Untuk 28 tahun perjalanan hidup, baru kali ini saya merasakan mudik. Sounds so ndeso yah? Watever laaah 😀 tapi emang itu yang saya rasakan. Karena menikah dengan lelaki yang berbeda pulau dan rentang waktu, saya pun harus bisa adil untuk merayakan Lebaran. Tahun kemarin, kami Lebaran di Manado, jadi tahun ini jatahnya Lebaran di tempat abang, Pekanbaru.
Mau tau pengalaman pertama mudikku? Here's the story.
· * 3 Agustus 2012
Jam setengah 4 subuh saya sudah bangun untuk siap-siap ke bandara. Jam setengah lima, kami beranjak ke bandara Sam Ratulangi, Manado. Kami (abang, saya dan adik ipar) akan kumpul di Soetta, Jakarta. Abang dari Solo, saya dari Manado dan Ade dari Jakarta. Saya menumpang pesawat Garuda menuju Jakarta. Jam 6.15 pagi, pesawat take off. Adalah hal yang tak terlupakan dan cukup membuat saya parno saat perjalanan menuju Jakarta. Athar rewel! Sungguh demi Masa, saya jadi pusing sendiri. Athar nangis setengah perjalanan, beruntungnya saya bersebelahan dengan pasutri yang baik hati. Si bapak mau gendong Athar jalan di pesawat. Dan akhirnya Athar tidur pulas sampai landing.
Kekacauan yang dibikin Athar tak hanya sampai disitu. Tiba di Soetta, saat udah di gate, Athar nangis meraung-raung. Sampe saya pun mau nangis dibuatnya saking sedihnya liat Athar nangis sampe merah dan lama banget nangisnya. Saat take off, Athar tidur. Dan ‘kepusinganku’ ternyata belum berakhir. Menjelang landing, tekanan di pesawat memekakkan telinga dan kembali lagi Athar nangis meraung, tak sampai disitu, si Athar ternyata udah pupz T__T.
Tiba di SSQ 2 Pekanbaru, Athar berhenti nangis. Kami lega. Akhirnya saya menginjakkan kaki untuk kedua kalinya di kota kenangan ini. Perjalanan belum berhenti. Jarak bandara dan rumah ditempuh selama 2 jam lebih. Athar nangis? YA!. Tiba di rumah pun masih nangis. Sungguh terharu,tiba di rumah, mertua udah masak makanan kesukaan anak-anaknya.
Perjalanan yang sangat melelahkan tapi menyenangkan karena bisa berkumpul dengan abang dan keluarga besarnya. So, biar capek, worth it lah.
Pesan moral : jika Anda akan melakukan perjalanan panjang dan membawa bayi, sebaiknya Anda tak sendiri tapi ditemani oleh suami atau keluarga. Trust me!
· * 4 – 11 Agustus 2012
Selama rentang waktu tersebut, banyak tempat yang kami kunjungi. Tiap harinya pasti kami jalan. Ini adalah kali pertama semua kakak adik abang ngumpul lengkap. Kali ini terasa berbeda karena di rumah sudah ketambahan anggota baru yaitu para menantu dan cucu. Jadi, rumah terasa rame. Rindu akan suasana Lebaran di Manado, terobati dengan hangatnya keluarga abang.
Lebaran kedua, kami putuskan untuk piknik ke Siak. Woh, ternyata Siak ramai sekali. Kami mengunjungi istana Siak, rumah sodara, makan di halaman mesjid Sultan Syarif Qasim dan tepinya mengalir sungai Siak.
Lebaran di Perawang, ramai. Saat malam takbiran, sungguh ramai dengan pawai obor dari warga. Dan tentunya tiap Lebaran pastinya tak jauh dari makanan. Mama masak besar *ya iya wong umat di rumah banyak heheheh*. Mulai dari lontong Medan, rendang Padang, ayam , tauco, ketupat, buah-buah, sambal teri. Bikin berat badan naik, habis masakan mama enaaaakkkk.
Tak lupa kami mengunjungi temen dan sodara abang di Pekanbaru. Seharian di Pekanbaru, membuat saya bernostalgia dengan kenangan pertama ketemu dengan abang.
Liburan terasa cepat usai. Ingin masih kumpul-kumpul. Hari minggu, kami harus balik ke Solo. Dan voilaaa, Athar gak rewel! Anak mama udah kebiasa travelling hehehe padahal transitnya lumayan lama di Soetta.
Bagi saya, kembali ke Solo berarti welcome to being a real real mommy. Kenapa? Selama ini saya selalu ada mama, cici dan selama liburan ada banyak yang bantu saya urusin Athar. Dan sekarang, saya sendirian urusin Athar. Hohoho, capeknya jangan tanyaaa. Well, gak boleh ngeluh kan udah dikasih baby boy yang lucu dan pintar.
Sampe sekarang kalo liat foto-foto rasanya pengen liburan lagi. 😀 Rasanya sungguh menyenangkan ikut arus suasana mudik. Sebuah kenangan dan perjalanan yang menyenangkan! Capek pasti tapi terobati dengan mengunjungi berbagai tempat ketemu dengan orang-orang baru.
**
Mba Ran, pesan moralmu di atas, itu, 100persen buener buangetttt! Lebaran thn lalu aku dan suami ke Medan… tp pas perginya kita beda pesawat.. dan si kecil ama aku.. bisa ditebak, dia luar biasa rewel yg bikin aku mw stres gila di pesawat -_-.. Begitu turun dan liat suami udh menyambut, yg ada aku lgs ngomel dan bilang,”next traveling, aku ga bakal mw naik pesawat ama si baby kalo kamu ga ikut!” 😀
seru! terutama bagian athar nangis, ujian kesabaran… biar capek tapi terbayar. itu yang penting.