Sepatu batik
Mendengar ‘sepatu batik’ terlintas di pikiran, “Sepatu dikombinasiin dengan kain batik, ish mana bisa jadi keren.”
Mungkin, bagi kamu yang berpendapat seperti itu, bisa membaca dulu kisah saya jatuh cinta dengan sepatu batik
Sekitar dua tahun lalu, saya mengunjungi Taman Balekambang, di mana waktu itu ada festival payung – acara tahunan kota Surakarta. Saya sangat antusias dengan festival ini. Di salah satu spot taman, ada sekumpulan orang yang berkumpul menyaksikan sesuatu. Saya dong penasaran, lalu mendekati tempat itu. Ternyata ada sekumpulan anak muda sedang latihan menari. Bentuk tempat itu seperti teater. Jadi, ada tempat duduk bertingkat dari beton dan ada panggung yang dijadikan tempat untuk latihan.
Saya takjub banget dengan kostum mereka yang sangat Indonesia. Maksud saya sangat Indonesia, mereka mengenakan batik untuk pakaian dan sepatu. Jujur, sepatu yang mereka kenakan sangat menarik perhatian saya. Para perempuan mengenakan high heels dan bootie heels dibalut kain batik, sedangkan para laki-laki mengenakan boots batik. Saya terkagum melihat sepatu-sepatu mereka. Apalagi model boots itu sungguh memikat hatiku. Sejak saat itu, saya jatuh cinta dengan sepatu batik.
Anak-anak muda ini sedang latihan untuk pagelaran seni di Macau 2014. Foto doc.pribadi
Sayangnya cintaku ini bertepuk sebelah tangan *hiks.
Saya belum menemukan sepatu batik yang bisa menimbulkan chemistry hanya dengan melihatnya pertama kali. Tinggal di kota Solo yang gudangnya batik bukan berarti saya mudah menemukan sepatu batik. Sulit! Kebanyakan menjual pakaian dan tas saja. Ada beberapa sepatu batik yang saya lihat di online shop, sayangnya harganya bikin ‘semaput’ atm. *hiks
Rezeki emak blogger itu berupa Monalisa wedges The Warna
Tuhan memberikan apa yang kita butuhkan bukan apa yang kita inginkan. Betul?
Sebelum lebaran, saya membeli wedges. Jenis sepatu ini adalah favorit saya untuk hangout dan traveling. Saat mau balik dari pulkam, karena takut overload maka saya meninggalkan sepatu tersebut di rumah Manado.
Saya pun berkeinginan untuk membeli sepatu wedges lagi. Karena, beberapa sepatu saya sudah nggak layak dipakai. Ada yang kulitnya terkelupas, ada yang hak nya lepas. 🙁
Dan, beberapa waktu lalu, di grup WA KEB Jogja, dishare form untuk produk review sepatu The Warna. Aaak! Saya pun langsung mendaftar!
Seminggu berselang, saya pun sudah lupa kalau pernah mendaftar untuk produk review sepatu The Warna. Eh, tiba-tiba saya dimention Mak Diba, huaaa ternyata saya menjadi salah satu 20 blogger untuk mereview produk ini. Dan, sewaktu mengisi form, saya memilih : Monalisa Wedges.
Bener kan, bahwa Tuhan selalu memberikan apa yang kita inginkan. Alhamdulilah, rezeki emak blogger soleha *benerin jilbab 😀
Kenapa saya memilih Monalisa wedges?
- Karena saya suka wedges dan membutuhkan jenis ini
- Warna sepatu ini soft banget ditambah batik warna hitam dan ada benang emasnya gitu looks so elegant.
- Saya mendapatkannya di sepatu ini. Nggak ragu untuk memilihnya karena langsung sukak!
Dan, setelah menerima paketan dan memakainya, saya semakin cinta! Iyes, sepatu ini ringan di kaki sehingga untuk melangkah pun terasa nyaman, mau lari pun bisa. Modelnya ini lho, saya suka di mana lilitannya itu melingkar pergelangan kaki. Bener terlihat elegan deh pakainya. Bisa lah kamu pakai di acara semi formal, hangout atau mau ngedate sama suami atau pacar.
Untuk pecinta wedges, sepatu ini bener very recomended.
The Warna
Sewaktu mendaftar, saya pun stalking akun IG The Warna. Wuih, mereka punya banyak macam sepatu berbalut kain tradisional Indonesia. Suer, saya terharu banget! Karena saya adalah pecinta kain tradisional Indonesia garis keras. 😉
The Warna rupanya singkatan dari Warisan Nusantara. Produk ini hadir sejak pertengahan tahun 2013. Sang owner, Dany Anwar menggagas produk ini dengan pangsa pasar utamanya generasi muda. Harapannya, agar generasi muda lebih mengenal kain etnik Indonesia dan akan meneruskan warisan budaya ini nantinya.
Komitmen The Warna menggunakan kain etnik Indonesia tercermin dari produk-produk yang dihasilkan. Banyak motif batik dan tenun yang bisa jadi pilihan pembeli. FYI, batik dan tenun yang dipakai The Warna nggak hanya dari Jawa saja tapi ada dari Kalimantan, Nusa Tenggara. Jenis sepatu yang available saat ini, flat shoes dan wedges. Untuk proses pembuatan pun, The Warna merangkul beberapa pengrajin sepatu yang sudah berpengalaman puluhan tahun dalam produksi sepatu.
Keseriusan The Warna untuk melestarikan kain etnik Indonesia sangat patut diapresiasi. Harapan pun nggak muluk-muluk, bahwa lewat medium sepatu ini kain etnik Indonesia bisa dikenal luas terlebih di dunia internasional. Dan memberikan edukasi bahwa stigma yang berkembang selama ini bahwa kain etnik hanya untuk acara formal saja dan mahal, kini masyarakat luas bisa menjangkau, memakainya dalam bentuk sepatu ready to wear, dengan desain yang trendi dan nyaman. Plus, harga yang bersahabat.
Untuk lebih mengenal produk The Warna ini, coba kamu tonton video berikut.
5 tips merawat sepatu batik
Memiliki sepatu batik tentunya harus bisa merawatnya dong. Nggak lucu kan, sepatu terkena noda terus dibiarin saja atau salah membersihkan yang efeknya membuat sepatu terlihat kusam.
Agar kamu nggak salah langkah dalam membersihkan dan merawatnya, 5 tips ini bisa kamu lakukan di rumah.
-
Mencuci kain batik
Cuci kain batik dengan lerak. Apa itu lerak? Cairan yang digunakan untuk mencuci batik agar tetap awet. Lerak ini bisa kamu beli di supermarket atau di toko batik. Bisa juga kamu tanyakan di penjual onlineshop batik, biasanya mereka menyediakan.
Perlu diingat, jangan pernah mencuci batik dengan deterjen, pemutih dan softener karena bisa merusak warna.
-
Gunakan sikat halus
Sikat halus ini digunakan untuk membersihkan sepatu dari debu atau kotoran yang nggak terlalu menempel.
Caranya, dengan menggosok perlahan, jangan kenceng-kenceng lah gosoknya ntar bisa sobek. Apabila bagian sepatu ada yang menggunakan beludru, pakailah kuas cat kecil, hal ini untuk menjaga sepatu agar tidak cepat bulukan.
-
Membersihkan noda
Apabila sepatu kamu kena noda, misalnya kejatuhan sambal. Gunakan air hangat untuk membersihkannya. Jika nodanya masih bandel juga nggak mau keluar, kamu bisa mencampurkan air dengan perasan jeruk nipis. Lalu, ambil kain halus dan usapkan di bagian yang terkena noda. Bisa juga kamu teteskan langsung perasan jeruk nipis di atas noda.
-
Hindari sinar matahari langsung
Jika kamu selesai mencuci sepatu batik, hindari menjemur di bawah sinar matahari secara langsung. Karena ini bisa menyebabkan warna cepat pudar dan merusak batik itu sendiri. Jemurlah di tempat yang teduh.
-
Angin-anginkan
Setelah memakai sepatu, ada baiknya diangin-anginkan di ruang terbuka. Etapi, nggak di bawah sinar matahari ya 😀 tapi, cari di tempat teduh, misalhnya di balkon kamar atau teras rumah. Nggak perlu lama-lama, sejam saja sudah cukup. Tapi, jangan sampai lupa untuk bawa masuk ke dalam rumah lagi ya, ntar diambil orang. Hehehe
Gimana praktis bukan tipsnya? Mudah dan cepat pun bikin awet sepatu batik yang kamu punya.
Think global, wear local
Lewat tulisan ini saya pengin ajak kamu untuk lebih mencintai produk lokal. Banyak yang menyuarakan nasionalisme sekarang ini tapi hanya sekedar omongan belaka.
Stop talk, just do it!
Gini deh, kalau dulu nasionalisme dalam bentuk angkat senjata untuk berperang, zaman sekarang nasionalisme bisa kamu tunjukkan dengan menggunakan produk dalam negeri. Sekarang saatnya mengangkat budaya daerah biar nggak tergerus budaya barat yang arusnya makin kencang masuk ke negara kita. Sudah saatnya kita sebagai generasi penerus ini melestarikan warisan budaya dengan memasukkannya ke dalam hidup sehari-hari.
Oh, c’mon, kamu bangga banget punya tas Hermes KW30, pakai Manolo Blahnik yang kw29 tapi giliran pakai produk dalam negeri kamu enggan dengan alasan nggak keren! *dih. Sini saya bilang, kamu gabungin duit beli Hermes dan Manolo yang KW, sudah dapat produk lokal yang kualitasnya nggak perlu diragukan dan bikin penampilanmu tampil beda! *it’s worth it,gaes
Produk dalam negeri saat ini sudah menunjukkan kualitasnya lho. Contohnya, sepatu batik The Warna ini. Kualitas bahannya nggak diragukan, jahitan rapi, kemasan apik, harga pun terjangkau atm, warnanya eyes catching. Kurang apa coba?
Sudah saatnya kita viral-kan produk karya anak bangsa. Setuju?
Kamu udah punya sepatu batik, belum? Share dong pengalaman kamu menggunakannya atau cerita tentang kain etnik yang kamu punya di kolom komen.
Happy Monday, my dear fellas…
Mbak Ran, the warna modelnya simple ya. Aku juga pengagum wedges sejati karena pengen berasa tinggi tapi nyaman 😀
Ah iya, aku malesan kalo suruh nyikat2 sepatu. Dan tips ini kayak nyubit suruh ngerawat sepatu yg bener,ahahaha
@Ayaa : ayoo dibeli 😀 hehehe sayang kalo gak dirawat hiks kan udah mahal-mahal belinya 🙁
setujuuu, drpd beli barang KW, aku lbh milih pake produk lokal ato yg ga bermerk sekalian.. maluuu kalo ketahuan KW.. kalo utk sepatu batik ini, aku jg ada langganan sepatu custom yg bisa bikin ran.. tp memang ga spesialis di sepatu dgn kain nusantara gini.. cuma krn dia udh ngerti bentuk dan ukuran kakiku, jd lbh enak mesan sepatunya.. ntr deh sekalian liat2 IG the warna ini juga 🙂
@Fanny : huaaa enak banget sudah ada langganan custom sepatu dirimu, kalo aku gitu mah gak pindah ke lain hati deh 😀 iya, coba sesekali intip IG mereka fan 😀 kali aja ada tertarik hehehe
Terimakasih tipnya, Mbak.
Bisa diaplikasikan ke semua produk yang pakai kain batik kan ya?
Btw, aku naksir dengan motif-motifnya The Warna, hanya saja model yang aku mau belum ada di situ. Mungkin nanti mereka bakal bikin juga.. ^_^
@Mbak Riski : bisa mbak tips ini untukk nyuci kain batik. Iya, motif-motif The Warna mah unyu-unyu yes 😀 hehehe
Mbak nanya dong. Kalo sepatu kayak gini boleh di simpen di dalam boksnya terus ga kalo gak dipake? Takut kulitnya brudul (apa ya Bahasa Indonesianya hahahaha)
@Lia : bisa Lia, asalkan sehabis dipakai dibersihkan dulu. Silica gelnya jangan dibuang, dibiarkan saja dalam boks. Keuntungan simpan sepatu dalam boks itu : sepatu awet, sepatu yang bau dan kotor nggak akan mengotori sepatu lainnya, adanya boks kamu bisa bawa ke mana saja nggak takut lecet, dimasukkan ke dalam boks bikin rapih susunan sepatunya. Biar nggak brudul ya itu bersihin dulu, diangin-anginkan baru dimasukkan ke dalam boks ^^
sepatunya keceeeee
cantikk jadi pengen belii dari kemaren cuma sayang itu kaki tar abis lahiran aja biar size g berubah
cuma aku g punya sepatu batik punyanya sandal jepit (itu made in Indonesia juga kan xD)
@Echa : chaa ayo beli hihihh tapi baiknya sih sehabis lahiran karena ni ukuran kaki jadi berubah :v
sepatunya keceeeee
cantikk jadi pengen belii
cuma aku g punya sepatu batik punyanya sandal jepit (itu made in Indonesia juga kan xD)
Cantiik sepatunya ,..saya pun suke dengan yang berbau2 tradisional…
Ntar meluncur ke IGnya…
Jadi inget 3tahun lalu pernah kerjasama dengan pnjahit tas untuk membuat aneka tas lurik, sayang kandas..hikz
Makasih Mak
@Mak Rika : boleh mak, dilihat dulu 😀 wah sayang bangeeet mak 🙁 semoga ke depan ada jalan lagi yaa untuk usahanya ^^
thank untuk tips nya. eh aku juga punya sepatu The Warna yang seri Batik Dayak merah belinya udah lama banget dan salah satu sepatu favorit. pengen beli yang seri batik Dayak hitam putih fufufufu #intipATM
@Mak Irul : naah itu serian dayak aku juga mau *halah 😀 ayo mak beli hehehe nunggu fee job review cair aja #eaaa
Ini artikelnya makjleb juga deh. saatnya kita turut mencintai dan brand lokal ya, mbak. Dan duh, Sepatunya unyuuu bangeet. hadeeeh jadi pengen punyaa. >____<
@Mak Alvina : ayoo mak dikoleksi sepatu made in Indonesia 😀
Bagus warna pilihannya mak. Pengerjaannya rapid juga . Mupeng
@Mak Ika : bener bangeet mak, rapi dan cantik-cantik sepatunya ^^
Aku tahu kayaknya deh, yang hak nya lepas ituu. Qeqeqe.
Aih, mupeeeng, sama sepatu batiknya. Soalnya, eike lebih sering pakai flat shoes buat sehari-hari.
Enteng, kalau dibawa naik turun BST.
Duh, kapan ya, bisa punya sepatu batik The Warna
@Mbak Ety : pssstttt 😀 ayo mbak dibeli biar hanya satu, sayang banget The Warna untuk dilewatkan 😉
Ternyata ada wedges nya juga ya, kemaren kelewatan pilih2 nyaa. Btw tips nya bisa dicoba tuh. Makasih Mak Ranny
@Mak Prima : iya, ini aja setelah scroll down banget >.< sami-sami mak ^^
Sepatu batiknya keren-keren mbak 🙂 Tipsnya bermanfaat banget
@Mbak Yeni : bener sepatu batik The Warna keren. Sami-sami mbak ^^