Sumber foto : kecupansenja.wordpress.com
Di sudut kafe ini, bermandikan matahari jingga yang menerobos jendela, kamu duduk selang dua meja dariku.
Adalah matamu yang mencuri perhatianku pertama kali. Warna matamu sungguh unik bagiku. Biru. Ditambah alis lebat yang membingkai mata bulatmu, membuat jantung ini tak henti berdebar saat menatap matamu. Seringkali aku mendapati dirimu menatap jalanan, seakan tengah menanti kekasih yang tak kunjung datang.
Seminggu cukup bagiku menatap rekat mata birumu yang jernih.
Dari penuturan Farly, barista kafe, sisa hidupmu hanya seminggu dan kamu ke kota ini untuk mengenang pengkhianatan kekasihmu. Tragis bagiku.
Hari ini tak kudapati lagi lelaki bermata biru selang dua meja dariku.
**
Diikutkan dalam #FF100Kata
kena sakit apa ya?atau sudah siap-siap bunuh diri?
hanya melihat dari meja nih, gak didekati?
ceritanya berakhir begitu saja, Ran?