Holaaaa…
Seminggu nggak apdet bikin blog ini berdebu hiks ๐ tapi mau gimana lagi, signal di tempat mertua minim banget dan momen kumpul keluarga juga jarang banget bisa lengkap formasinya. Jadi, bagi saya nggak apalah absen ngeblog seminggu lebih.
Now, im back!
Kali ini, ada guest post dari blogger favorit saya mak Carolina Ratri *siapa yang nggak kenal dia? TERLALU!!!* Saya banyak belajar dari MakCar, terlebih tentang konten blog. Senang bangeet MakCar mau bagi tips kali ini di blog saya tentang menulis konten. Dan tulisan ini adalah pembuka untuk kategori baru di blog saya : BLOGGING. Simak sampai habis ya! Ilmu keren nih dari ahlinya. ^^
Apa sih yang bisa membuat sebuah konten itu menjadi begitu menarik dan unik, sehingga worth to read? Dengan kata lain, bagaimana membuat sebuah konten yang brilian?
Konten yang brilian adalah konten blog yang dibuat secara akurat berdasarkan fakta dan data, original, dan ditulis sedemikian rupa, sehingga para pembacanya merasa perlu juga untuk melihat konten-konten lain dalam blog yang sama. Konten yang brilian adalah konten yang mampu memancing pembacanya untuk memberikan komentar, mau ikutan sharing, dan kemudian mau untuk ngeshare agar orang lain juga dapat ikut merasakan manfaatnya.
Wuidih. Gimana caranya ya, bisa bikin konten blog yang sebrilian itu?
Well, berikut ini ada 5 langkah yang harus kamu lakukan agar bisa menghasilkan konten yang brilian.
-
Be yourself yang unik dan original (kalau perlu kontroversial)
Kadang kita terlalu terbius dengan hal-hal yang sedang ngetrend dan dibicarakan oleh banyak orang. Yah, memang nggak ada salahnya sih nulis soal yang lagi ngehits-ngehits kayak gitu.
Yang salah adalah saat kamu menuliskan hal yang sama, yang juga dibahas oleh orang lain. Come on, sebenarnya setiap dari kita itu unik kan? Mengapa kamu tak menulis mengenai apa pendapatmu sendiri? Mengenai pikiranmu sendiri? Kemaslah opini kamu, perkuat dengan data dan fakta. Kontroversial? Nggak masalah. Selama kamu punya dasar pemikiran yang kuat dan jelas.
Mengenai kontroversi ini, kamu juga harus memahami, bahwa kontroversial itu tidak sama dengan โbeing offensiveโ. Menulis hal yang kontroversial bukan berarti harus menyerang pihak lain. Selain itu, jangan menulis hal yang kamu nggak pahami. Pastikan kamu paham betul titik persoalannya, baru deh nulis.
Itu yang namanya menulis konten kontroversial. Dan itu nggak masalah.
-
Optimization itu penting, namun jangan lupakan kualitas
SEO, jelas, itu harus! Bagaimanapun meski kamu menulis konten yang sebagus apa pun, gimana bisa dibaca orang kalau nggak terindeks di Google? Media sosial saja, mungkin nggak cukup.
Namun, nangkring di pejwan tanpa memberikan informasi berharga apa pun pada pembaca, itu juga sama saja bohong. Mungkin kontenmu memang berada di peringkat paling tinggi. Tapi kalau pembacamu merasa tidak menemukan jawaban dalam konten kamu, ya mereka akan pergi. Boro-boro mau lihat artikel yang lain, mungkin dia juga cuma tinggal beberapa detik saja di blog kamu. Bounce rate jadi tinggi deh.
So, kualitas konten dan optimasi harus seiring sejalan.
-
Kualitas, kualitas dan kualitas
Setiap kali kamu akan publish konten blog kamu, pastikan beberapa hal berikut sudah benar.
Yang pertama, konten kamu tersebut harus berdasarkan data yang akurat. Kamu menuliskannya berdasarkan pengalaman pribadi? Jujurkah kamu saat menuliskannya? Jika kamu mendapatkan data konten kamu dari sumber yang lain, apakah sumber tersebut bisa dipercaya? Sudah dicek bukan hoax kan? Sudah cantumkan sumber?
Yang kedua, cek typo, ejaan, dan juga tata bahasanya. Membaca konten tulisan yang kebanyakan typo, itu ibaratnya mata kita kelilipan melulu. Apalagi kalau sampai harus menebak-nebak maksud si penulis. Ini nulis apa sih? Duh, please deh. Baca sekali lagi sebelum kamu publish. Pastikan semua rapi dan bersih dari typo.
-
Kenali pembacamu
Karakter pembaca memang berbeda-beda. Ada yang suka membaca artikel singkat namun padat, ada juga yang suka artikel yang membahas satu topik secara mendalam dan detail. Beberapa yang lain suka kalau membaca konten dengan konten visual yang banyak, sedangkan yang lain lagi suka membaca teks saja (soalnya mungkin konten visual bikin boros kuota #eh)
Nah, pastikan kamu tahu karakter pembacamu ya. Juga sesuaikan bahwa mereka adalah orang-orang yang mempunyai tingkat pemahaman yang berbeda-beda. Gaya bahasa, cara kamu bercerita, juga topik yang kamu tulis sangat berpengaruh pada karakter pembaca yang akan datang ke blog kamu.
-
Pastikan konten kamu bermanfaat
Mau nulis curhatan? Siapa bilang nggak boleh? Boleh bangetlah! Namun, pastikan saat pembaca kamu datang dan membacanya, ada manfaat yang akan dia dapatkan. Mungkin dia kemudian bisa ikutan curhat? Mungkin kemudian dia bisa mengambil pelajaran dari curhatan kamu? Mungkin dia kemudian bisa sharing karena dia punya pengalaman dan insight berbeda?
Pembaca blog kamu adalah mereka yang peduli akan apa yang kamu tulis, mencari informasi yang mereka butuhkan, atau sekadar mencari hiburan dari tulisan kamu. Jadi, berikan apa yang mereka butuhkan. Jika mereka merasa kebutuhannya terpenuhi, maka tak perlu kamu undang pun, mereka akan balik lagi ke blog kamu.
Baca juga : Watermark pada foto
Nah, gimana nih? Tentunya hal-hal tersebut di atas sudah kamu lakukan kan di blog kamu? Belum? Maka, sekarang saatnya kamu harus mulai melakukannya. Supaya blog kamu makin ngehits dan melejit.
Mau menambahkan tips lain? Yuk, cus tulis di kolom komen ya.
Happy blogging!
berarti saya sudah salah selama ini mbak
@Bahastoto : coba diperbaiki lagi ^^
Terima kasih informasinya, Mbak. Sangat bermanfaat untuk saya sebagai pemula.
@Mbak Ceria : sami-sami mbak ^^
Terima kasih informasinya sangat bermanfaat untuk blogger pemula seperti saya. Btw saya setuju konten itu yang paling utama. Dan yang unik dari yang lainnya. Btw silahkan mampir ke blog saya di ririyusniati.com
Kalau ngomongin SEO sampai sekarang sy msh suka pusying hihi…
Konten, konten dan konten
Maacih infonya mba
Makasih mbaa ran, mba Carra. Nyimak komen mba Carra juga yg bilang ngeblog bkn proses sehat dua hari..moga bisa praktek ^^
bener banget yah saat kita membuat konten harusnya be yourself aja meskipun bikin tulisan yang agak kontroversial hehe yang penting tulis apa yang kita fahami
Wooo gurunya sama dengan aku hahaaaa…. Barusan ada yg komen di blogku tapi aku jadi bingung sendiri. Jadi ada beberapa yg beranggapan yg namanya konten melejit atau viral itu cuma ngejar angka, dia milih nulis yg bermanfaat saja. Trus aku kudu jawab piye? hahahaaa. Mestinya dia baca postingan ini, kalau konten yg mengundang itu ya tetap harus bermanfaat dong. Ada2 aja ah.
yang no 2 ituu…ora mudeng ๐ stress deh mikirn SEO itu
Whoaa masih harua banyak belajar dan ini postingannya harus dibookmark.
Makasih ya mba rany & mba carra sharenya ๐
Wajib cataaatt kelimanya. Suka banget sama tulisan Mak CarRa do rocking mama. ๐
Kontroversial, kadang malah musuh datang… belum berani nulis yg begonoan mak…
Setuju banget kalau yang kontroversial gak harus ofensif. Kontroversial berarti memancing minat diskusi kan yes. ๐
Optimasi gak melulu sama dengan nulis untuk robot. Karena optimasi yang dilakukan mestinya menggunakan logika gimana nulis sesuatu yang dicari orang. Hiihihihi… Jadi nyambung kan antara kualitas dengan keunikan kita kudu dipadukan ๐
As usual, tulisan MakCar perlu banget dibaca dan dipahami. Terutama soal karakter pembaca. Saat sudah memahami ini, bukan lagi ngeblog suka-suka gw. Tapi memberi informasi ke pembaca kita yang memang butuh informasi ini. Tapi gak lupa nomor 1 itu. Makasih mbak Ran. Mbak Carra.
Nulis yg kontraversi aku msh blm brani. Kemarin aja nulis review jelek ttg kuliner dan hotel di salah satu kota, eh trs aku dpt serangan komen yg mencaci maki ama ngancem segala Ran ?. Aku curiga sih itu koki yg masak makanannya ama pemilik hotelnya kali :p. Itu baru review jelek, blm ttg kontraversi yg lbh gimana lagi :D.
Wah menarik nih. Pengen baca ah…
Tips bagus niy…tapi PR besarku masi seputar konsistensi ngeblog huaaaaa
saya belum berani bikin yg kontraversial, takut dibully ๐
Wahhh. Udah tayang ๐
Makasih yaaa, Ran, udah mau nampung tulisanku ๐
Sekalian aku menjawab pertanyaan teman-teman soal karakter pembaca ya.
Ngeblog itu bukan proses sehari dua hari. Setuju nggak? Dari proses yang lama tersebut, kita seharusnya bisa mencatat dan mengamati pergerakan blog kita dari hari ke hari. Amati dari mana? Dari statistik blog, dari google analytics, dari komen-komen yang mampir (dari sini bisa diperhatikan, siapa yang akhirnya jadi pembaca setia, siapa yang sekadar mampir).
Dari hasil pengamatan tersebut, kita kan jadi tahu. Pembaca kita mostly laki-laki atau perempuan, kisaran umur berapa (ini bisa dilihat di google analytics dan alexa kalau nggak salah), dari daerah mana saja.
Dari statistik-statistik tersebut, kita sebenarnya sudah bisa memetakan karakteristik pembaca. Lihat jumlah yang paling banyak. Dari umur saja sudah kelihatan karakter umumnya seperti apa, masih ditambah jenis kelamin, masih ditambah daerahnya. Belum lagi dari kata kunci search-nya. Kalau kata kuncinya bagus dan agak rumit, biasanya tingkat intelektualitasnya juga tinggi. Kalau kata kunci search-nya alay, ya biasanya juga alay orangnya :))
Hasil pengamatan seperti itu nggak bisa diperoleh dalam sesore doang. Harus berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun. Makanya karakter ngeblog kita pun juga berproses.
Salah satu cara untuk mengenali karakter pembaca juga bisa dengan memvariasikan postingan. Kadang bikin artikel panjang, kadang bikin pendek. Lalu amati komen yang mampir, atau share-nya.
Memang ngeblog itu proses yang panjang. Bukan instan. Supaya lebih tertarget dengan baik, ya kita harus mengenali karakter pembaca, supaya tahu apa yang mereka butuhkan.
Demikian ๐
Harus dicoba nih tipsnya, Makasih ya Mak.
Belum berani nulis yang tema kontroversial ๐
Sampe sekarang masih meraba-raba karakter pembaca blogku mba, maklum masih itungan newbie ngeblognya :D.
Pertanyaan sama ngecek selera pembaca dr mana? Popular post?
Karakter pembaca mkn dianalisa dr google analytic kali ya? Tp misal ibu2 pun seleranya bisa beda2 e…
Nah, being controversial itu yg belum sanggup. Takuuut, qiqiqi.
Btw, gimana caranya mengetahui karakter pembaca blog kita ya Mak?