Semua berawal dari ruang operasi sewaktu melahirkan Kei, tepatnya bulan Desember 2015. Dari situ saya mengetahui bahwa ada kista di ovarium kiri. Berarti kista ini muncul sewaktu kehamilan memasuki trimester ketiga.
Saya masih ingat dengan jelas kejadian di ruang operasi setelah Kei lahir. Seperti biasanya, untuk mengakhiri proses melahirkan sc dokter akan menjahit perut. Dan di sela obrolannya dengan suster, tiba-tiba dokter berkata, “Ran, ada kista nih di ovarium kiri.”
“Serius dok?” tanya saya kaget.
“Iya, gimana nih mau diangkat sekalian?”
“Eh, nanti saja dok. Tapi, nggak apa-apa kah?”
“Gak masalah sih, isinya ini cairan saja.”
Walaupun dokter mengatakan nggak masalah, tapi tetap saja hal ini mengganggu. *fiuh* Kok bisa muncul kista lagi? Padahal nih, sewaktu kandungan usia tujuh bulan saya melakukan serangkaian tes seperti USG radiologi untuk melihat apa ada usus buntu atau tidak. Hasilnya pun bagus, nggak ada kista, dan lain-lain.
Pertumbuhan kista ini cepat banget. Bayangkan dari saya melakukan tes itu di usia kandungan 7 bulan hingga melahirkan, kista itu tumbuh begitu cepat. Hanya perlu waktu dua bulan, kista itu muncul dengan ukuran 3 cm.
Sebelum saya balik ke Solo, awal bulan Maret 2016 saya melakukan chek up lagi ke dokter kandungan. Dari hasil usg 4D, kista masih berukuran 3cm dan isinya cairan. Dokter pun sekali lagi menguatkan saya bahwa it’s fine, Ran! Bahwa nggak perlu minum obat karena kista ini akan hilang sendirinya. Ini biasa terjadi pada perempuan setelah melahirkan.
Saya pun lega.
Baca juga : Kista dalam ovarium? Jangan Khawatir, kenali dan lakukan pengobatan!
Ukuran Kista Membesar Tanpa Bisa Diprediksi
Cara kerja kista ini unpredictable. Nggak ada yang bisa menduga even dokter kandungan terhebat sekalipun.
Balik ke Solo, saya pun ke dokter kandungan untuk pasang KB dan untuk konsul lainnya. Saya pun memilih ke dokter seangkatan dokter Tony yaitu dokter Djoko Mulyono di RS. Oen Kandang Sapi.
Saya melakukan kontrol sekitar awal bulan april. Sewaktu kontrol saya menjelaskan bahwa ada kista di ovarium kiri dan saya pengin pasang KB.
Seperti prosedur biasa di dokter kandungan, USG pun dimulai. Agak lama dokter menggeser alat USG di perut saya. *deg* Saya pun mulai nggak tenang. Berbagai macam dugaan mulai menghantui pikiran ini. *duh*
Dari hasil, dokter mengatakan bahwa ukuran kista naik ke 4,8 cm. Saat itu saya langsung lemas. Bahwa tindakan yang harus dilakukan adalah operasi. Tapi, hal itu sedikit sulit mengingat luka sc belum sembuh benar. Dan saya pun menunda untuk pemasangan KB IUD.
Ukuran kista memang sulit diprediksi. Dalam waktu singkat, ukurannya melesat bak roket.
Saya pun mengabari dokter Tony tentang hasil ini. Saran beliau agar nggak langsung operasi, biarkan saja dulu. Kalaupun mau operasi, tunggu setelah 6 bulan lebih. Tapi, saya kekeuh nggak mau operasi. Kalaupun ada pengobatan herbal saya mau jalanin. Saya capek harus keluar masuk ruang operasi. Belum lagi harus disuntik anastesi lalu harus minum serangkaian obat yang pastinya nggak sedikit. Membayangkan saja membuat saya lelah.
Pengobatan Untuk Kista : Dokter dan Biaya
Kabar mengenai kista ini pun menyebar di keluarga terdekat. Saran untuk melakukan terapi di salah satu klinik di Jogja pun mau saya jalanin. Saya menolak untuk operasi juga karena takut kondisi fisik saya bisa menurun. Saya sudah menjalani 3x operasi belah perut dan 1x operasi sinusitis. Ok, dari sini kamu bisa bayangkan bukan mengapa saya menolak untuk operasi lagi?
Alhamdulilah, pertolongan itu pasti ada.
Dari teman kantor abang, ada satu dokter di Solo yang langganan pasien kista dan mereka sembuh. Ini tentunya kabar gembira bagi saya.
Sekitar tanggal 26 April, saya pun melakukan cek up di dokter Daniel di Apotik Sumber Waras Solo baru.
Saya pun menceritakan riwayat sakit dan operasi yang pernah saya jalani. Semuanya, lengkap! Sudah seharusnya saat kita konsultasi diceritakan riwayat penyakit yang pernah dialami dan tindakan medis apa saja yang sudah dilakukan. Apalagi kalau ada alergi obat, ini penting banget untuk diberitahu.
Dari hasil USG, ukuran masih tetap. Dan dokter pun nggak menyarankan untuk operasi. Saya dikasih resep obat saja.
Mau tahu berapa total obat dari resep? Sekitar 970rb! Ditambah biaya konsul dokter 150rb, totalnya 1jt lebih.
Saya diberikan 5 macam obat yang harus diminum setiap harinya. Mulai dari antibiotik paten, hingga multivitamin.
Selang 4 bulan lewat, bulan Agustus kemarin saya pun kontrol lagi. Seharusnya, saya dijadwalkan untuk berobat sebulan setelah saya minum obat, tapi yeah saya pelupa dan suka menunda jadilah 4 bulan lewat baru kontrol.
Tetap deg-degan sewaktu diUSG.
Mau tahu hasilnya?
Alhamdulilah setelah minum obat selama sebulan lebih itu, kista saya berhasil mengecil! Sekarang ukurannya 2,7 cm. Saya benar-benar lega!
Saya kembali diberikan serangkaian obat, kali ini hanya 3 jenis obat saja : antibiotik paten dan 2 multivitamin. Total untuk obat, 670rb. Biaya konsultasi masih sama 150rb.
Disarankan sama dokter untuk menghindari makanan cepat saji dan sebisa mungkin gaya hidup sehat. Kembali kontrol? Iyes, sebulan setelahnya.
Bagi temans, yang berada di daerah Solo dan sekitarnya, memiliki saudara, teman atau tetangga yang ingin berobat kista tanpa operasi. Ini alamat dokter saya :
Dr. Daniel Kartipin, Sp.OG
Apotik Sinar Waras
Jl. Raya Solo Permai JC 07 Solo Baru
(0271) 626055
Sebelum berobat ada baiknya telepon untuk daftar karena pasiennya lumayan banyak
Baca juga : Make over makanan dan minuman yang dikonsumsi
Kista dan Perempuan
Kista dan perempuan itu bagaikan dua sisi koin. Saling berikatan, nggak bisa lepas.
Kenapa saya mengatakan demikian?
Karena selama, kita masih mengalami proses ovulasi (menstruasi) kemungkinan untuk munculnya kista itu ada. Kecuali, sudah memasuki masa monopause.
Hingga saat ini, penyebab pastinya belum ditemukan. Saran untuk hidup sehat selalu diberikan oleh dokter kandungan yang saya temui.
Nggak usah sedih kalau di antara kalian ada yang mengalami hal sama dengan saya. Coba baca kolom komen di postingan sebelumnya. Di situ ada Mbak Noni dan Mbak Nurmita yang sharing tentang kista mereka. Dari situ kita bisa mengambil kesimpulan, bahwa memang nggak ada penyebab pasti untuk tumbuhnya kista ini dan cara kerja (perkembangan) kista ini terhitung cepat. Contohi saya, usia kandungan 7 bulan ada kontrol, hasilnya baik. Tapi, 2 bulan berselang sudah ada kista ukuran 3 cm di ovarium kiri. Satu hal juga, kista ini bukan bawaan genetik!
Baca juga : Kenali 10 gangguan kesehatan dari mitos!
Silahkan dishare tulisan ini jika kamu merasa ada yang membutuhkan. Mau sharing pengalaman pengobatan kista silahkan di kolom komen. Tapi, maaf, kalau untuk konsultasi dan menanyakan solusi, saya tidak bisa karena bukan ahlinya.
Stay health, ya, temans!
Happy weekend…
Bulan juli kemarin istri saya baru operasi kista, telat baru ketemu sama artikel ini.. mksh ya mba infonya..
@Mas Ampuh : semoga istrinya sehat selalu ya ^^ terima kasih udah blogwalking ke sini
Baru beberapa hari lalu nengok tetangga belakang rumah operasi kista. Dia sdh 12 tahun menikah nggak ada anak, akhirnya bercerai. Kemungkinan karena kista itu. Sebelumnya udah ngrasa sih, tapi nggak mau periksa, takut kabar buruk. Kemarin akhirnya periksa krn pinggangnya sudah sakit, akhirnya ketahuan & dioperasi. Hasilnya diposting di group sih, tapi aku nggak mau lihat. Katanya sekitar 10 cm.
@MakLus : 🙁 aih sedih dengar kisahnya. Itulah MakLus yang pernah aku rasa, sakitnya kista itu duh amit-amit. Ya semua kembali ke orangnya sih mau periksa atau nggak. Duh udah 10cm itu bahaya banget hiks hiks.. Anyw, thanks for sharing MakLus :*
Sekedar sharing …
Beberapa pasien saya mengkonsumsi secara rutin rebusan daun sirsak, ada juga yang mengkonsumsi eksatrak kulit manggis. Alhamdulillah, kista semakin mengecil dan hilang ^^
@Mbak Hana : Thanks for sharing mbak :*
Mertuaku jg pny kista. Muncul menjelang menopouse. Tp alhamdullillah, sampai skrg ga ada keluhan apa2
@Ria : syukurlah Riey. Semoga sehat selalu yaaa ^^
Get well soon ya, darling :-*
@Makcar : makasih mak :*
aku mau kasih tau ke adekku deh.. mungkin aja dokternya juga bisa menyembuhkan myoma ya… kalo adekku juga disaranin operasi Ran.. tapi krn myomanya besar, dan dokternya bilang sih g akan bisa hilang, kecuali rahim diangkat.. adekku sih udh ada anak, tp ttp ya, di umur semuda itu, rahim diangkat rasanya gimanaaa gitu :(.. makanya adekku msh mw bertahan dulu, cari pengobatan tradisional, tp memang blm ada yg berhasil..
@Fanny : Dicoba aja Fan, duh barangkali masih bisa diobati tuh 🙁 ish sedih juga aku dengar rahim mau diangkat :'(
alhamdulillah ya mbk kistanya udh mengecil, smoga si kista gk muncul lg deh yah, amiinnn,
@Mbak Inda : amin, amin.. Makasih mbak ^^
Terimakasih informasinya mba Ranny, jadi tau tentang kista… Yah wanita memang banyak masalah, penyakit aneh sering menghinggapi meski kadang sudah berusaha hidup sehat… Yang penting kita tetap harus berusaha menjalani hidup sehat…
@Mbak Sri Wahyuni : bener mbak, udah berusaha hidup sehat tapi tetap saja ada penyakitnya hehehe mungkin kudu lebih fleksibel ya 😀
Nice info mbak Ranny…. bermanfaat banget nih 🙂
@Mbak Yeni : sama-sama mbak 😉