5 Tips Merawat Sepatu Batik

Sepatu batik

Mendengar ‘sepatu batik’ terlintas di pikiran, “Sepatu dikombinasiin dengan kain batik, ish mana bisa jadi keren.”

Mungkin, bagi kamu yang berpendapat seperti itu, bisa membaca dulu kisah saya jatuh cinta dengan sepatu batik

Sekitar dua tahun lalu, saya mengunjungi Taman Balekambang, di mana waktu itu ada festival payung – acara tahunan kota Surakarta. Saya sangat antusias dengan festival ini. Di salah satu spot taman, ada sekumpulan orang yang berkumpul menyaksikan sesuatu. Saya dong penasaran, lalu mendekati tempat itu. Ternyata ada sekumpulan anak muda sedang latihan menari. Bentuk tempat itu seperti teater. Jadi, ada tempat duduk bertingkat dari beton dan ada panggung yang dijadikan tempat untuk latihan.

Saya takjub banget dengan kostum mereka yang sangat Indonesia. Maksud saya sangat Indonesia, mereka mengenakan batik untuk pakaian dan sepatu. Jujur, sepatu yang mereka kenakan sangat menarik perhatian saya. Para perempuan mengenakan high heels dan bootie heels dibalut kain batik, sedangkan para laki-laki mengenakan boots batik. Saya terkagum melihat sepatu-sepatu mereka. Apalagi model boots itu sungguh memikat hatiku. Sejak saat itu, saya jatuh cinta dengan sepatu batik.

Sepatu batik

Anak-anak muda ini sedang latihan untuk pagelaran seni di Macau 2014. Foto doc.pribadi

Sayangnya cintaku ini bertepuk sebelah tangan *hiks.

Saya belum menemukan sepatu batik yang bisa menimbulkan chemistry hanya dengan melihatnya pertama kali. Tinggal di kota Solo yang gudangnya batik bukan berarti saya mudah menemukan sepatu batik. Sulit! Kebanyakan menjual pakaian dan tas saja. Ada beberapa sepatu batik yang saya lihat di online shop, sayangnya harganya bikin ‘semaput’ atm. *hiks

Rezeki emak blogger itu berupa Monalisa wedges The Warna

Sepatu batik The Warna

Tuhan memberikan apa yang kita butuhkan bukan apa yang kita inginkan. Betul?

Sebelum lebaran, saya membeli wedges. Jenis sepatu ini adalah favorit saya untuk hangout dan traveling. Saat mau balik dari pulkam, karena takut overload maka saya meninggalkan sepatu tersebut di rumah Manado.

Saya pun berkeinginan untuk membeli sepatu wedges lagi. Karena, beberapa sepatu saya sudah nggak layak dipakai. Ada yang kulitnya terkelupas, ada yang hak nya lepas. 🙁

Dan, beberapa waktu lalu, di grup WA KEB Jogja, dishare form untuk produk review sepatu The Warna. Aaak! Saya pun langsung mendaftar!

Seminggu berselang, saya pun sudah lupa kalau pernah mendaftar untuk produk review sepatu The Warna. Eh, tiba-tiba saya dimention Mak Diba, huaaa ternyata saya menjadi salah satu 20 blogger untuk mereview produk ini. Dan, sewaktu mengisi form, saya memilih : Monalisa Wedges.

Bener kan, bahwa Tuhan selalu memberikan apa yang kita inginkan. Alhamdulilah, rezeki emak blogger soleha *benerin jilbab 😀

Kenapa saya memilih Monalisa wedges?

  • Karena saya suka wedges dan membutuhkan jenis ini
  • Warna sepatu ini soft banget ditambah batik warna hitam dan ada benang emasnya gitu looks so elegant.
  • Saya mendapatkannya di sepatu ini. Nggak ragu untuk memilihnya karena langsung sukak!

Dan, setelah menerima paketan dan memakainya, saya semakin cinta! Iyes, sepatu ini ringan di kaki sehingga untuk melangkah pun terasa nyaman, mau lari pun bisa. Modelnya ini lho, saya suka di mana lilitannya itu melingkar pergelangan kaki. Bener terlihat elegan deh pakainya. Bisa lah kamu pakai di acara semi formal, hangout atau mau ngedate sama suami atau pacar.

Untuk pecinta wedges, sepatu ini bener very recomended.

The Warna

Sepatu batik the warna

Sewaktu mendaftar, saya pun stalking akun IG The Warna. Wuih, mereka punya banyak macam sepatu berbalut kain tradisional Indonesia. Suer, saya terharu banget! Karena saya adalah pecinta kain tradisional Indonesia garis keras. 😉

The Warna rupanya singkatan dari Warisan Nusantara. Produk ini hadir sejak pertengahan tahun 2013. Sang owner, Dany Anwar menggagas produk ini dengan pangsa pasar utamanya generasi muda. Harapannya, agar generasi muda lebih mengenal kain etnik Indonesia dan akan meneruskan warisan budaya ini nantinya.

Komitmen The Warna menggunakan kain etnik Indonesia tercermin dari produk-produk yang dihasilkan. Banyak motif batik dan tenun yang bisa jadi pilihan pembeli. FYI, batik dan tenun yang dipakai The Warna nggak hanya dari Jawa saja tapi ada dari Kalimantan, Nusa Tenggara. Jenis sepatu yang available saat ini, flat shoes dan wedges. Untuk proses pembuatan pun, The Warna merangkul beberapa pengrajin sepatu yang sudah berpengalaman puluhan tahun dalam produksi sepatu.

Keseriusan The Warna untuk melestarikan kain etnik Indonesia sangat patut diapresiasi. Harapan pun nggak muluk-muluk, bahwa lewat medium sepatu ini kain etnik Indonesia bisa dikenal luas terlebih di dunia internasional. Dan memberikan edukasi bahwa stigma yang berkembang selama ini bahwa kain etnik hanya untuk acara formal saja dan mahal, kini masyarakat luas bisa menjangkau, memakainya dalam bentuk sepatu ready to wear, dengan desain yang trendi dan nyaman. Plus, harga yang bersahabat.

Untuk lebih mengenal produk The Warna ini, coba kamu tonton video berikut.

5 tips merawat sepatu batik

lerak

Memiliki sepatu batik tentunya harus bisa merawatnya dong. Nggak lucu kan, sepatu terkena noda terus dibiarin saja atau salah membersihkan yang efeknya membuat sepatu terlihat kusam.

Agar kamu nggak salah langkah dalam membersihkan dan merawatnya, 5 tips ini bisa kamu lakukan di rumah.

  1. Mencuci kain batik

Cuci kain batik  dengan lerak. Apa itu lerak? Cairan yang digunakan untuk mencuci batik agar tetap awet. Lerak ini bisa kamu beli di supermarket atau di toko batik. Bisa juga kamu tanyakan di penjual onlineshop batik, biasanya mereka menyediakan.

Perlu diingat, jangan pernah mencuci batik dengan deterjen, pemutih dan softener karena bisa merusak warna.

  1. Gunakan sikat halus

Sikat halus ini digunakan untuk membersihkan sepatu dari debu atau kotoran yang nggak terlalu menempel.

Caranya, dengan menggosok perlahan, jangan kenceng-kenceng lah gosoknya ntar bisa sobek. Apabila bagian sepatu ada yang menggunakan beludru, pakailah kuas cat kecil, hal ini untuk menjaga sepatu agar tidak cepat bulukan.

  1. Membersihkan noda

Apabila sepatu kamu kena noda, misalnya kejatuhan sambal. Gunakan air hangat untuk membersihkannya. Jika nodanya masih bandel juga nggak mau keluar, kamu bisa mencampurkan air dengan perasan jeruk nipis. Lalu, ambil kain halus dan usapkan di bagian yang terkena noda. Bisa juga kamu teteskan langsung perasan jeruk nipis di atas noda.

  1. Hindari sinar matahari langsung

Jika kamu selesai mencuci sepatu batik, hindari menjemur di bawah sinar matahari secara langsung. Karena ini bisa menyebabkan warna cepat pudar dan merusak batik itu sendiri. Jemurlah di tempat yang teduh.

  1. Angin-anginkan

Setelah memakai sepatu, ada baiknya diangin-anginkan di ruang terbuka. Etapi, nggak di bawah sinar matahari ya 😀 tapi, cari di tempat teduh, misalhnya di balkon kamar atau teras rumah. Nggak perlu lama-lama, sejam saja sudah cukup. Tapi, jangan sampai lupa untuk bawa masuk ke dalam rumah lagi ya, ntar diambil orang. Hehehe

Gimana praktis bukan tipsnya? Mudah dan cepat pun bikin awet sepatu batik yang kamu punya.

Think global, wear local

think global wear local

Lewat tulisan ini saya pengin ajak kamu untuk lebih mencintai produk lokal. Banyak yang menyuarakan nasionalisme sekarang ini tapi hanya sekedar omongan belaka.

Stop talk, just do it!

Gini deh, kalau dulu nasionalisme dalam bentuk angkat senjata untuk berperang, zaman sekarang nasionalisme bisa kamu tunjukkan dengan menggunakan produk dalam negeri.  Sekarang saatnya mengangkat budaya daerah biar nggak tergerus budaya barat yang arusnya makin kencang masuk ke negara kita. Sudah saatnya kita sebagai generasi penerus ini melestarikan warisan budaya dengan memasukkannya ke dalam hidup sehari-hari.

Oh, c’mon, kamu bangga banget punya tas Hermes KW30, pakai Manolo Blahnik yang kw29 tapi giliran pakai produk dalam negeri kamu enggan dengan alasan nggak keren! *dih. Sini saya bilang, kamu gabungin duit beli Hermes dan Manolo yang KW, sudah dapat produk lokal yang kualitasnya nggak perlu diragukan dan bikin penampilanmu tampil beda! *it’s worth it,gaes

Produk dalam negeri saat ini sudah menunjukkan kualitasnya lho. Contohnya, sepatu batik The Warna ini. Kualitas bahannya nggak diragukan, jahitan rapi, kemasan apik, harga pun terjangkau atm, warnanya eyes catching. Kurang apa coba?

Sudah saatnya kita viral-kan produk karya anak bangsa. Setuju?

Kamu udah punya sepatu batik, belum? Share dong pengalaman kamu menggunakannya atau cerita tentang kain etnik yang kamu punya di kolom komen.

Happy Monday, my dear fellas…

 

 

 

25 Comments

  1. Ayaa 11 September 2016
    • ranny 14 September 2016
  2. fanny fristhika nila 9 September 2016
    • ranny 14 September 2016
  3. Riski Ringan 9 September 2016
    • ranny 9 September 2016
  4. Lia Harahap 7 September 2016
    • ranny 7 September 2016
  5. echaimutenan 7 September 2016
    • ranny 7 September 2016
  6. echaimutenan 7 September 2016
  7. Rika Wa 6 September 2016
    • ranny 7 September 2016
  8. siti hairul 5 September 2016
    • ranny 7 September 2016
  9. Alvina 5 September 2016
    • ranny 7 September 2016
  10. Ika Koentjoro 5 September 2016
    • ranny 7 September 2016
  11. Ety Abdoel 5 September 2016
    • ranny 7 September 2016
  12. Prima Hapsari 5 September 2016
    • ranny 7 September 2016
  13. yeni susanti 5 September 2016
    • ranny 5 September 2016

Reply Cancel Reply