Kista dalam ovarium…
Mendengar kata itu kayaknya bikin nggak nyaman, ya? Banyak yang berpikir bahwa kista itu sama dengan tumor bahkan dengan kanker. Sayangnya, mereka bertiga itu berbeda!
Kista pernah bersarang di perut saya. Dan saya nggak pernah tau kalau sakit perut bagian kanan yang sangat menusuk itu diakibatkan oleh kista! Padahal, saya sudah dua kali ke dokter obsgyn, di-USG nggak nampak kistanya. Nyeri itu mulai sering muncul, saya pun sering minta izin pulang cepat dari kantor. Setiap minum obat anti nyeri, tubuh berasa lega. Jadi, nggak pernah kepikiran kalau itu kista. Hingga, satu hari sakit tak tertahankan. Saya ke dokter interna, dan dia menduga ada kista. Malam itu, sakitnya sungguh luar biasa! Saya pun dilarikan ke rumah sakit. Dan setelah dicek pakai USG 3D, benarlah ada kista yang bersarang di tangkai ovarium dan melilitnya. Karena melilit, kista itu kadang nggak nampak. Cara yang harus dilakukan adalah : operasi!
Keesokan harinya, pukul 7.30 pagi, saya masuk ke ruang operasi. Dan, ternyata efek melilitnya kista di tangkai ovarium itu membuat ovarium kanan saya harus diangkat. Saya seperti orang patah hati! Sedih, jangan ditanya! Saya merasa akan sulit memiliki anak. But, God’s plan always mysterious! Dua tahun sesudahnya, saya hamil setelah menikah 2 bulan. ^.^
Kista Dalam Ovarium Bagaikan Hantu Bagi Perempuan
Sering merasa nyeri saat menstruasi? Atau tamu bulanan sering datang terlambat? Barangkali, kalian bisa melakukan tindakan pencegahan dengan konsultasi ke dokter obsgyn. Bisa jadi, gejala itu menunjukkan adanya kista dalam ovarium.
Kista ovarium ini, sering kali menjadi momok yang cukup menakutkan bagi kaum perempuan. Gangguan ini sangat dekat dengan perempuan karena memang hanya perempuan yang punya rahim, bukan? 😉 Jumlah penderitanya pun torogolong lumayan tinggi, sekitar 5%-10% dari keseluruhan perempuan. Artinya, selama kamu masih mengeluarkan sel telur (mengalami menstruasi), maka akan mempunyai resiko mengidapnya.
Hingga kini, penyebab kista ovarium diperkirakan mempunya beberapa faktor pemicu. Namun, utamanya, terjadi akibat perubahan kadar hormon yang bekerja selama siklus masa haid.
Baca juga : Beda antara asam lambung dan maag
Kista Dalam Ovarium Itu Nggak Berbaaya
Banyak yang mengatakan bahwa kista itu sama dengan tumor. Hmm hampir mirip memang. Untuk lebih jelasnya, kista ovarium ini merupakan semacam kantung berisi cairan (bisa sebagian setengah cairan), cairan kental serta udara. Sebenarnya, kantung seperti ini bisa tumbuh dalam organ tubuh manusia di bagian mana saja. Nah, gelembung ini terdapat di ovarium (kantung penyimpanan sel telur), maka hal inilah yang disebut dengan kista ovarium.
Kista ovarium ini sebetulnya nggak berbahaya. Namun begitu, kalau dibiarkan terus menerus akan menimbulkan ketidakseimbangan hormon. Bila hal ini terjadi, pastinya akan mengganggu proses ovulasi. Dan kalau masih didiamkan saja, dapat mengganggu kesehatan yang cukup serius. Karena itu, amat penting bagi kamu untuk segera ke dokter setelah mengamati gejala-gejalanya.
Kista ovarium nggak dapat dicegah bila kamu masih masa subur. Namun begitu, memang ada beberapa hal yang perlu dilakukan untuk mengurangi kemungkinan munculnya kista ovarium. Seperti :
- Mengonsumsi pil KB
- Kehamilan
- Dan menyusui selama 6 bulan
Bila seseorang mengalami monopause, sudah pasti resiko munculnya kista ovarium ini akan menghilang.
Yuk, Diagnosa Sejak Dini!
Karena letaknya di dalam ovarium, jadi agak sulit mendeteksi keberadaan kista ini. Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk mengetahui keberadaannya adalah dengan mengecek ke dokter kandungan. Dokter lah yang biasanya akan melakukan diagnosa. Hal ini untuk mengetahui jenis kista yang diderita. Biasanya dokter akan memeriksanya dengan menggunakan USG atau ultrasonografi.
Pengalamanku, USG 4D itu lebih cepat melihat keberadaan kista. Dan bisa mengecek jenis apa sih kistanya serta ukurannya. Nah, biasanya kalau kistanya di bawah 5cm, dokter nggak menyarankan akan operasi, biasanya akan diberikan obat saja dan dikontrol selang 3 bulan. Kalau ukurannya di atas 5cm, akan ada perlakuan pembedahan karena takutnya kista itu akan membesar dan menimbulkan efek ke kesehatan.
Jenis Kista Abnormal
Kista abnormal adalah kista yang muncul karena hal yang nggak normal (jenis kista yang terjadi di luar kista fungsional). Beberapa jenis kista abnormal adalah :
-
Cystadenoma
Kista yang berasal dari bagian luar sel indung telur. Namun, jangan khawatir, umumnya bersifat jinak. Tetapi, bila didiamkan dapat menjadi besar dan menimbulkan nyeri.
-
Kista Endometrioma (Kista coklat)
Kista ini merupakan endometrium yang nggak pada tempatnya. Disebut juga kista coklat, karena memang berisi timbunan darah yang berwarna coklat kehitaman.
Menurut dokter kandungan saya ya, untuk kista coklat ini terjadi karena darah haid nggak mengalir keluar tapi balik arah masuk ke dalam. Nah, terjadilah penumpukkan. Dan itu awal mula kista.
-
Kista Dermoid
Kista yang berisi berbagai jenis bagian tubuh seperti : kulit, kuku, rambut, gigi dan lemak. Kista ini dapat di bagian di kedua indung telur. Umumnya, berukuran kecil dan nggak menimbulkan gejala.
-
Kista Endometriosis
Kista yang terjadi karena ada bagian endometriosis yang berada di luar rahim. Kista ini berkembang bersamaan dengan tumbuhnya lapisan endometrium setiap bulan, sehingga menimbulkan nyeri hebat saat mentsturasi.
-
Kista Polikistik Ovarium
Kista yang terjadi karena kista tidak dapat pecah dan melepaskan sel telur secara kontinyu. Biasanya terjadi setiap bulan. Ovarium akan membesar karena bertumpuknya kista ini. Untuk kista polikistik ovarium yang menetap, operasi harus dilakukan untuk mengangkat kista tersebut agar tidak menimbulkan gangguan dan rasa sakit.
Jenis Kista Fungsional
Hingga kini memang dikenal beberapa jenis kista yang kerap membuat bingung. Namum begitu, sebetulnya mengenali jenis kista cukup mudah saja. Kista hanya terdiri dari dua jenis yaitu kista fungsional dan kista abnormal.
Mengapa disebut fungsional? Sebab, kista terjadi akibat perubahan jaringan di ovarium, saat perempuan menjalani fungsi menstruasi yang normal. Ada 2 jenis kista fungsional, yaitu :
-
Kista Folikel
Folikel merupakan suatu rongga cairan yang lazim terdapat dalam ovarium. Dalam keadaan normal, folikel yang berisi sel telur ini akan terbuka saat siklus menstruasi untuk melepaskan sel telur. Sayangnya, pada beberapa kasus, folikel ini justru tidak terbuka (tidak pecah), sehingga tindak mampu melepaskan sel telurnya saat menstruasi.
Nah, hal ini akan menimbulkan semacam bendungan cairan dan perlahan menjadi kista. Kista ini tidak berbahaya, tidak nyeri dan biasanya akan hilang dengan sendirinya setelah 2-3 siklus haid.
-
Kista Lutein
Kista yang terjadi karena adanya sisa folikel (dikenal sebagai korpus luteum), yang tertinggal saat pelepasan sel telur. Sebetulnya dalam keadaan normal korpus luteum ini akan hancur dan diserap tubuh.
Kista ini sebetulnya tidak berbahaya. Tapi, perlu pengawasan dokter. Sebab dalam beberapa kasus, kista ini dikhawatirkan membesar hingga berdiameter 10cm, serta berpotensi berdara dan mendesak ovarium. Kalau sudah demikian, akan menyebabkan sering terjadi nyeri pada panggul atau perut.
Baca juga : Kenali 10 gangguan kesehatan dari mitos
Operasi, Laparoskopi dan Gaya Hidup
Biasanya nih, kalau ukuran kista semakin membesar akan dikasih opsi : operasi atau laparoskopi. Nah, kasus saya kemarin melewati operasi (bedah perut), karena kistanya melilit dan harus dipotong.
Kabar gembiranya, seiring kemajuan teknologi kedokteran, sekarang ini kista bisa di’hancurkan’ dengan operasi laparskopi. Serius deh, ini keren banget! Nggak perlu bedah perut, dan nggak menyisakan bekas operasi. Tapi, kayak operasi pada umumnya, tetep dibius yes 😀 Heheheh
Laparoskopi adalah suatu teknik operasi yang menggunakan alat-alat berdiameter 5 hingga 12 mm untuk menggantikan tangan dokter bedah melakukan prosedur bedah di dalam rongga perut.
Cara kerja laparoskopi, alatnya dimasukkan dari kulit perut dan di bagian mana kista itu bersarang. Mirip bor gitu 😀 tapi jangan parno ah! Pengalaman cici dengan laparoskopi ini, prosesnya nggak lama juga. Pemulihan atau keluar ruang operasi yang agak lama *as usual*. Nah, bekas laparoskopi ini hanya kayak titik kecil saja. Keren! Nggak kayak bedah perut gitu >.<
Kemarin, setelah operasi kista saya dibawa ke bagian PA (patologi anatomi) untuk diteliti lebih lanjut apakah jinak atau tidak. Alhamdulilah hasilnya jinak.
Nah, biasanya para dokter kandungan akan menyarankan untuk memperbaiki gaya hidup khususnya apa yang kita makan. Sebaiknya menghindari junk food, minuman bersoda. Dari beberapa dokter kandungan yang saya konsultasi, semua serempak menyarankan hal tersebut.
Well, baca tulisan ini nggak perlu sedih dan baper yes! 😉 Karena kista dalam ovarium ini memang sulit terdeteksi, terjadi begitu saja. Kalaupun diagnosa ada kista, jangan sedih! Konsultasikan terus dengan dokter, insya Allah akan sembuh. Dan bagi kalian yang khawatir nggak akan punya anak karena memiliki kista, just look at me! Sekarang saya sudah punya dua anak ^.^…
Temans, ada yang pernah mengalami kejadian serupa dengan saya atau ingin bertanya? Yuk, di kolom komentar ^.^
Hai Mba,
Salam kenal..
Siklus haid saya teratur bahkan cenderung maju (setiap tgl 27 biasanya). 2 bulan lalu saya pernah telat 7 hari (kondisi masih pake IUD). Udh GR ni kecolongan hamil. Eh di hari ke 7 (sekitar tgl 3) haid ternyata datang. Setelah selesai saya ke dokter untuk lepas IUD karna memang mau hamil lagi. Waktu proses USG dalam keliatan lah ada kista di ovarium kiri diameter 6cm. Setelah minum obat peluruh haid saya berikutnya maju dari tanggal terakhir, tanggal 29. Dan diperiksa memang kista saya mengecil. Nah sekarang saya telat lagi 7 hari ni. Udah ada flek sih. Perut jg membesar tidak terkendali. Cepat lapar. Jerawatan. Udah GR banget padahal hamil. Memang kista bisa mengecil dan membesar berkali2 ya? Kalo ada yg punya pengalaman sama tolong sarannya ya.. saya baru mau ke dokter setelah 7 hari ini. Makasi ya ^.^
@Mbak Ana : halo mbak Ana, maaf saya baru baca komennya,di kolom komen sini ada yang share pengalaman mirip seperti mbak *semoga gak salah karena tulisan tentang kista ada beberapa*. Dari komennya, beliau juga mengalami kista membesar-mengecil-membesar lagi, nah kalo ini sih mbak sebaiknya konsultasi rutin sama dokternya 🙁
Semoga sehat selalu, ya.
jenis penyakit kista emang banyak banget,, apalagi zaman sekarang… kalao ada gejala yang mencurigakan harus cepet2 di periksa,, buat jaga2.. 😀
Selalu ngeri denger segala macam penyakit yang berhubungan dengan rahim. Dulu ibu saya operasi pengangkatan rahim karena ada kankernya 🙁
@Izzah : begitulah perempuan ya mbak 😀 walaupun banyak macam penyakit berhubungan sama kita tapi kita tetap setrong! 😉
pada beberapa kasus, untuk kista yang jinak dan berukuran kecil tidak diperlukan operasi. Seperti kakak saya dulu. dibiarkan tanpa pengobatan lantaran menurut dokter kista yang seperti itu nantinya ketika sudah hamil akan ikut keluar bersama keluarnya bayi. Namun pada kasus temen, yang terjadi sebaiknya, kista harus diangkat lantaran menghalangi terbentuknya pembuahan. Pada dasarnya, penyakit-penyakit seperti ini memang ancaman buat kita-kita yang perempuan ya mbak?
@Mbak Aida : bener banget, cuma ya itu sampai sekarang ini belum diketahui pasti penyebabnya. Yang bisa dilakukan jaga pola makan. Thanks for sharing mbak ^^
ama myoma beda lagi ya Ran? kalo adekku myoma ini sih.. makanya dulu smpet lama hamilnya… tp mau dioperasi dokternya bilang kalo mw dibuang hrs dgn rahimnya sekalian.. kan jd serem.. kalo adikku masih mau nambah anak, mnding jgn dulu katanya… lagian kalo rahim sampe diangkat, udh kyk menopause dong yaaa :(..
@Fanny : sama myoma beda. Kayaknya myom bisa juga terapi dulu untuk sembuhinnya, Fan. 🙁 Semoga adiknya bisa lekas pulih ya
Saya punya problem yang sama, yaitu mengidap kista endometriosis, yang menyebabkan sering terlambat datang bulan, tidak nyeri, hanya kadang suka ada rasa pegal seperti kram di bagian panggul sebelah kiri. Kista saya ini seringkali mengempis setiap kali saya datang bulan, dan kembali membesar jika terlambat bulan. Sudah empat dokter kandungan saya datangi untuk konsultasi dan check up. Pernah ukuran diameter kista saya mencapai 6 cm, lalu mengempis hingga 4 cm, dan terakhir malah sudah tidak kelihatan lagi ketika dilihat dari ultrasonografi. Setiap dokter kandungan yang saya datangi tidak ada satupun yang menyarankan operasi, kecuali jika ukurannya lebih besar dari 6 cm. Solusi yang selalu diberikan dokter adalah diberi obat peluruh jika saya mulai terlambat datang bulan. Disuruh check up tiap bulan selama 3 bulan. Lalu kalau haid kembali normal setiap bulan otomatis kistanya pun mengecil. Lalu kemudian setelah beberapa bulan, paling lama 1 tahun kemudian begitu lagi. Selalu berulang-ulang. Jadi kistanya seperti sedang ‘main petak umpet’ dengan saya. Sudah 12 tahun saya seperti ini. Semenjak usia pernikahan saya baru tiga bulan. Saat itu, saya sempat terlambat bulan namun ketika di test pack hasilnya selalu negatif. Tiap minggu saya coba cek sendiri dengan test pack, hasilnya tetap sama, yaitu negatif. Akhirnya saya anggap hanya terlambat datang bulan saja, bukan ada tanda kehamilan. Lalu 2 bulan setelah itu saya berkunjung ke rumah mertua, dengan menggunakan motor, dan dengan kondisi jalan yang tidak bagus, banyak lubang-lubangnya. Saya mencoba konsultasi dengan mertua dan kakak ipar saya yang kebetulan profesi mereka adalah dukun beranak yang berpengalaman dan berprestasi di kampung halaman suami saya. Ternyata mereka mengatakan bahwa saya hamil dan menyarankan agar menjaga kandungan saya. Setelah dua hari menginap di sana, saya dan suami kembali pulang ke rumah kami. Namun keesokan harinya keluar flek selama 5 hari, lalu di hari ke-5 perut saya merasa mulas2 yang tak tertahankan, hingga menungging sambil menahan perut saya dengan bantal. Dan tak lama kemudian ada rasa ingin buang air kecil, lalu saya pun ke kamar mandi. Ternyata bukan air kencing yang keluar melainkan beberapa gumpalan darah seukuran cendol, seperti daging berwarna pink pucat. Saya terkejut bukan main. Dan rasa mulas yang tadi saya rasakan pun hilang. Lalu saya konsultasi dengan dokter terdekat, ternyata beliau mengatakan bahwa saya telah mengalami keguguran. Sejak gumpalan daging itu keluar, saya mengalami pendarahan selama 20 hari, lalu berhenti selama seminggu, lalu keluar lagi selama 20 hari. Begitu terus, selama tiga bulan terjadi seperti itu. Setelah itu, darah pun berhenti bahkan jadi tidak keluar lagi darah haid selama 5 bulan, yang menyebabkan perut saya agak membuncit. Dan bobot berat badan saya sampai naik hingga 10 kg, padahal makan saya biasa saja. Sejak itulah hormon saya jadi terganggu, sering terlambat datang bulan. Sampai akhirnya muncullah kista ini. Hingga kini bobot badan saya masih over
weigt. Sekarang saya jadi bingung, apa yang harus saya lakukan untuk mengobati kista saya ini? Mohon masukannya ya. Dan maaf jadi curhat dan kepanjangan.
@Mbak Nurmita : makasih banget atas sharing pengalamannya mbak. Saya senang mbak bisa berbagi sehingga pembaca juga bisa baca.
Kista memang banyak jenisnya, kalau kasus mbak bagi saya kistanya masih ukuran kecil dan nggak perlu dikhawatirkan. Saya bukan ahli obsgyn ya mbak, hanya sekedar membagi pengalaman saja yang pernah terjadi. Konsultasi terus dengan dokter obsgyn adalah jalan terbaik. Bagi saya, pendapat ahli seperti mereka layak untuk didengar dan dilakukan. Kalaupun dokter mengatakan nggak apa2, so no need worries mbak ^^..
Sehat selalu yaaa
Banyak kasus tentang kista ini. Kalau say lebih ke makanan dan gaya hidup. Olah raga teratur meski hanay joging setengah jam, tapi kalau rutin, badan tetap bugar.
Sebisa mungkin hindari juga makanan dengan banyak bahan tambahan, seperti MSG dan pengawet. Perbanyak makan buah dan sayur terutama yang mengandung antioksidah tinggi.
Beberapa pasien saya mengkonsumsi ekstrak kulit manggis, dan juga rebusan daun siksak. Alhamdulillah, ukuran kista berkurang ^^
@Mbak Hana : makasiiih banget sharingnya, semoga ada yang baca dan bisa lakuinnya.
Iya sampai sekarang juga penyebab kista belum ada pasti. Tapi memang saran banyak dokter untuk memperbaiki gaya hidup.^^
aku udah diangkat eh muncul lagi di indung telur yang lainnya plus rahim. bandel banget. susah ngilanginnya. kalau lagi mens bisa sakit bukan main. capek banget sama si kista ini huhu. dan karena tempat bersarangnya itu dokter gak pernah nawarin laparoskopi selalu yang bedah perut hiks
@Mbak Noni : mbaak *big hug* semoga sehat selalu ya mbak.. Mungkin ada obat gitu dari dokter sebagai terapi untuk kecilin kista. Kemarin aku juga dikasih obat, hanya saja belum kontrol balik.
diagnosa sejak dini itu penting. kadang kita abai2kan hikz. tapi alhamdulillah ya mak ketauan kalau nggak bisa naik tingkat kelainnya kalau dibiarkan :”(.
Sehat2 makkk
@Mak Echa : bener bangeeet mak.. Makasih ya mak, you too :*