3 Hal Tentang Tahu yang Mungkin Belum Diketahui Oleh Banyak Orang

Ada salah satu bahan makanan yang khas banget, terkenal di seluruh penjuru dunia dan memiliki banyak nama, hayoo apa itu?

TAHU.

Yhaa, tahu itu terkenal loh. Memang sih perkembangannya di Asia tapi di benua lain pun tahu itu banyak digemari. Dan nama tahu di tiap negara pun berbeda-beda.

Biar percaya bahwa tetangga benua kenal tahu coba deh cek beberapa foto IG saya @rannyrainy *modus biar difollow 😀 ada salah satu teman dari Amerika yang suka komen, “ Ini bisa nggak ya kalau diganti tofu?” Well, he’s a vegetarian and a tofu lover!

Selama ini dipikiran saya tuh, tahu hanya dikonsumsi oleh orang Asia saja, ternyata eh ternyata saya ya cupu banget. Hehehe…

Bicara soal tahu, saya fans banget sama bahan makanan ini. Dibelah dua, direndam di air campuran garam dan bawang putih kemudian digoreng menjadi santapan super nikmat. Apalagi ditambah sambal, nasi hangat plus tumisan sayur, duh dijamin makannya nambah! *elus perut

Tinggal di Solo, saya menemukan sedikit perbedaan antara tahu di sini sama di Manado.

Jadi, di Solo tahunya itu kalau digoreng nggak asam kadang saya pikir mirip tahu Cina, nah kalau di Manado tuh agak asam. Harga di sini pun murah. Sekantong isi 10 buah tahu harganya Rp 3.500,-.

Resep makanan dengan dasar tahu pun sering saya bikin. Coba deh cek resep bakso campur, resep tahu bakso. Kedua resep itu memakai tahu, dan jadi favorit keluarga.

Sebagai negara yang dari Sabang sampai Merauke menghasilkan tahu jangan mengklaim kalau makanan berbahan dasar kacang kedelai ini berasal dari negara kita yes.

“Lah terus dari mana dong?”

Dari mata turun ke hati! *beksond ala-ala mi instant *dilempar sandal berjamaah…

Mending baca deh hingga akhir tulisan ini biar nambah ilmu. *haseekk…

Baca juga : 7 Bubur Nusantara

3 Hal tentang Tahu yang mungkin belum diketahui oleh banyak orang.

  1. Lahir di Negeri Tirai Bambu

tentang tahu3

Asal tahu ternyata memiliki banyak versi.

Biar jadi netizen yang berilmu *tsaah, saya ambil versi yang paling pouler dari negeri Cina bagian utara.

Sekitar 164 SM, seorang pangeran dari dinasti Han, Lord Liu An, nggak sengaja menumpahkan sea salt ke dalam sari kedelai atau susu kedelai yang sedang direbusnya, hingga menggumpal.

Setelah diteliti, garam ini ternyata mengandung kalsium dan magnesium yang bisa membuat susu kedelai membentuk curd (gumpalan) bertekstur agak padat.

Whoa, ternyata tahu ini lahir dari ketidaksengajaan. Ah, begitulah hidup ya, kadang dari ketidaksengajaan menghasilkan satu karya. Dari cerita ini bisa lah ya dikatakan blessing in disguise #eaaa…

Okay lanjut ya shay…

Di abad ke-8 M, tahu dibawa ke negeri Sakura oleh seorang perantau dari Jepang yang belajar di Cina. Di Jepang, hasil lanjutan dari susu kedelai ini kebanyak dibuat menjadi tahu bertekstur lembut (tofu).

Biar tulisan ini sahih, saya kutipkan sebuah artikel berbahasa Inggris (tahun 1890-an) yang bercerita tentang tahu, istilah tofu digunakan untuk tahu ala Jepang sedangkan untuk tahu ala Cina disebut bean curd. Ada yang menyebut tahu sebagai bean cheese soy, bean cake, bean jelly.

Selanjutnya, perkembangan tahu di Asia Timur kian melejit hingga ke Korea. Lalu, di abad ke-10 -13 M, tahu dibawa ke negara Asia lain oleh pelaut Cina seperti ke Filipina, Malaysia, Singapura, Thailand dan Indonesia.

Jadi jelas yes, asal mula tahu ini.

  1. Proses Sederhana

Membuat tahu ternyata nggak se-sulit meluluhkan hati si dia. *kriiikkkkk

Mengadaptasi kisah Lord Liu An, hanya saja sekarang dilakukan dengan sengaja.

Bahan utama tahu yang umum adalah kacang kedelai kuning. Kacang tersebut direndam, digiling hingga menjadi bubur, lalu dimasak hingga mengental seperti kepala susu. Kemudian, adonan disaring denang kain kasa hingga terpisah antara cairan dan ampas. Cairan inilah yang dikenal sebagai susu kedelai, sedangkan ampasnya biasa diolah lebih lanjut menjadi tempe gembus.

Susu kedelai ini kemudian ditambahkan bahan pengental (koagulan) dan ditekan hingga memadat dalam cetakan. Untuk membuat tahu kuning, rendam tahu yang sudah jadi ke dalam air kunyit.

tentang tahu

“Mudah banget yekan?”

Yha.

“Bisa bikin di rumah?”

Bisa!

“Udah pernah dibikin di rumah rupanya, Mak?”

Belum. *dilempar tahu 😀

Nah, kalau caranya mudah kok banyak banget jenis tahu di pasaran?

Menurut Dr. Ir. Nuri Andarwulan, Msi, kualitas bahan (umur kedelai dan kadar air), kualitas alat, metode pembuatan, suhu pemasakan, jenis koagulan dan komposisi resep memengaruhi tekstur dan rasa tahu.

Hmm, saya juga baru tahu ternyata banyak faktor ya yang bikin tahu itu menjadi berbagai jenis.

  1. Kategori Tahu

tentang tahu2

Secara umum ada tiga kategori tahu yang beredar di pasaran dunia, soft tofu, firm tofu, dried tofu.

Dan yang bikin hepi, ketiga kategori tahu ini bisa ditemukan di Indonesia walau tidak semua diproduksi lokal.

  • Soft tofu, memiliki tekstur yang sangat lembut dan mudah hancur. Di Indonesia, biasa dijumpai dalam kemasan plastik bentuk silinder (bisa diberi perasa, menjadi egg tofu atau shrimp tofu), maupun bentuk persegi yang terendam dalam air. Kita biasa mengenal kategori tahu ini dengan nama tahu sutra.
  • Firm tofu, teksutrnya cenderung lebih padat karena dilakukan dua kali proses penekanan sehingga kandungan air yang hilang lebih banyak. Daya tahannya lebih lama dari soft tofu, kecuali jika keduanya disimpan dalam kemasan antiseptik. Dijajakan dalam plastik atau berbungkus kain kasa. Di pasar lokal disebut tahu putih atau tahu cina.
  • Dried tofu, adalah tahu yang sudah dikeringkan (di bawah sinar matahari atau melalui proses freeze drying). Umumnya masih produk impor tapi banyak ditemukan di supermarket di Indonesia. Contohnya, koya dofu (tahu kering dalam kemasan) dari Jepang.

Selain tahu segar, ada pula tahu olahan yang biasanya diproses lewat jalan fermentasi. *waini… Tahu fermentasi diciptakan untuk bahan makanan kala musim dingin tiba di wilayah Asia Timur.

Dibuat dengan jalan merendamnya di larutan susu fermentasi, sayuran dan daging. Disebut stinky tofu atau tahu beraroma busuk.

Baca juga : Kupat Tahu khas Pojok Tahu Magelang

“Mak, nah kalau yang di pasaran kita itu tahu apa dong?”

Tenang, saya akan jawab next artikel ya. 😀 Ntar kepanjangan udin kayak sinetron Indiahe. Hehehe…

Honestly, kemarin menu di rumah saya serba tahu. Eh, udah dua hari ini ding. Belinya sih tahu bakso, sama Abang rikwes sambal kentang tahu.

Yang bahaya laten tuh menu tahu bakso karena saya padankan dengan sambal kecap dan putren – labu siam rebus. Onde mande, dua kali tambah! *buang timbangan…

Sekarang udah jelas yes 3 hal tentang tahu yang barangkali selama ini masih abu-abu dalam pikiran. Minimal setelah baca tulisan ini sudah ada warna merah dan pink lah di pikiran tentang tahu ini. *apeu sih 😀

Beklah, selamat akhir pekan!

Salam tahu!

15 Comments

  1. Dunia Faisol 4 September 2017
  2. Arinta Adiningtyas 20 August 2017
  3. Ria AS 16 August 2017
  4. Andreas Susanto 10 August 2017
  5. Efi Fitriyyah 9 August 2017
  6. lianny hendrawati 9 August 2017
  7. HM Zwan 9 August 2017
  8. prananingrum 9 August 2017
  9. Fanny F Nila 9 August 2017
  10. Yeni Sovia 9 August 2017
  11. SinaQui 8 August 2017
  12. Uci 8 August 2017
  13. nur rochma 7 August 2017
  14. Helma Vania 5 August 2017
  15. Ety Abdoel 5 August 2017

Leave a Reply