Purnama Kesekian

Purnama

Ingatkah apa yang pernah kukatakan?

Tentang kisah putri kesepian yang terperangkap di bulan. Ibuku sering bercerita, alkisah wanita yang teraniaya. Dunia tak menerimanya, meskipun dia sama sekali tak buruk rupa. Tapi auranya, mengubur hidup-hidup suka cita. Lalu,semesta tak menghendakinya, dan mengirimnya keluar jagad. Maka, tertunduklah dia di bulan, menerang cahaya. Dan aku akan berkata, lihat kan, di sana ada bayang – bayang kesedihan, itu dia.

Kesedihan. Tapi dasar kita, maka tak kan biarkan diri terlena. Tak apa rembulan terluka, tapi kita harus bergembira. maka kita akan lantunkan lagu ceria,…….

Berdansalah, bergandengan tangan, dan tertawa. Listrik tak ada tak mengapa, karena bulan begitu menyala. Langit sempurna, sebagai tempat kita menggantungkan cita. Malam, tak pernah menakutkan sekarang, menemani kita bercerita. Dan kamu akan berkata, mendekatlah, kubagikan sinar kunang-kunang yang menebar cinta.

Waktu itu kejam. membunuh kebersamaan merajam. menyisakan legenda yang sedikit terekam. Di sini bising, kita semakin terasing, egoisme yang mendarah daging.

**

Photo Credit : Zoran Stojanovic

6 Comments

  1. Gara 12 December 2015
    • ranny 12 December 2015
  2. fanny fristhika nila 11 December 2015
    • ranny 11 December 2015
  3. Dani 10 December 2015
    • ranny 11 December 2015

Leave a Reply