She used to be my only enemy and never let me be free
Catching me in places that I knew I shouldn't be
Every other day I crossed the line
I didn't mean to be so bad
I never thought you would
Become the friend I never had
Saat memasuki masa-masa puber, saya selalu dilarang ini itu, gak boleh ini itu. Saya sampai sebal sama Mama! Teman lain bisa melakukan apa yang mereka suka, tapi saya selalu diberi batasan. Gak boleh keluar malam, jam sekian kudu bikin PR, jam sekian tidur. Pokoknya, Mama mengatur jam-jam kami secara disiplin. Terkadang, ingin saya ngobrol sama teman sampai larut, tapi mana bisa?!
Menjelang lulus SMU, saya berkeinginan untuk kuliah di luar Manado. Tapi, sekali lagi harapan itu tak berizin oleh Mama. Sedih? Pasti! Tapi, saya simpan saja. Mama beralasan : kalau sakit siapa yang urus? Mama takut terjadi hal-hal buruk sama saya karena saya tinggal sendirian di kota itu, ditambah yang bikin sedih Mama mengatakan 'kondisi keuangan Mama dan Papa tak cukup untuk menyekolahkanku di luar kota'. Saya memutuskan untuk mengikuti keinginan Mama, kuliah di Manado.
Back then I didn't know why
Why you were misunderstood (Mama)
So now I see through your eyes
All that you did was love
Tak pelak, saya selalu bertanya, 'Kenapa, sih, Mama melakukan itu semua padaku?', Saya pun berkontemplasi, saya melihat sekitar dan melihat perubahan pada diriku. Berkat kedisipilinan didikan Mama, alhamdulilah kami kakak beradik bisa berhasil kuliah S1 dan memiliki kerjaan mapan. Mama mendidik kami dengan sistem ; Punishment dan Reward. Itulah yang memacu kami untuk selalu belajar dan belajar. Mama tak membiasakan kami dengan gelimang harta, Mama selalu berujar, 'Mama dan Papa gak meninggalkan harta materi untuk kalian, tapi harta ilmu, yang kelak bisa kalian gunakan seumur hidup, dan jangan lupa untuk selalu jujur, karena jujur itu salah satu modal dalam hidup.'
Kalimat Mama selalu saya pegang teguh, dan ingin saya terapkan untuk anak-anaku kelak.
Saya tak memungkiri, saya telah melakukan kesalahan-kesalahan yang terkadang membuat riak di kedua mata Mama. Semua itu sebagai wujud 'protesku' atas kekangan Mama. Tapi, setelah terjadi, saya menyesal dan sungguh menyesal, apalagi saya menerima akibatnya.
I didn't want to hear it then but
I'm not ashamed to say it now
Every little thing you said and did was right for me
I had a lot of time to think about
About the way I used to be
Never had a sense of my responsibility
Kini, saya telah menjadi seorang Mama. Saya merasakan apa yang Mama rasakan dulu. Sungguh, apa yang Mama katakan, apa yang Mama larang itu benar adanya. Mama jugalah yang menginspirasi saya untuk berbakti seluruh sisa hidup untuk keluarga. Mama begitu telaten mengurus segala keperluan Papa dan ketiga anaknya. Mama yang tak pernah capek memasak dan menjaga kami saat sakit. Mama yang selalu cerewet dengan tingkah kami. Dan, itu semua Mama lakukan sebagai wujud kasih sayangnya.
Lidah ini selalu kelu untuk mengucapkan kalimat : 'Saya sayang Mama.' Selalu tak bisa terungkap, yang ada airmata duluan jatuh dan urung mengucapkannya. Mama tak muda lagi, kini Mama hanya memiliki kami bertiga. Saya selalu bersyukur, Mama masih hidup, dan saya ingin membahagiakan Mama. Tak lelah, Mama juga mengurusi Athar tanpa pamrih.
Cintanya untuk anak-anaknya takkan pernah lekang oleh waktu. Semoga, Mama senantiasa diberi kesehatan olehNya, kami anak-anakmu bisa menjaga lisan agar tak menyakitimu dan bisa membahagiakanmu di sisa hidupmu.
Mama I love you, Mama I care
Mama I love you, Mama my friend
You're my friend
**
Ket : * lirik lagu Mama yang dipopulerkan oleh Spice Girls
"mama…. my everything…." #bighug
"hello bunda athar??" maap ya… blm sempat k rumah…:D
idiiih, dirik sampe mbrabak baca tulisan tentang ibu (rata rata hari ini postingannya tentang ibu semua huwaaaa)
Semoga ibu kita sehat yaaaa.. Haduuuh, untung aku kerja di rumah dekat ibuk. Aku beruntung banget yaaaa ..