Tak pernah terpikirkan kalau hal kecil seperti memilih diaper yang tepat bisa menjadi sebuah keputusan besar, betul?
Bukan mau lebay nih dengan masalah memilih diaper yang tepat, hanya saja banyaknya pilihan merk, harga diaper di luar sana cukup membuat saya bingung untuk memilih. Belum lagi saran si A diaper Z bagus, review dari si B kalau diaper X itu lebih oke. Duh!
Saya pernah ada di fase seperti itu.
Ketika anak pertama lahir, pihak rumah sakit sudah dengan sigap memberikan diaper untuk digunakan dan dikasih bingkisan juga saat pulang. Dan pada akhirnya, saya pun ikut opsi pertama itu.
Beruntung, Athar cocok dengan diaper itu hingga usia 2 tahun dan lepas sendiri karena sudah mulai toilet training.
Berbeda saat Kei lahir, pihak rumah sakit menyediakan di awal kelahiran tapi keesokan harinya diaper harus dari kami yang menyediakan.
Well, beda anak, beda perlakuan. Ada sedikit ‘drama’ memilih diaper yang tepat untuk Kei.
Memilih Diaper Untuk Kei
Kei (1 yo 6 mo) adalah anak yang aktif bergerak. Terkadang saya pun kewalahan ketika bermain bersamanya.
Kei suka berlarian ke segala penjuru rumah, lompat, bermain lego, nulis. Kalau bermain berdua dengan kakaknya, rumah sudah kayak kapal pecah. Hehehe
Masalah diaper pun dialami Kei.
Sebelumnya Kei pakai perekat dengan merk X tapi sayangnya diaper yang digunakan sering melorot padahal ukuran sesuai dengan berat, daya serap tidak besar dan meninggalkan ruam. Hal ini terjadi saat Kei berusia sepuluh bulan.
Duh, faktor terakhir itu bikin baper. Gimana tidak, bagian atas pantatnya berwarna merah dan ada bintik kecil.
Nah, saya mencoba untuk mengobatinya dulu, memang sih sembuh tapi ternyata muncul lagi. Hmm, barangkali Kei sudah masuk fase aktif bergerak ya saat itu jadi diaper yang digunakannya tidak cocok lagi sehingga meninggalkan ruam.
Saya pun mengganti ke merk premiumnya dan model celana. Hanya bertahan satu bulan.
Selama satu bulan, setiap melepas diaper Kei selalu menggaruk bagian atas pantat. Bekas luka, kulit menjadi kemerahan bikin saya baper lagi.
Perkara diaper ini memang bikin baper. Karena ternyata memilih diaper yang tepat nggak sekali langsung bisa tapi perlu proses. Ada trial and eror. Hvft.
Heu, udah kayak memilih pasangan saja ya.
Setelah menimbang beberapa merk, pilihan jatuh pada Pampers.
Baca juga : Lakukan 7 tips ini ketika anak dan bayi di bawah 6 bulan terjangkit batuk dan pilek
#PakaiPampers Teman Balita Aktif Bergerak
Ada alasan khusus kenapa saya memilih Pampers premium care active baby pants.
- Ada super gel yang membuat daya serapnya lebih baik.
- Segar setiap saat karena adanya sirkulasi udara di sisi kanan-kiri.
- Pampers active baby pants ini nomor satu dalam hal perlindungan kulit di antara produk Pampers celana lainnya.
- Mengandung lotion yang membuat kulit tetap lembap, kulitnya pun terlindungi.
- Desainnya tipis dan sangat fit ketika dipakai, tidak melorot.
Sejak #PakaiPampers masalah gatal dan ruam tidak dialami Kei lagi. Saya pun bisa senyum lega melihat dia aktif bergerak tanpa menggaruk.
Apalagi ketika dia berlari ke sana kemari, saya tidak khawatir apakah urinnya bisa tembus hingga ke celana atau tidak. Dan desainnya yang tipis bikin diapernya tidak terlalu menonjol.
Satu hal, ketika Kei bangun tidur walaupun urinnya banyak tapi tidak pernah bocor ataupun merembes ke celana. Begitupun ketika BAB, walaupun agak banyak dan menyebar hingga ke lapisan diaper di selangkangan tapi tidak tembus loh.
Memang sih harganya agak sedikit mahal, tapi setelah dipikir nggak masalah bagi kami. Ada kualitas, ada harga. Kalau memang Kei nyaman dengan diaper yang ini, toh kami juga yang turut senang.
Kalaupun harus menuruti pakai diaper yang lama, akan ada pengeluran lain lagi untuk mengobati ruam dan lecet. Akhirnya sama saja kan pengeluarannya.
Untuk balita aktif bergerak, #PakaiPampers memang solusinya.
Tips Memilih Diaper yang Tepat
Dari pengalaman tersebut, saya merangkumkan beberapa hal untuk menjadi tips singkat dalam memilih diaper yang tepat.
- Permulaan
Untuk New Mama beberapa poin ini perlu diperhatikan ketika memilih diaper.
- Pertama, sadari bahwa kebutuhan bayi harus menjadi prioritas. Setiap keluarga memiliki bottom line tentang hal ini. Apakah itu biaya? Lingkungan? Ukuran yang tepat atau kamu mau semua hal tersebut?
- Kedua, jangan pernah menyetok diaper dalam jumlah yang besar dengan satu ukuran karena ingat bayi itu perkembangannya lumayan pesat.
- Ketiga, untuk para New Mama nih, jangan dulu membeli diaper sebelum bayi lahir. Kok nggak bisa? Kan sudah tahu beratnya di USG? Gini loh, kadang di USG beratnya sekian eh setelah lahir malah bertambah di luar ekspektasi kita.
- Harga, oke ini mesti dipertimbangkan ya, karena saat bayi lahir kebutuhannya lumayan banyak.
- Daya serap
Daya serap adalah hal yang terpenting dalam memilih diaper.
Ini menyangkut seberapa tahan sebuah diaper dalam menyerap cairan, membuat bayi-balita tetap nyaman untuk bergerak, kulit tetap kering.
Diaper dengan daya serap yang rendah bisa menyebabkan kulit menjadi lecet dan ruam. Nah, hal ini yang ingin kita hindari bukan?
Salah satu bahan yang digunakan oleh diaper untuk menyerap urin adalah SAP (super absorbent polymer). Bahan ini bentuknya seperti kristal gel berwarna bening.
- Ukuran yang sesuai
Pada umumnya diaper didesain sesuai dengan berat badan bayi atau balita.
Untuk menemukan ukuran yang sesuai, bisa dilihat di sisi kanan-kiri dari kemasan diaper. Biasanya akan ada petunjuk untuk berat dan ukuran yang sesuai.
Memilih diaper dengan ukuran yang tepat bisa membantu bayi atau balita terhindar dari kebocoran karena terlalu besar, lecet (diaper kekecilan bisa menyebabkannya), sirkulasi udara yang kurang dan menghambat gerakan si kecil.
- Baby’s Comfort
Menjaga agar bayi atau balita tetap nyaman tidak sekedar masalah daya serap dan ukuran, tapi juga bahan yang bisa melindungi kulit mereka.
Untuk mengetahui sebuah diaper itu nyaman atau tidak bagi mereka memang membutuhkan sedikit ‘perjuangan’. Kamu harus mengganti beberapa diaper untuk digunakan si kecil. Biasanya mereka akan menunjukkan apakah nyaman atau tidak dengan gesture.
Jika mereka nyaman dengan diapernya, si kecil akan bebas bergerak. Jika tidak biasanya mereka akan gelisah entah itu lecet karena perekat terlalu ketat, gatal di bagian pantat sehingga membuat mereka menggaruk dan akhirnya meninggalkan bekas luka.
Perlu juga kita sadari bahwa ada anak-anak dengan kulit sensitif. Sehinga membuat kita harus mengganti beberapa merk diaper dalam satu waktu.
Baca juga : Yuk, Ma lebih peduli lagi terhadap kesehatan saluran cerna anak kita!
Every Baby is Unique
Setiap bayi-balita memiliki porsi yang berbeda, jadi dalam memilih diaper yang tepat memerlukan proses, trial and eror.
Bahkan diaper dengan daya serap yang besar pun bisa mengalami kebocoran apabila ukurannya tidak tepat.
Kita sebagai orang tua memang perlu mencoba beberapa merk dalam memilih diaper yang tepat.
Sekali lagi, hindari untuk membeli diaper dalam jumlah yang besar dan perhatikan berat badan bayi-balita sehingga kamu akan membeli ukuran yang tepat.
Berikan terbaik untuk bayi-balita semampunya kita. Masa-masa itu pastinya tidak akan terulang kedua kali bukan?
Baca juga : 13 hal sepele yang berbahaya bagi kesehatan
#PakaiPampers menjadi pilihan kami sebagai teman Kei selama masa pertumbuhannya. Anak aktif bergerak cocok untuk menggunakan Pampers premium care active baby pants.
So, adakah di antara kalian yang mengalami masalah dalam memilih diaper yang tepat? Share dong pengalaman atau tipsnya.
Disclosure : artikel ini adalah sponsored post. Ditulis berdasarkan pengalaman menggunakan merk ini. Selengkapnya tentang disclousre, bisa di baca di page-nya.
Juna sebelum setahun pakai diaper pas diajak pergi doang dan cocoknya pampers, setelah setahun karena udah bisa jalan seringnya pakai pampers karena dianya cocok
Sekarang sudah toilet training, tapi kadang masih aku pakain pampers sich… soalnya kalau keasyikan main masih sering ngompol
Kalimat awal nya bener banget kayak nya ya mba, kayak hal sepele tapi cukup penting. Hahaha.. Dan terima kasih untuk saran nya mba Ran.. Jadi paling ngga ada tabungan buat besok lah, ngga bingung mau pilih yg gimana