Aku berdiri mematung di depan toko yang bertuliskan ‘CupCake’s Shop’.
Dominasi warna pastel di dinding selalu menarik perhatian tiap pejalan kaki yang melewatinya. Kuberdiri di depan pintu dan berkali menghela napas untuk meyakinkan bahwa semua akan baik-baik saja.
Seorang lelaki berbalik ketika mendengar pintu terbuka. Wajah khas Timur Tengah itu membuatku sulit untuk berkata maupun bernapas, tak jarang pula jantung ini bekerja dua kali lebih giat dari biasanya.
“Hei, Tia, tempatmu masih kosong. Mau pesan apa?” tanya lelaki itu ramah.
“Biasa,” jawabku pendek.
“Ok, my little sister.”
Aku akan selalu dianggap adik olehnya. Padahal, ingin sekali aku menjadi pacarmu, Shayan!
Puk puk the little sister.
Awwww… co cuiiittttt ….
bertepuk sebelah tangan ternyata
Bittersweet feeling. ..and in a cupcake shop 🙂
Masih untung dianggap adik. Hahaha
Ooo langganan…