Katamu wajahmu tak menarik. Kamu salah, sayang! Justru wajahmu membuatku jatuh hati, terlebih bola matamu.
Kamu tahu sayang, bola matamu yang hitam pekat selalu membuatku berdebar tiap kali tatapan kita beradu. Itulah sebabnya, aku tak pernah bosan memandangi wajahmu. Aku sangat menikmati ketika kamu berpaling untuk menyembunyikan rona di pipi.
Wajahmu tirus, alis tipis, mata bulat penuh, anak rambut yang sering jatuh di pipi adalah pahatan sempurna yang pernah kutemui. Memilikimu adalah surga bagiku.
Tapi …
Ada yang berubah seminggu terakhir ini. Sorot matamu tak biasa. Ada luka yang seakan bersemayam di sana. Luka yang makin hari makin menganga. Terkadang, ada cairan bening yang menggenang dan akan tumpah.
Ada apa, sayang? Berkali kutanyakan. Berkali juga kamu mengunci rapat bibir merahmu.
Dua hari ini, kamu lebih asik bergelung di balik selimut, tak mau keluar rumah bahkan ke kantor. Alasanmu, tak enak badan dan flu. Aku tahu kamu berbohong. Seringkali kudapati kamu tergugu di sudut dapur.
Luka di matamu semakin menganga seakan tengah terinfeksi bakteri yang tak ada obatnya.
Makin hari, tubuhmu kurus, wajahmu pasi, rambutmu masai. Pelukanku tak lagi bisa menenangkanmu seperti sedia kala. Kamu menolak kuajak ke dokter, dengan alasan yang sama dan terkadang diiringi bentakan dengan tatapan luka yang menghunjam.
Dadaku sesak, karenamu, sayang … Aku merasa gagal menjadi pendampingmu.
Hari ini, kamu memutuskan untuk kembali beraktivitas. Sapuan make-up di wajahmu tak bisa menutupi luka di matamu.
Tak sengaja, kutemukan sebuah kotak berwarna pink di ujung dalam lemari dapur, sewaktu mencari makaroni mentah. Aku mengernyit, apa mungkin ini punyamu, sayang? Ragu. Kubuka perlahan kotak itu. Kukeluarkan stik ramping. Seketika, dunia senyap, napasku senap. Dua garis biru dan tanda positif, sangat jelas bagiku. Kuremas kotak pink itu dengan dada yang membuncah akan amarah.
Lelaki bangsat mana yang sudah menghamilimu?! Sudah bosankah kamu menjadi pasangan sejenisku?!
**
290 Kata. Berdasarkan sketch @oldhippie_silva di Instagram.