Sumber foto : andrew6999.wordpress.com
Bagiku, ayah adalah pahlawan. Beliau menjagaku sejak ibu meninggal saat melahirkanku. Kasih sayang, ia curahkan padaku tanpa pamrih. Aku dimanjakan dengan fasilitas, tapi itu tak lantas membuatku besar kepala. Bekerja siang malam, demi masa depanku.
Aku sangat mencintainya melebihi apapun.
Beranjak dewasa dan mapan kubangun istana kecil untuknya di belakang rumah. Di istananya penuh dengan benda-benda koleksinya.
Tak jarang, aku kerap memeluknya sebelum beranjak tidur. Seperti sekarang ini.
“Selamat tidur, ayah. Nindi sayang ayah.” Kukecup pipinya. Kubelai wajahnya yang dingin, kaku dan membiru.
Ayah tak menjawab. Dia lelap dalam tidur abadi. Tak kuizinkan cacing-cacing memburai tubuhnya. Ayah akan bersamaku, selamanya.
**
Diikutkan dalam #FF100Kata
**
Behind the scene :
FF ini saya bikin untuk mengobati rindu pada papa. Ada yang bilang seiring waktu pasti akan melupakan yang pergi. Salah besar! Walau 4 tahun telah berlalu, saya selalu merindukan papa. Selamanya.
Miss yu papa.. :*
hihihihi…….takut ahhh
kurang mengejutkan…. š
@bang Riga : besok dibikin kejutan full deh heheh
@Dian : heheeh dikit mbak
tidur dimana? halah aku gak konsen bacanya jadi gak mengerti. Maaf ya
@Teh Lidya : hihihih gpp teh ^.^ tidur di istananya
Mmm….Ayah kapan meninggalnya? Buatku seperti ada yg bolong di cerita ini, Ranny, mungkin krn keterbatasan kata ya š
@Teh Orin : asiik di kritik.. iyah teh, agak abu2 kapan meninggalnya.. š itu sih bagian bolongnya. 100 kata gak cukup *alibi*