Mataku tak lepas menatap kalender kecil di pojok kubikel. Sebuah tanda merah pekat sengaja kucoret di salah satu tanggal di bulan ini. Tanggal sebelas. Hari ini. Aku mendesah pelan. Jantungku berdentam tak karuan. Aku tak bisa berkonsentrasi. Semakin mendekati jam pulang kantor, jantung ini terasa mau copot.
Ingin rasanya meminjam kekuatan bulan untuk menghentikan waktu selama mungkin. Berharap tak ada tanggal sebelas di kalender masehi. Aku mendesah pelan. Peluh merabas seluruh tubuhku.
Ponselku bergetar.
Mas Hendro calling..
Napasku tercekat. Lidahku tiba-tiba kelu. Aku bergeming. Aku gak tau harus menjawab apa untuk lamaran mas Hendro padaku, tiga bulan lalu. Lamaran untuk menjadi istri keduanya.
**
sumber foto falzart.wordpress.com
Diikutsertakan dalam #FF100Kata
kenapa galau?kalau ga mau ya bilang aja ga mau
tergantung sih. nikah siri apa resmi? duitnya banyak apa nggak? hahaha.
@Mbak Tyka : muahahahhaha =))
Nggak mauuu… 😀
@Mbak Rini : hahahha 😀
Jiyeh yang mau dilamar jiyeh /
hadeh…
jangan maoooo
@Jiah : hahahha iyah 😀