Kalau mendengar kata Danone, yang terlintas di pikiran teman-teman apa? Aqua? Sama!
Perusahaan Danone sudah lekat banget di pikiran masyarakat dengan produk Aqua yang numero uno lah di negara +62 ini. Bahkan mau sebut air mineral saja kita bilangnya aqua, betul nggak?
Berkunjung ke pabrik Aqua di Klaten sudah pernah saya lakukan di tahun 2014 silam. Juga pernah diundang oleh Sarihusada ke seminar parenting tentang kesehatan saluran cerna anak di Jakarta. Alhamdulilah tahun ini saya pun berkesempatan untuk berkunjung ke pabrik SGM Prambanan yang merupakan salah satu perusahaan di divisi specialized nutrition (SN).
Hayo baru pada ngeh kan kalau SGM itu bagian dari Danone? Apa cuma saya saja kali ya. *tutup muka Hehehe … To be honest, saya pun baru tahu kemarin. Walau sering lihat iklannya di tv, dan Kei minum salah satu produk soya mereka, saya nggak ngeh kalau SGM merupakan perusahaan Danone.
Danone Open Doors 2019
Senin, 20 Oktober 2019, sekitar pukul tujuh pagi mak Ety, mak Ana dan saya tiba di Jogja dan berkumpul di JEC bareng teman-teman blogger juga media. Pukul delapan pagi, kami berangkat dengan bus yang sudah disediakan oleh Danone.
Apa sih Danone open doors?
Tahun ini Danone genap berusia 100 tahun, oleh karena itu Danone secara global menyelenggarakan Danone Open Doors yang bertujuan mengenalkan lebih dekat proses produksi, inovasi lingkungan, sosial perusahaan pada masyarakat.
Ini adalah kali pertama saya mengunjungi pabrik SGM Klaten.
Saat bus mulai memasuki area, saya sungguh takjub karena sangat luas dan hijau! Ternyata pabrik Sarihusada Prambanan ini terbesar se-Asia Pasifik loh. Warbiyasah.
Bus kami sempat dihentikan oleh petugas keamaan saat pintu masuk.
“Bapak, ibu apakah ada yang membawa kacang-kacangan?”
Saya terkejut dengan pertanyaannya dan menggeleng.
“Kalau tidak ada, bisa dilanjutkan,” sambungnya.
Yang dipikiran saya, ini SOP standar untuk memasuki pabrik. Tapi, kenapa yang ditanya kacang, ya? Well, kamu mesti baca hingga akhir untuk tahu jawabannya. Hehehe …
Kami diturunkan di area gazebo dan disambut oleh staf SGM yang sangat ramah. Ruangannya seperti ruang meeting pada umumnya, sudah ada round table juga coffee break.
Acara dimulai dengan sambutan oleh Pak Delta Deritawan, Manufacturing Director Danone Specialized Nutrition Indonesia.
Pak Delta menjelaskan kalau Danone memiliki dua divisi yaitu Danone Waters dan Danone Specialized Nutrition. Produk untuk SN ini seperti SGM Eksplor, SGM Bunda, lactamil, Bebelac, Nutrilon Royal dan nutrisi medis.
“Di pabrik ini kami memiliki misi 1000 dreams, yang menunjukkan komitmen kami sebagai satu tim yang solid dan terpercaya dalam mengembangkan produk dengan kualitas tinggi serta menerapkan prinsip zero accident, zero defect dan zero waste.”
Selesai sambutan oleh Pak Delta, dilanjutkan dengan pemutaran video Danone in Indonesia yang menjelaskan awal mula berdirinya Danone dari sebuah produk yogurt, siapa foundernya hingga perkembangan perusahaan ini ke Indonesia beserta produk-produknya.
Lanjut lagi ada video production process. Di sini dijelaskan, besar pabrik, berapa banyak karyawan, area-area di pabrik. Dan yang menarik adalah selama 2924 hari pabrik ini beroperasi, belum pernah terjadi kecelakaan. *standing applause!
Bisa dibilang, pabrik SGM ini benar-benar memperhartikan faktor keamanan para pekerja, keluarga hingga pengunjung. Budaya WISE (work in safety environment) benar-benar diterapkan.
Pemaparan berikut tentang iCare dari SGM. Ada tiga yaitu, icare@line, icare@office, icare@community. Di sini dijelaskan ini adalah program untuk menjamin kualitas produk dari pabrik SGM. Di sini juga ada interaksi dengan keluarga karyawan di icare@community.
Selesai sambutan dan penayangan video, kami pun diajak ke acara utama yaitu factory visit.
Factory Visit Pabrik SGM Prambanan
Sebelum memulai kunjungan, kami diminta untuk memakai rompi dan topi khusus. Ini standar wajib bagi pengunjung. Dan kami pun diingatkan agar berjalan di area garis kuning dan saat memasuki pabrik ponsel juga kamera tidak boleh digunakan.
Area poliklinik – bisa langsung sembuh kalo di sini *yhaa
Poliklinik di pabrik ini sungguh adem! Ada ruangan dokter, juga laktasi. Untuk ibu-ibu menyusui benar-benar diprioritaskan. Ada ruang periksa, istirahat dan kursi pijat sodara-sodara.
Duh, andai semua kantor kek gini yak, karyawan betah. 😀
Nggak hanya itu loh, di sampingnya ada mini gym. Onde mande, enak ya para karyawan di sini. Bisa olahraga gretongan. 😀
Area kantin – zero waste area
Udah pada tau kan tentang zero waste?
Jadi, di kantin sini sebelum makan mesti mikir dulu. ~
Lah kok mikir? Mikir hidup? Kagak dong.
Mikir makanan apa yang mau dimakan, pastikan akan habis dan nggak boleh ada sisanya! Seperti ituuh. Jadi, di area ini dipastikan nggak ada makanan tersisa, kalo ada akan kena penalti. Hehehe …
Penggunaan gelas plastik pun sangat minim karena disediakan tumblr bagi tiap karyawan. Keren banget, yekan?
Area pabrik – turn off smartphone
Jadi monmaap sebelumnya karena nggak bisa mendokumentasikan area pabrik, ya.
Pertama kami diajak melihat bagaimana proses pembuatan susu bubuk produksi SGM. Sungguh saya sampe bengong melihat segala macam mesin yang teramat canggih di pabrik ini. Konon, sebulan sekali dimaintenance jadi nggak heran kalau less eror.
Saya pun tahu gimana awal mula pembuatan susu bubuk ini. Ada namanya blending yaitu mencampurkan semua (sama kayak prinsip blender). Lalu, dilanjutkan ke packing ke aluminium foil, terakhir ke dos.
Dos-dos susu pun dipacking lagi ke dos besar, kemudian dipindahkan ke gudang.
Apa satu mesin memproduksi semua varian? Tentu tyda!
Inilah mengapa saya bilang canggih, karena ya nggak nyampur. Kalo nyampur puyeng dah mo milah. Hehehe … Hasil akhirnya itu langsung masuk dos yang siap didistribusikan. Menurut Pak Syarif, nggak pernah ada kejadian susu usia 0-6 bulan nyampur di dos usia 1-5 tahun.
Kami lanjut lagi ke laboratorium pabrik SGM.
Di sini, kami diminta untuk memakai disposable lab coat dan shoe cover. Saya merasa oversized banget wkwkwk tapi ya mogimana, ini kan standarnya. Harus bersih secara ini kan laboratorium.
Saya pun tahu kalau segala nutrisi di sini sumbernya. Ruangan kerja sungguh steril karena mesti menggunakan jas lab sekali pakai. Ada satu ruangan khusus yang menarik perhatian kami, yaitu ruangan sensory test.
Ruangan ini khusus karyawan menguji rasa. Ini selalu diupdate oleh ahlinya. Syarat untuk kerja di ruangan ini harus membedakan berbagai rasa. Hayooo, kamoh bisa nggak? 😀
Laboratorium merupakan area terakhir yang kami tuju. Selesai factory visit, kami balik lagi untuk makan siang. Asli, hepi walau panasnya ora umum.
Saat balik ke gazebo, akhirnya pertanyaan tentang kacang di awal pun terjawab.
Mengapa nggak boleh bawa kacang? Karena kacang adalah salah satu pembawa alergi (alergen) dan area pabrik harus steril dari alergen.
Saya senang banget bisa menjadi salah satu orang yang mengunjungi pabrik terluas se-Asia Pasifik dengan luas 15 ha. Bisa menyaksikan dari dekat cara kerja karyawan di sini, bagaimana pabrik ini menerapkan WISE juga zero waste.
Anyway, selamat ulang tahun ke-100 Danone! Harapan saya tentunya hal-hal baik yang sudah ada bisa terus dipertahankan untuk bisa mewujudkan visi Danone yaitu one planet, one health. Semoga inovasi terus lahir dari Danone dalam hal nutrisi ibu dan anak.
Dan yang penting, jangan kapok untuk undang kami lagi, ya, mengunjungi pabriknya. 😀