Tinggalkan sabun batang, saatnya beralih ke sabun cair!
Barangkali kalimat itu terdengar familiar ya beberapa tahun belakangan ini. Sekarang, pamor sabun batangan terjun bebas digantikan oleh sabun cair. Dulu, sabun batang menjadi primadona kamar mandi maupun westafel. Saya pun salah satu penggemar sabun batang. Sudah beberapa merk yang saya coba, seperti camay, lifebuoy, hingga sabun yang pembungkusnya berwarna cokelat dan ada tulisan huruf Cina. Edukasi memilih sabun sesuai jenis kulit pun sudah dilakukan banyak orang.
Tapi, seiring perkembangan sabun pun mengalami inovasi dengan hadirnya sabun cair. Nah, sabun cair ini mendapat perhatian khusus karena beberapa sumber mengatakan bahwa menggunakannya bisa lebih higienis, hemat dan melembabkan kulit.
Kalau saya pribadi, beralih ke sabun cair karena alasan hemat dan higienis. Satu botol besar 1000ml yang sering saya beli itu bisa habis hingga 4-5 bulan. Dibandingkan dengan sabun batang yang sebulan bisa 2 kali pakai, pemakaian sabun cair ini terbilang hemat. Persoalan higienis, pakai sabun batang itu rentan terkena bakteri karena satu sabun untuk seluruh badan. Tapi, ini semua kembali lagi ya ke persoalan selera.
Sejarah sabun
Menulis tentang sabun ini, saya pun penasaran tentang sejarahnya. Sedikit saya bagikan, yes, tentang sejarah sabun.
Sejumlah sumber sejarah menyatakan bahwa sabun dipakai sejak 2800 tahun sebelum Masehi oleh bangsa Babilonia kuno. Sementara, bangsa Romawi dan bangsa Celtic baru mulai menggunakannya kurang lebih 600 tahun sebelum Masehi. Uniknya lagi, penggunaan sabun pada masa itu bukanlah bertindak sebagai alat untuk membersihkan kulit melainkan sebagai obat. Penggunaan sabun untuk membersihkan kulit baru muncul pada abad ke-2
Sabun mulai diproduksi secara manufaktur pada abad ke-12 di Inggris. Namun, karena pajak yang dibebankan pada pabrik pembuat sabun sangat tinggi, akhirnya sabun menjadi salah satu jenis barang mewah. Sabun menjadi populer dan dapat dibeli oleh siapa saja pada tahun 1853, ketika akhirnya ketentuan pajak tersebut dihapus.
Nah, baru pada tau kan ternyata pada satu masa sabun itu termasuk barang yang mewah. Sampai sekarang pun ada lho sabun yang mahal, harganya berkisar 1,4 juta di mana ada kandungan emas di dalamnya.
Komposisi sabun
Sabun terbuat dari senyawa alkali (natrium hidroksida atau kalium hidroksida) yang dicampur dengan lemak nabati atau hewani serta pewangi. Formulasi ini bersifat basa dan berfungsi membersihkan minyak dan kotoran di permukaan kulit yang cenderung bersifat sedikit asam.
Sayangnya ketika kita membersihkan kulit menggunakan sabun, sebagian minyak alami yang diproduksi kulit juga ikut terangkat. Itulah mengapa timbul sensasi kering dan kesat. Oleh karena itu, sebaiknya pilih sabun yang menggunakan detergen sintetis dengan pH seimbang, serta mengandung moisturizer.
4 Jenis sabun
- Sabun batang
Terbuat dari lemak netral yang padat dan dikeraskan melalui proses hidrogenasi. Jenis alkali yang digunakan adalah natrium hidroksida dan sukar larut dalam air. Kebanyakan orang mulai meninggalkan sabun batang karena alasan kurang higienis dan beresiko menjadi tempat perpindahan bakteri, namun sabun batang dipercaya irit memiliki wangi yang lebih tahan lama.
- Sabun cair
Sabun jenis ini dibuat dari minyak kelapa jernih dan penggunaan alkali yang berbeda yaitu kalium hidroksida. Bentuknya cair dan tidak mengental pada suhu kamar. Sabun cair lebih digemari karena praktis mudah penyimpanan, terutama bagi orang yang suka traveling.
- Shower gel
Sabun dengan kandungan emulsi berupa cocamide DEA, lauramide DEA, linoleamide DEA dan oleamide DEA ini berfungsi sebagai substansi pengental untuk mendapatkan terkstur gel. Sabun jenis ini memang belum terlalu populer dan biasanya lebih sering digunakan oleh wanita yang hobi berendam karena menghasilkan busa yang cenderung lebh banyak.
- Sabun antiseptik
Mengandung bahan aktif antibacterial seperti triclosan, triclocarban/trichlorocarbamide, yang berguna untuk membantu membunuh bakteri dan mikroba, namun tidak efektif untuk menonaktifkan virus.
Sebaiknya, gunakan sabun antiseptik hanya pada kondisi tertentu saat dibutuhkan oleh tubuh karena kandungannya menyebabkan kulit menjadi kering jika digunakan dalam jangka waktu lama.
Hayo di kamar mandi kamu jenis sabun mana yang sering dipakai? 😀
Memilih sabun sesuai jenis kulit
- Kulit berminyak
Kulit berminyak memproduksi banyak sebum atau minyak alami kulit dan rentan terhadap jerawat sehingga perlu dibersihkan secara teratur.
Tips :
- Sebaiknya hindari sabun yang mengandung glycolic acid dan pilih yang mengandung lebih banyak bahan natural, seperti oatmeal, sea salt dan tea tree oil karena lebih lembut bagi kulit.
- Pilih sabun batang atau gunakan sabun yang bersifat eksfoliasi untuk menyeimbangkan kelebihan produksi minyak pada kulit.
- Kulit kering
Kebalikan dengan kulit berminyak, kulit kering tidak mengandung cukup sebum. Perlu lebih hati-hati dalam memilih sabun karena kulit kering lebih beresiko rusak daripada jenis kulit berminyak.
Tips :
- Pilih sabun dengan kandungan glycerin yang mudah larut saat dicampur dengan air. Uniknya, kandungan ini juga ternyata dapat menyerap kandungan air di udara sehingga sangat cocok untuk kulit kering agar tetap terjaga kelembapannya.
- Jatuhkan pilihan pada sabun yang memiliki kandungan aloe vera, olive oil, jojoba, cocoa butter, ekstrak avokad, dan vitamin E untuk meningkatkan kelembapan kulit.
- Kulit sensitif
Sabun untuk kulit sensitif memiliki karateristik bebas dari parfum atau pewangi dan pewarna. Biasanya komposisi sabun dibuat dengan pH yang lebih seimbang.
Tips :
- Sebaiknya hindari penggunaan sabun antiseptik. Selain bersifat mengeringkan, kandungan di dalamnya cenderung tidak bersahabat untuk kamu yang memiliki masalah kulit atopic / kekeringan.
- Hindari sabun yang berbentuk padat. Hal ini disebabkan bahan pemadatannya yang bersifat basa, kebalikan dari pH kulit yang bersifat asam.
- Kulit normal dan kombinasi
Berbahagialah kamu yang memiliki kulit normal karena jenis kulit ini biasanya cukup bebas dari masalah. Jika kamu yang memiliki kulit kombinasi, area kulit yang cenderung berminyak ada di daerah tertentu seperti dahi dan hidung, sedangkan area kulit di area lain sekitar wajah cenderung kering.
Tips :
- Sabun yang tepat untuk kedua jenis kulit ini adalah sabun untuk kulit normal.
- Sebaiknya hindari sabun yang diformulasikan khusus untuk kulit kering atau kulit berminyak karena ini hanya akan membuat area kulit yang berminyak menjadi lebih berminyak.
Baca juga : Serba-serbi teh hijau dan khasiatnya
Barangkali bagi sebagian orang berpikir, “Ngapain juga urusin sabun, kalau mau beli ya beli saja.”
Ya, nggak masalah, toh perawatan kulit itu tergantung dari kita, ada yang berpikir begitu nantinya dia juga yang akan merasakan efeknya. Kalau saya, lebih suka memilih sabun berdasarkan jenis kulit. Kenapa? Kalau nggak sesuai, nanti masalah kulit itu akan muncul. Udah sebelumnya memilih masalah kulit, lalu perawatan dengan salah pilih sabun yang efeknya muncul masalah baru, ini berarti menjadi dobel kan perawatan kulit yang harus dilakukan. Betul?
Ada baiknya kita lebih memerhatikan lagi perawatan kulit dengan memilih sabun sesuai jenis kulit. Hasilnya itu memang nggak instan, tapi percaya deh efeknya itu akan terasa nantinya. Karena merawat kulit nggak hanya sebulan, dua bulan tapi dilakukan secara berkelanjutan.
Yuk, kita lebih memerhatikan lagi perawatan kulit kita.
Selamat hari Rabu, temans…
Eh saya baru ngeh mbak .. ternyata sabun mandi itu ada peruntukannya juga ya 😀 saya pikir cuma buat muka aja .. hehehe
terima kasih ya mbak infonya 🙂
@Mbak Ericka : sami-sami mbaak ^^
Kalo aku sih pake sabun cair sama konsentrat itu mak 😀
Nah kalo anak-anak gonta ganti sih, sekarang lagi aku pakein sabun batang gara-gara yang cair dituangin terus -_-
@Mak Cin : aku juga pakai sabun cair 😀 hehhe eh bisa tuh coba yang gel untuk anak-anak dengan busa melimpah, pasti mereka suka 😉
Aku pake sabun cair Mak..hehe.. Boros sih memang..tp kalau pakai sabun padat takut ngga higienis itu tadi.
Tapi sabun padat jg ada gunanya lho. Aku biasanya pake sabun padat buat nyuci noda kerah yg membandel..hihi.. Yg ngajari guru kimia waktu SMA. Buat kaos kaki yg dekil juga oke. 🙂
@Mak Arin : huaaa makasih tipsnya! 😉
Alamaak, kalau pake sabun cair anakku yang seneng. Dia bisa bikin busaaa banyaak.
Emaknya yang nangiis…borooos.
Wes, aman pakai sabun batang.
@Mbak Ety : bisa tuh yang gel dengan busa melimpah alternatif untuk anak2 😀
Aku juga pemakai sabun batang, cuma kalau sabun muka aku menggunakan yang jenis cair. Jadi selain bentuknya yang padat atau cair, bahan pembuat sabun batangan dan cair itu berbeda ya?, juga berpengaruh pada kelembapan kulit.
@Luckman : iya beda mas bahan pembuatnya 😀 kalau sabun wajah rata-rata cair ya
Aku suka sabun batang mak..
Kalau sabun cair aku malah boros mak…
Duh jarang memeperhatikan menurut jenis kulit..lha itu sabun buat serumah makenya
@Mak Rika : hihhi gpp mak 😀 kan tiap orang beda-beda ya pilihannya
Sejauh ini sih saya pakai sabun batang mbak kalau di rumah, kalau pas traveling biasanya bawa sabun cair, biar praktis hehehehe… Kayaknya aku termasuk kulit normal kombinasi deh 😀
@Mas Ditya : wiihh enaaak tuh kulit normal kombinasi 😀 tapi emang sabun cair paling aman untuk traveling
Aku mah pake sabun batang kak.
Pernah juga pake sabun cair.
Semuanya biasa biasa saja kak. Yg penting bisa digunakan dan simpel aja.
Untuk sejarah sabun yg memperkenalkan adalah seorang muslim abad ke 9
Kalo orang romawi itu pake sabun air kencing atau apalah.
Saya udah baca bukunya. Dan menambah informasi baru tentunya buat saya.
Thank atas sharingnya kakak
@Mas Fikri : iya bener bangeat yang penting fungsinya itu ^^
Sabun cair doong ;). G prnh suka sabun batangan ran. Krn suka jatuh2 pas dipegang, trs lgs terkonstaminasi kuman deh.
Aku jg prnh baca nih sejarah sabun. Jd inget pernah nonton film jadul gitu, ceritanya ttg anak miskin yg mandi pake sabun. Dia senengnya sampe gimanaaa gitu :D. Saking mewahnya tuh brg kali yaa
@Fanny : beneeer, karena zaman dahulu barang ini istimewa 😀 aku juga pake cair karena licin banget kalo batangan dan masalah higienis juga
Aku suka nyoba-nyoba sabun cair, mana yang aromanya enak ya aku pakai. Rupanya harus perhatiin juga yang sesuai dengan jenis kulit ya, mba. Kulitku kering nih, pernah siy abis nyoba satu jenis sabun kulitku rasanya kesat.
@Mbak Molly : aroma emang paling berpengaruh yes kalau pilih sabun heheheh ya itu, kembali lagi harus bisa milih sabun sesuai jenis kulit 😀