Sudah dua hari ini, saya mendapat pesan WhatsApp dari wali kelas kakak yang isinya sama. “Bunda, Mas Athar demam.” Disertai lampiran foto termometer suhu badan yang menunjukkan angka 38,4.
Hati ini mencelus saat membaca pesan tersebut. Segera tanpa tunggu lama, saya bergegas pesan ojek online dan cuss ke sekolah kakak.
Sebelum berangkat, saya tanya dulu apa kakak sudah minum obat? Ternyata belum. Saya ngecek persediaan obat demam habis tapi ternyata ada kompres demam dari Hansaplast Cooling Fever. Agak lega hati ini.
Tiba di sekolah, ternyata kakak sudah di ruang UKS. Alhamdulilah mau makan dan minumnya pun lumayan. Wajahnya nampak lesu tapi walau udah demam tetap saja minta jajan. Hadeuh, kak!
Sepanjang perjalanan pulang, kakak nggak rewel malahan ‘terhibur’ karena memakai kompres demam Hansaplast Cooling Fever edisi Avengers ini. Katanya, “Ma, unik ya.”
Saya mah bersyukur dalam hati karena kakak saat demam kali ini gak pake drama karena ada kompres demam dengan karakter favorit anak. Dan selama perjalanan, kakak anteng plus ketiduran.
Demam dan Rasa Takut
Kita nggak bisa hidup tanpa demam, khususnya pada anak-anak. Betul nggak buibu?
Pokoknya tiap tahun, bahkan si kakak udah berapa bulan belakangan ini akrab sekali dengan demam. 🙁 Hiks.
Sebenarnya di suhu berapa sih dikatakan demam?
Mengutip dari Alodokter.com, demam adalah kondisi meningkatnya suhu tubuh hingga lebih dari 380C. Demam menandakan adanya penyakit atau kondisi lain di dalam tubuh.
Lanjut lagi, demam biasanya terjadi sebagai reaksi akan sistem imun dalam melawan infeksi dari jamur, bakteri, virus atau parasit. Nah, beberapa penyakit yang sering menyebabkan demam seperti flu, radang tenggorokan dan infeksi saluran kemih.
Sebagai orang tua kita perlu banget loh tau demam yang terjadi pada anak itu karena apa? Apa ada sakit sebelumnya atau tidak?
Untuk si kakak, selama ini demam terjadi karena batuk-pilek juga radang tenggorokan.
Demam ini benar-benar bikin khawatir. Tapi, pada umumnya demam yang disebabkan infeksi virus akan sembuh dengan sendirinya. Namun, perlu diperhatikan apabila suhu sudah lebih dari 39’ C, mesti ada tindakan untuk mengatasi demam juga mengobati yang menyebabkannya.
Bagaimana dengan gejala demam?
So far, di kakak ada beberapa tanda apabila dia demam.
- Lemas
- Sakit kepala
- Berkeringat
Itulah mengapa setiap kakak demam, saya selalu waspada dan sedikit takut. Karena pengalaman, kalau demam sudah tinggi (38,7 ke atas) kakak suka ngigau. Dan ini bikin lutut saya lemas. L Untuk tindakan pengobatan, saya selalu menyediakan beberapa barang seperti kompres demam di rumah.
3 Barang Untuk Pertolongan Pertama Saat Anak Demam
- Kompres demam
Saya mengenal kompres demam pertama kali itu dari Cici (beliau seorang dokter). Jadi, saat itu kakak demam, terus dikasih kompres demam berbentuk gel.
Namun, waktu balik ke Solo saya bingung beli di mana. Akhirnya, nyetok saja yang ada yaitu Hansaplast Cooling Fever.
Enaknya kompres demam Hansaplast Cooling Fever karena ada karakter favorit anak yaitu Frozen dan Avengers. Anak-anak sangat menggemari karakter ini jadi langsung nyetok dah.
2. Essential oil
Teman-teman yang suka baca blog saya (ish sok iyes banget >.< hehehe) pasti pada tau kalau saya pecinta essential oil. Dan, ini sudah menjadi semacam barang wajib di bawa ke mana-mana.
Essential oil pun sering saya balur ke tubuh anak-anak tiap hari juga diffuse untuk udara yang segar.
Sama seperti essential oil untuk travelling, oil yang saya pakai kala demam (dengan indikasi batuk pilek ya) adalah peppermint-RC-eucalyptus-cedarwood.
Aromanya menenangkan dan disukai anak.
3. Obat penurun panas
Saya yakin ini barang mandatory yang ada di tiap rumah buibu.
Saya juga menyimpannya untuk jaga-jaga saja. Untuk merk? Biasanya punya merk tersendiri ya obat penurun panas. Sekarang ini ada banyak varian jadi tinggal dipilih yang sesuai saja.
Pengalaman Menggunakan Kompres Demam Hansaplast Cooling Fever
Nah, teman-teman pasti bertanya, gimana sih penggunaan kompres demam ini? Apakah efektif menurunkan demam anak?
Di sini saya sharing ya, penggunaan kompres demam Hansaplast Cooling Fever.
- Bersihkan kulit bagian jidat, lalu keringkan.
- Lepas plastik transparan yang menempel di bagian belakang.
- Tempelkan Hansaplast Cooling Fever di jidat.
Mudah bukan?
Berapa lama penggunaan kompres demam Hansaplast Cooling Fever? Ini menurut petunjuk maksimal delapan jam. Tapi, menurut pengalaman kemarin si kakak pakai kompres demam ini selama dua jam saja.
Apakah efektif menurunkan demam? Iya! Pemakaian dua jam suhu kakak turun di angka 37,5’C. Sayangnya si kakak penasaran dengan kompres demam ini dan minta dilepas karena penasaran. 😀
Yang menarik perhatian saya adalah komposisi Hansaplast Cooling Fever ini. Ada kandungan peppermint juga wintergreen oil loh!
Sebagai pecinta essential oil saya hepi banget.
Peppermint ini sering banget digunakan untuk demam karena menghangatkan juga aromanya menenangkan. Sedangkan Wintergreen ini bermanfaat mengatasi nyeri otot hingga sakit kepala, efeknya bikin rileks juga memperlancar aliran darah.
Kesimpulan, kalau saya cocok dengan kompres demam Hansaplast Cooling Fever ini. Fungsinya menghangatkan tubuh, juga mampu menurunkan demam. Terlebih mengandung essential oil yang memang baik untuk demam. Apalagi Hansaplast Cooling Fever ini mengusung karakter favorit anak jadi demam gak pake drama deh.
Kompres demam ini recomended sebagai pertolongan pertama mengatasi demam pada anak. Wajib dipunya dah!
Beli di mana? Sudah ada kok di toko obat, maupun di e-commerce seperti Lazada, Blibli dan lain-lain. Untuk informasi lebih lanjut, silakan kunjungi www.hansaplast.co.id dan melalui akun Instagram resmi Hansaplast @Hansaplast_ID dan Facebook Fanpage @HansaplastID
Alhamdulilah hari ini, kakak nggak demam lagi. Sudah ke dokter, dan katanya batuk ini karena alergi. Fiuh, Mamak mesti bisa jagain kondisi tubuh anak dah.
Semoga teman-teman semuanya sehat selalu, ya.
O ya, ada nggak yang punya pengalaman memakai kompres demam Hansaplast Cooling Fever ini? Mau banget sharing pengalamannya di kolom komen, ya.
Selamat menyambut akhir pekan.