Hari ini ada yang spesial di angkot nomor 35 ini. Sesosok lelaki berparas oriental duduk berhadapan denganku. Wajahnya mirip dengan aktor Korea favoritku, Rain. Aku tak bisa menahan diri untuk terus menatapnya. Merasa diperhatikan, ia balik menatapku. Sebuah senyuman tersungging di wajahnya. Aku menjadi salah tingkah, berusaha membalas senyumannya tapi gagal. Ahh, bodohnya aku ini, rutukku dalam hati.
“Charles, mau kemana?” Sapa seorang wanita paruh baya yang baru naik.
Lelaki bernama Charles itu hanya tersenyum dan urung menjawab. Wanita itu pun tak bertanya lagi dan duduk disampingku.
Ia turun di halte Pasar Minggu. Rasa penasaranku, membuat aku memberanikan diri bertanya pada wanita itu.
“Bu, kenal lelaki itu?”
“Iyah. Dia tetanggaku.”
“Ohh..”
“Harusnya bulan ini ia menikah. Tapi sayangnya calon istrinya ditemukan meninggal dalam keadaan yang mengenaskan sebulan lalu.”
“Mengenaskan gimana bu?”
“Tubuhnya di mutilasi dan di masukkan dalam koper, lalu di buang di selokan samping halte itu. Dalam koper itu ternyata ada 2 jasad. Sampai sekarang pembunuhnya belum ditemukan.”
Bulu kudukku meremang. Angkot yang kutumpangi masih berhenti di halte. Aku menoleh ke arah lelaki itu dan ia menatapku tajam dengan seringai misterius membingkai wajahnya. Raungan sirine mobil polisi terdengar mendekat.
“Jangan-jangan, lelaki itu….”
**
"Yuk, ikutan QUIZ MONDAY FLASH FICTION #3 – On The Street"
Foto di ambil di sini
hiiii,,,ngeri dechhh
hihi.. jadi inget kasus mutilasi yang dibuang di jalan tol… jangan-jangan Charles ya yang ngebunuh calon istrinya? hiiii……
@Mbak Diah : bisa jadi *loh*
Yang agak janggal di sini bagian si ibu tetangga Charles yang begitu ketemu si 'aku' langsung cerita macam-macam, termasuk masalah mutilasi. Apalagi orang yang dibicarakan ada di sana. Riskan menurut saya. IMHO..
Dan setuju sama mba Na Fatwaningrum.. Hayoo kok suudzon? 😀
@Mbak Rini : diceritakan pas Charles udah turun dari angkot. ‘Kegiatan’ kepo seperti ini pernah saya temuin di angkot, tak kenal satu sama lain, tapi di ceritain. Memang suudzon gak baik untuk kesehatan jiwa hihihhi
@Mbak Fatwa : ahh tau saja 😀
jangan-jangan apa hayooo 😀
Ayo, Rani. Eksplore ide lagi 😀
@Mak Carra : Siaap *muter otak*
endiingnya OKE bgt mba…
mantab
@Bang Ronal : huaaa makasih bang 😉
Bulu kudukku meremang. Angkot yang kutumpangi masih berhenti di halte. Aku menoleh ke arah lelaki itu dan ia menatapku tajam dengan seringai misterius membingkai wajahnya.
>> lelaki yg dimaksud , si Charles itu kah?
@Mbak Tyka : Iyupz mbak ^.^