Setiap manusia pasti punya masalah. Tak ada masalah kayaknya hidup ini akan terasa hambar. Dan hal yang sama pun pernah terjadi sama hidupku.
Ya, saya pernah terjatuh dalam jurang kehidupan. Satu masa dimana saya merasa benar-benar hancur, masa dimana saya meratapi semuanya, saya menyumpah, saya dendam dan tidak memaafkan.
Satu penggal kisah kehidupan yang menjadi bagian hidup, satu fase kehidupan yang membuatku belajar untuk dewasa dan menilai sebuah ketulusan.
Disaat saya jatuh, untunglah ada Mama dan cici keluarga terdekat yang maau merengkuhku, memebelaiku dengan cinta dan sayang mereka. Ada sahabats yang menyemangatiku dan memeluk erat diriku dan menerima aku apa adanya. Dan ada Abang yang bisa menerima segala kekuranganku dan ternyata masih menyayangiku.
Dengan cinta mereka saya mulai menata kembali kehidupanku, menyusun kembali puzzle kehidupanku.
Dan saat ini saya mendengar sebuah kabar berita, saya kaget mendengarnya. Ternyata Azab Allah itu sudah mulai nampak, janji ALlah bahwa doa orang yang di dzholimi itu makbul, nyata!
Sungguh dalam doaku, saya meminta sebuah keadilan. Dan sekarang perlahan Allah mulai menjawabnya..
Subhanallah, Maha Suci Allah dengan segala kuasaNya..
Cepat atau lambat dan pasti semua dikabulkan dengan indahnya.
Entah kejadian apalagi yang akan dia terima sebagai balasan dari perbuatannya.
Bukankah, apa yang kita tanam itu yang akan kita tuai? inilah, sekarang saatnya kau merasakannya.
Suatu saat, saya akan ke kota itu lagi bersama Abang dan keluarga kecilku, saya akan kesana di saat saya sudah bisa memaafkan, tulus memaafkan.
Saya hanyalah manusia biasa, saya belum bisa memaafkan, untuk dendam saya sudah tidak pernah memikirkannya, membalas apa yang dia lakukan pun tak terlintas lagi dipikiran.
Entah besok, lusa, minggu depan, entah kapan saya akan memaafkannya.
Sungguh kuasaMu Ya Rabb, sangat luar biasa..
Selamat tinggal sayang..Bila umurku panjang, kelak ku kan datang ‘tuk buktikan, satu balas ‘kan kau jelang..Jangan menangis sayang..Kuingin kau rasakan, pahitnya terbuang..Sia-sia, memang kau pantas dapatkan (Karma-Coklat)
@mayya : bener sekali 😉
@HA Peduli : makasih dah kunjungin blogku
@ongisnade : makasih udah kesinii ^^
@maztrie : hope i can get it too ^^ semangkaaaaaa
Yaa….
Serupa denganmu Ran, tak mau menutup diri, namun juga bukan berarti berkehendak membuka aib. Aku pun sempat menyalahkan keadaan bahkan Tuhan, “Mana sih yang dikatakan dengan Tuhan itu..?”
Hanya saja seiring waktu berjalan, selaras pada kehidupan yang terus berproses dan bahkan menggulung umur kita. Saat itu jugalah banyak jawaban itu bisa dijumpai, bukan saja jawaban positif, yang negative-pun tak mau kalah kehadirannya.
Akan tetapi justru dari proses itulah, kelanjutannya bakal bergantung pada kita, diri kita. Bukan sesiapa…
Sampai disini, pada sisi kebijakanlah kurasa tabir itu bakalan bisa terbuka, emosipun menjadi sirna. Karena kalo mau disadari toh semuanya -termasuk dendam- adalah kuasa-Nya yang sepatutnya wajib di syukuri…
Hanya saja (lagi), bagaimana bentuk mensukuri itu ya lagi-lagi bergantung pada diri kita, mau lanjut dendamnya ato mau mengganti dendam itu dengan damainya…?
Tentu semua ada resiko yang musti dihadapi.
Di akhir, I just thanks for “wise and wisdom” (when you get it too)
your post is nice.. 🙂
keep share yaa, ^^
di tunggu postingan-postingan yang lainnya..
jangan lupa juga kunjungi website dunia bola kami..
terima kasih.. 🙂
postingan yang sangat menarik 🙂
sangat bermanfaat.. ^_^
keep posting yaa..
ingin barang bekas lebih bermanfaat ?
kunjungi website kami, dan mari kita beramal bersama.. 🙂
Tak ada yang bisa mengalahkan kekuatan doa orang teraniaya, Ran…
Kekuatan orang-orang terdekatlah yang membuat kita bisa sampai disini ^_^