Istilah apotik hijau sudah lama ya kita dengar sejak zaman sekolahan. Sekarang ini, masyarakat urban pun mulai menerapkan kembali penyediaan lahan kecil di rumah untuk ditanami apotik hijau atau tanaman pangan. Meminjam istilah zaman now, disebut eco living.
Urusan menanam tanaman pangan di halaman dapur atau menggunakan media pot di dapur menjadi tren positif di kalangan peduli masakan dan yang mulai menerapkan gaya hidup sehat.
Barangkali ada kamu juga sudah memulainya?
Kalau saya pribadi baru memulainya dengan menanam tomat. Bijinya saya beli di Tokopedia yang ternyata lokasinya di Boyolali. Murah meriah!
Ide menanam tanaman pangan ini setelah ngobrol dengan sahabat saya. Just poping out from my head gitu. Haha
Sebenarnya saya berniat banget ingin lakuin hidroponik. Tapi mengingat lahan rumah sangat terbatas, saya ajukan ke sahabat saya.
Dia mah iya-iya saja karena lahan rumahnya luas. Saya pun mulai cari referensi bacaan tentang hidroponik dan forward ke dia. Lumayan juga untuk modal awal sekitar jutaan lah untuk 100 lubang.
Akhirnya sahabat saya mutusin untuk mencoba media tanam biasa saja dulu sebagai percobaan. Dan memilih tanaman pangan sayur pokcoy.
Berkebun Tanaman Pangan dan Hubungan dengan Kesehatan Mental
Berkebun di halaman sendiri juga salah satu bentuk hobi positif yang bisa meredakan stres. Atau pengin mengalihkan pikiran sejenak dari rutinitas, nggak ada salahnya mencoba untuk berkebun.
Karena efek dari hal tersebut membuat kita lebih hemat dalam hal bahan makanan dan tentunya lebih sehat.
Bagi saya pribadi juga, berkebun tanaman pangan ini bisa realese stres *beuh berat bahasanya. Tapi beneran, bisa bikin pikiran tenang.
Terus setelah menanam, ngobrol dikit dengan tanaman.
“Tumbuh yang subur, ya.”
Eniwei, pasti kenal yes celebrity chef, Jamie Oliver? Chef yang selalu jadi bahan ‘julid’nya uncle Roger. Haha …
Beliau sukses menggelar program Food Revolution. Which is di berbagai aktivitas off air-nya ini, ia dan tim sukses menggiatkan langkah menanam sayuran sendiri di rumah. Keren banget yes ‘kampanye’ sehat dari chef ganteng ini.
Tau nggak, ternyata food revolution ala Jamie Oliver ini telah menjadi salah satu inspirasi komunitas urban farming di berbagai negara loh. *four thumbs up chef!
Nah, kalau di dalam negeri ada juga loh komunitas Indonesia Berkebun yang bergerak gesit di ranah yang mirip.
Psst, bapak gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil tergabung di dalamnya loh. Komunitas ini memiliki semangat urban farming yang menginspirasi perempuan untuk selalu mencari ide gaya makan yang lebih sehat dan ekonomis.
Baca juga : Cara membekukan bahan makanan agar tetap awet
Prinsipnya, menanan sendiri, kamu bisa mengurangi penggunaan pestisida atau bahan kimia dan bisa memaksimalkan penggunaan pupuk alami, seperti sampah alami yang homemade dari sisa bahan makanan yang dikubur dalam tanah selama beberapa hari.
Selain itu, hasil kebun pun membuat sayuran segar dan sehat bisa didapat dengan mudah dan tidak semahal jika membelinya di pasar swalayan.
Keuntungannya, benar-benar bikin sehat tubuh dan juga kantong ya. Kalau hasil berkebun melimpah, bisa juga dijual.
Tertarik untuk mulai menanam tanaman pangan sendiri? Berikut rekomendasi tanaman yang bisa kamu tanam di rumah.
12 Tanaman pangan yang cocok untuk ditanam di rumah
- Bawang Merah
Benih berupa umbi. Sinar matahari cukup (70%). Suhu rata-rata 25-30 derajat celcius. Penyiraman pagi saja, atau pagi dan sore. Masa panen : 70 hari.
2. Bawang Putih
Benih berupa umbi. Sinar matahari cukup (50%). Suhu rata-rata 20-25 derajat celcius. Penyiraman pagi saja, atau pagi dan sore. Masa panen : 90-150 hari.
3. Bawang Daun
Benih berupa biji maupun tunas. Sinar matahari cukup (50%). Suhu rata-rata 18-25 derajat celcius. Penyiraman pagi dan sore. Masa panen : 90-150 hari.
4. Cabai
Benih biji yang dikeringkan. Sinar matahari cukup (50%). Suhu rata-rata 25-30 derajat celcius. Penyiraman pagi dan sore. Masa panen : 70-75 hari.
5. Daun Seledri
Benih berupa tunas. Sinar matahari minim (30%). Suhu rata-rata 16-25 derajat celcius. Penyiraman pagi saja atau pagi dan sore. Masa panen : 6-8 minggu.
6. Daun Kemangi
Benih berupa tunas. Sinar matahari cukup (50%). Suhu rata-rata 16-25 derajat celcius. Penyiraman pagi saja atau pagi dan sore. Masa panen : 7 hari.
7. Kunyit
Benih berupa akar. Sinar matahari cukup (5-7 jam sehari). Suhu rata-rata 25-30 derajat celcius. Penyiraman pagi dan sore. Masa panen : 3 minggu.
8. Jahe
Benih berupa akar. Sinar matahari cukup (5-7 jam sehari). Suhu rata-rata 25-30 derajat celcius. Penyiraman pagi dan sore. Masa panen : 3 minggu.
Baca juga : 5 Istilah tempat makan dan minum
9. Daun Bayam
Benih berupa biji atau tunas. Sinar matahari cukup (50%). Suhu rata-rata 25-30 derajat celcius. Penyiraman pagi dan sore. Masa panen : 1-1 ½ bulan setelah tanam pertapa, berikutnya tiap 1 minggu.
10. Kangkung
Benih berupa biji atau tunas. Sinar matahari cukup (50%). Suhu rata-rata 25-30 derajat celcius. Penyiraman pagi dan sore. Masa panen : 1 bulan setelah tanam pertama, berikutnya tiap 1 minggu.
11. Daun Selada
Benih berupa biji atau tunas. Sinar matahari cukup (50%). Suhu rata-rata 25-30 derajat celcius. Penyiraman pagi dan sore. Masa panen : 1 bulan setelah tanam pertama, berikutnya setiap 1 minggu.
12. Tomat
Tomat adalah tanaman pangan yang cocok bagi kamu pemula. Karena cara menanamnya tidaklah terlalu rumit.
Kamu bisa menanam tomat di pot, polybag atau di tanah lapang. Selain itu tanaman pangan ini cocok di kondisi Indonesia yang punya sinar matahari melimpah.
Umumnya tomat bisa dipanen saat 60-100 setelah ditanam tapi tergantung jenisnya. Dan waktu terbaik untuk memanen tomat ketika pagi atau sore hari. Karena siang hari tanaman tomat melakukan fotosintesis.
Kalau dipetik saat melakukan fotosintesis, tomat yang dipetik akan cepat layu.
12 tanaman pangan yang mudah ditanam semuanya sangat diperlukan di dapur, ya. Kebayang dong berapa banyak duit yang bisa kamu hemat jika menanam semuanya. Hehehe …
Kalaupun kamu nggak punya lahan, gunakan saja media pot lalu disusun dalam rak-rak. Atau menggunakan metode hidroponik.
Yuk, mulai berkebun sekarang juga. Nggak mesti semua sekaligus ditanam, satu per satu saja, yang penting telaten mengurusnya.
Semangat untuk diri sendiri dan kamoh, kamoh iya kamoh yang lagi memulai!
Pernah coba beli paket kecil model sistem hidroponik, yang 12 lubang, tapi hasilnya gak maksimal. Gak bisa maksimal, tumbuhannya kecil-kecil. Terus mutusin, langsung tanam dengan media tanah, eeh malah bisa berbuah. Aku tanam beberapa tumbuhan seperti cabe, tomat, pare, dan edamame. Bijinya didapat dari beli buahnya.
Yang paling seneng itu pas coba tanam edamame, dari 1 buah biji edamame, tumbuh 1 batang, yang bisa berbuah sekitar 25 buah edamae, rasanya itu seneng banget… Soalnya baru pertama itu bisa panen edamame dari tanaman sendiri.
Maaak, aku juga udah ngincer beberapa bibit dari Boyolali. Bibit seribuan, dua ribuan itu. Kayaknya tokonya sama dengan yang Mak Ran maksud.
Yang mau kubeli ada strawberry (tapi kayaknya asem deh strawberry kita mah), jagung (tapi bukan jagung manis), sama tomat ceri. Cabe, tomat, jahe, bahkan edamame aku udah ada, hasil nyisihin dari dapur. Kalau edamame, pas beli itu, aku sisihin yang bijinya besar-besar, 10 biji aja mengingat tanahku ngga luas. Tapi seneng banget nungguin mereka berbuah tuh.
Sekarang tomatku mulai berbunga, cabeku mulai ada buahnya, ada yang lagi berbunga juga. Trus ada melon juga. Seneng banget, Masya Allah.