tersebut bisa menghasilkan menu dalam seminggu.
Untuk menu siapkan yang praktis saja sebisa Mama, dan usahakan mudah dipegang ya, Ma. Kan ada tuh makanan yang ‘licin’ bikin anak kesulitan menggenggam.
Siapkan bahan dari malam sebelumnya agar nggak repot di pagi hari. Bisa dikatakan, jaga-jagalah kalau bangun telat tapi tetap bisa siapin bekal untuk anak.
- Warna itu berpengaruh loh, Ma. Jadi, sajikan makanan dengan berbagai warna plus kotak bekalnya. Dan jangan lupa dihias
Coba deh perhatiin, anak-anak itu suka dengan hal-hal yang berwarna. Ini juga sekaligus melatih mereka menghafal warna, ya.
Dan pernah saya baca artikel, anak-anak itu suka banget bekal yang ada bentuk-bentuknya. Mereka biasanya lahap makannya.
Jadi, sajikan menu dengan warna berbeda. Contohnya, ada selada dan tomat sebagai hiasan, warna buah, biskuit dan menu utama. Saat disajikan di kotak bekalnya, muncul yekan gradasi warna yang menyejukkan mata.
Untuk hiasan selain selada dan tomat, Mama bisa bikin nasi dalam bentuk kepala, untuk mata-hidung-mulut bisa kombinasikan dengan wortel, kacang polong. Ide bento ini bisa Mama temukan di Pinterest, Instagram maupun blog food blogger.
Nggak kalah penting juga kotak bekal anak. Sebaiknya pilih yang ada gambar entah itu hello kitty, transformer, avangers, pokoknya favorit anak deh. Ini salah satu faktor dia tambah semangat loh bawa bekalnya.
- Anak-anak menyukai makanan dengan berbagai bentuk, jangan monoton mulu, Ma!
Sandwich, roti panggang, risoles yang disajikan dalam bentuk segitiga itu selalu menggoda. Betul nggak, Ma? Anak-anak itu suka dengan bentuk.
Contoh nih, Athar tuh suka makan roti dengan cara dilipat. Kalau nggak dilipat, nggak bakal mau dia. Hahaha … Dan dia konsisten dengan bentuk persegi panjang itu tiap makan roti.
So, saran saya, sebaiknya Mama menyiapkan beberapa bentuk cetakan kue ya. Kan banyak tuh ada bentuk bulat, segitiga, bintang, pohon cemara dan lain sebagainya.
Atau saat menyajikan menu seperti omelet, dipotong berbentuk segitiga atau kotak.
- Ajak anak untuk menyiapkan bekal ke sekolah
Saya suka bertanya ke Athar, “Kak, besok mau dibikin apa untuk bekal?”
Itu saya lakukan kalau sudah mentok ide saat menyiapkan menu bekal untuk anak dalam seminggu. Hihihih … And it’s works!
Selain meminta pendapat anak untuk variasi menu, nggak ada salahnya juga mengajaknya dalam menyiapkannya di kotak bekal. Ini bagian yang excited loh.
Di situ Mama akan lihat bagaimana kreatif anak kita dalam menyusun menu di kotak bekal.
Poin ini sebagai bentuk memberdayakan anak, ya Ma in positive way. Meminta pendapat mereka dan mengajak menyiapkan bekal membuat anak bisa makan makanan yang sehat setiap hari. Karena mereka makan apa yang disukai dan mencegah si kecil untuk jajan.
Baca juga : 5 Cara memilih jajanan sehat di supermarket
- Makanan semalam nggak habis, jangan dulu dibuang! Get creative with leftovers!
Sering nggak mendengar kata leftovers? Ini adalah sebutan untuk makanan sisa semalam di rumah.
Banyak loh resep leftovers yang seliweran di blog para foodblogger. Mama bisa sontek ide-idenya lalu kreasikan dengan bahan yang ada di rumah. Lagian, membuang makanan yang masih bisa dimakan itu kan nggak baik, ya.
Ini sekaligus mengajarkan ke anak-anak untuk hemat, nggak boleh membuang makanan.
3 Ide Menu Bekal Untuk Anak TK yang Sehat dan Bergizi
Udah ada tips menyiapkan bekal untuk anak TK rasanya nggak afdal deh kalau saya nggak membagikan ide menu untuk para Mama pejuang bekal anak.
- Nasi goreng isi sosis gulung telur dadar – biskuit – jeruk
Wah, ini mah ide menu bekal untuk anak sejuta umat tapi sungguh sangat berhasil!
- Makaroni schotel goreng – kentang goreng – biskuit – jeruk
Menu ini salah satu bentuk leftovers, Ma. Karena makaroni schotel itu saya bikin di hari sebelumnya dan masih ada sisa satu cup. Malamnya saya masukin ke kulkas, esok harinya saya potong kotak-kotak, celupin di telur kocok dan goreng.
- Peanut butter oatmeal cookies – biskuit – jeruk
Peanut butter oatmeal cookies ini merupakan kreasi saya. Resep awal dari food blogger favorit saya, Demeter, dan saya kreasikan dengan biskuit plus madu.
Snack Pilihan Untuk Bekal Anak ke Sekolah dan Me Time Manja di Rumah
Saya termasuk Mama yang paling jarang nyetok snack maupun permen di rumah, ciyusan. Karena saya suka baking, kadang roti distok dan paling sering buah. Dalam sehari bisa habis 1 kg jeruk di rumah. Hehehe …
Nah, pernah sekali saya membaca artikel teman-teman blogger tentang biskuit Julie’s. Foto-fotonya pun berseliweran di timeline Facebook. Waktu itu saya mengguman dalam hati, “Apa istimewanya biskuit ini?”
Selang beberapa waktu, saya ke mini market. Dan seperti biasanya lah, Kei dengan cekatan udah ada di rak snack. Di deretan dua dari bawah, saya melihat biskuit Julie’s Chocomore. Wis lah, langsung saya masukkin ke kantong belanja.
Tiba di rumah, Kei dan saya pun langsung mencoba biskuit cokelat ini.
Cokelatnya tebal ih! Kusukaaa … Manisnya pun pas menurut lidahku.
Saya pun makin penasaran dengan varian satunya, Julie’s Peanut Butter Sandwich. Too bad, saya mesti keliling beberapa mini market karena kehabisan varian ini. Sepertinya varian ini paling favorit deh, karena cepat habis.
Yha, nggak salah dugaanku. Setelah makan satu keping Julie’s Peanut Butter Sandwich, saya langsung suka! Dan masuk daftar favorit snack versi saya.
Dari dua varian ini, anak-anak lebih suka Julie’s Chocomore sedangkan saya Julie’s Peanut Butter.
Dan snack inilah menjadi pilihan saya untuk menemani bekal si kakak. Biasanya, Athar suka bagi-bagi isi bekal ke teman-teman, jadi yang cokelat dimakannya, yang selai kacang untuk temannya. Hehehe …
Sempat saya tanya ke Athar, “Kok suka banget sih sama snack cokelat itu?”
“Enak, Ma,” jawab Athar singkat.
“Enaknya gimana?”
“Ya, enak. Athar suka cokelatnya.”
Yup, saking sukanya sama varian cokelat ini. Kalau udah habis, Athar minta dibeliin.
Julie’s Chocomore juga jadi pilihan saya sewaktu acara sekolah Athar mengunjungi stasiun kereta api. Pulang ke rumah sisa bungkusnya doang. Satu bungkus katanya nggak cukup. Astaga ….
Kalau saya lebih suka ngemil Julie’s Peanut Butter Sandwich ini saat lagi baca buku. Asli, ini mah me time manjah banget. Saat anak udah tidur, selonjoran, siapin mangkuk kecil isinya snack, air putih. Lelah seharian luruh entah ke mana deh.
Lagi baca gini, bisa habis satu bungkus loh. Huhuhu, mulut nggak berhenti mengunyah.
Kadang, di sela masak pun saya suka ngunyah snack ini. Pengganjal perut lah sambil menunggu masakan matang.
Untuk ukuran snack, Julie’s Chocomore dan Julie’s Peanut Butter ini termasuk ramah di kantong. Harganya di mini market, Rp. 8.500,-. Isinya sepuluh. Worth it sih menurutku dengan rasanya yang enak, bikin mulut nggak berhenti mengunyah.
O ya, bagi para Mama pejuang bekal untuk anak, Julie’s lagi adain lomba foto #BekalCintaJulies loh. Hadiahnya mayan bangeet, Ma! Untuk info lengkap bisa klik di sini.
Tantangan Menyiapkan Bekal Untuk Anak dan Cerita Haru di Baliknya
Yang namanya menyiapkan bekal untuk anak pasti ada up and down-nya. Setujuu?
Pernah sekali waktu saya harus menyerah pada jajanan pasar karena sakit. Di lain waktu, saya bangun telat hingga masak apa adanya dan bikin Athar telat pula ke sekolah. Tak jarang, nasi yang dibawa pun bersisa.
Tantangan lain adalah bikin variasi menu. Oh well, I need a lot more time untuk googling, coba dan bikin lagi. Terlebih ketika nemu resep tapi in english. Hehehe … Saya mesti terjemahin dan cari padanan bahan serupa. Dan nggak jarang saya kreasikan lagi seperti ide menu nomor tiga.
Tapi, ada juga cerita haru yang bikin hidung kembang kempis dan menjadi motivasi untuk lebih banyak ngulik menu bekal untuk anak.
“Kak, wah habis ya, bekalnya,” ujarku semringah.
“Iya, tadi Rafif, Cello, Asfar juga makan bareng kakak,” jawabnya santai.
Saya melongo. Lah ternyata makan bareng. Hahaha, tapi nggak masalah. Saya mah hepi kalau masakan itu dihabiskan dan disukai sama anak-anak lain.
“Ma, sosis gulung mie enak. Besok, bikin lagi yang banyak, ya.”
Yha, kalimat-kalimat simpel itu sudah cukup bikin ujung bibir saya ketarik ke atas. 😉
Semoga sharing saya kali ini bisa memotivasi para Mama pejuang bekal untuk anak agar lebih semangat, ya menyiapkannya. Minimal ada ide menu bekal anak yang bisa Mama sontek.
Anyway, mau dong Ma sharing cerita tantangan atau tambahan tips selama menyiapkan bekal untuk anak. Atau feel free to share artikel ini ke teman-teman Mama yang baru pertama kali menyiapkan bekal untuk anak.
Selamat hari kamis, jangan lupa untuk senyum manis. *It’s rhyme! #eh hehehe
Semangat!
Nyiapin bekal memang perjuangan dari beberapa sehari sebelumnya saat menyusun menu, tapi jadi meringankan juga ya, mbak.
@Mbak Dyah : betul banget mbak, bikin list menu itu memudahkan banget kerjaan ^^
Kusenang baca resepnya krn gampaaaang :p. Samaa ran, akupun lbh suka julies yg peanut butter drpd coklat. Dr dulu kesukaanku yg itu, eh ama yg keju ding… Enak jugaaa. Suka krn biskuit luarnya renyah banget dan sedikit asin :D.
Kalo masalahku nyiapin bekal anak2, si fylly sih yg susahnya bukan main. Kdg ga ngerti ni anak sukanya apa. Udh ditanyain , dibikin yg dia mau, ttp aja makannya dikit. Beda ama adeknya. Tp aku prnh baca jiga, kdg anak2 itu memng porai lambungnya dikit. Jd jgn dipaksa utk makan terlalu banyak. Makanya aku ga prnh maksa lg. Walo kdg msh sebel kalo liat makanannya sisa banyak -_-
@Fanny : tosss sama-sama suka peanut butter. 😀 Betul Fan, ada anak yang memang makannya sedikit, dicoba aja ukuran porsi tiap hari gimana ntar bakal temuin polanya.
waduh..tiap hari aku bawain bekal roti tawar dan susu doang mak..hahahah..
soalnya disekolah lila juga ada snack dan makan siang gitu..jadi kalau kebanyakan jadi nggak habis.
tapi pengen deh sekali kali, bikinin yang agak ribet..biar ada kece kecenya gitu
@Mak Sara : Untuk bekal mending menyesuaikan saja ya. Kalau ada snack dan makan siang gitu ya nggak masalah bawain hanya roti tawar dan susu. Karena udah banyak juga tuh.
Aku kayak mbayangin besok juga bakalan nyiapin bekal ginian buat Ray, ahaha. Pasti Kak Athar demen banget kalo tiap hari menunya variatif. Btw, aku jadi demen sama Julies chochomore. Rasanya enak banget. Anak2 juga suka! Pantes pas buat bekal ke sekolah. Kalo aku dicemilin tiap malem :3
@Ayaa : hehehe bakal datang masa itu, masa rempong siapin bekal. 😀 Untuk busui nih cucok pengganjal perut kalau lagi lapar.
aku masih belajar bikin bekal. boleh nih kasi julies buat cemilan jam istirahat.
tengkyu inspirasinya makk
@Mak Inna : iya mak, sisipin Julie’s untuk bekal anak, bisa mengganjal perut.