Dunia sekarang dalam genggaman. Bener nggak?
Coba deh perhatiin, sekarang ini semuanya bisa ‘dikendalikan’ lewat sentuhan jari. Bermodalkan smartphone dan koneksi internet, kita bisa terkoneksi dengan orang-orang di manapun plus bisa berbelanja, mengecek rekening, hingga mengecek pengiriman barang. Aktivitas kita dimudahkan dengan yang namanya teknologi.
Saya termasuk pelaku belanja online. Pokoknya mulai belanja pakaian hingga makanan sudah pernah saja jabanin lewat online. Belanja sambil gendong Kei? Kecill. Belanja sambil makan siomay? Ini mah favoritku! Milih barang mau dibeli sambil nonton Uttaran? Hayuk lah 😀 Hehehe… Intinya aplikasi ponsel dari website e-commerce itu memudahkan hidupku. *tsah*
Memahami hobi emak seperti saya yang gemar ‘menabung’ lewat belanja online, perusahaan jasa pengiriman JNE pun melakukan inovasi untuk melengkapi hobi ini.
Apa tuh? Mau tau apa mau tau banget? *dilempar bakiak* 😀 baca sampai habis dong #modus #teteup
Jadi, beberapa waktu lalu JNE me-launching aplikasi MyJNE untuk memudahkan para shoppers (seperti saya) dan penjual untuk melacak kiriman sudah sampai di mana. Keren yes?
Sebelum adanya aplikasi ini, saya pernah juga memiliki aplikasi sejenis yang hanya bisa mengetahui berapa ongkos kirim saja. Tapi, di MyJNE ini semuanya komplit!
Review Aplikasi My JNE
4 Layanan ini bikin My JNE lebih unggul dari yang lain
- Cek tarif
Ahh ini kan semua juga punya, Mak Athar.
Iya benar, jasa pengiriman lain itu punya kok. Tapi, coba deh kamu search di android playstore apakah jasa pengiriman lain-lain itu sudah punya aplikasi? Kalaupun ada, masih standar dan banyak failednya.
Beda dengan aplikasi MyJNE ini. Perincian harga dari pengiriman tercepat sampai lama pun ada! Ini membantu banget bagi saya sebagai shoppers. Saya bisa menyesuaikan budget untuk pengiriman dan saya pun bisa mengestimasi berapa hari kiriman bisa tiba.
Perihal tarif ini, berhubung saya berasal dari wilayah timur, saya sering keberatan dengan mahalnya ongkos kirim. Ternyata nih, ada penyebab yang membuat harganya menjadi mahal.
Di sesi gathering JNE bersama blogger pekan kemarin, Bapak Mayland Hendar Prasetyo (Head of Marketing Communication) menjelaskan, ongkos kirim ke wilayah timur itu mahal karena sekarang ini JNE belum memiliki pesawat khusus angkut barang. Jadi, untuk pengiriman masih ‘menumpang’ pesawat komersial. Nah, untuk itu ada beban-beban biaya yang nggak sedikit. Itulah mengapa ongkis kirim ke wilayah timur itu agak mahal karena ada beban-beban biaya lebih yang harus dikenakan di ongkos kirimnya. *hiks*
- Tracking kiriman
Sebagai pembeli kadang sering merasa was-was, udah sampai mana sih kirimannya?
Saya punya pengalaman yang gak mengenakkan perihal pengiriman cepat. Saya memiliki dokumen yang harus segera dikirimkan ke suami. Too bad, saya nggak memakai jasa JNE karena yang di dekat rumah itu jasa pengiriman X. Saya memilih untuk memakai jasa one day service. Dan, tau nggak kiriman tiba di kantor suami kapan? Setelah 3 hari! Ish saya dongkol bener!
Andaikan jasa pengiriman X itu memiliki aplikasi serupa MyJNE yang bisa tracking kiriman tanpa perlu online lewat laptop, saya nggak perlu uring-uringan dan ngomel gak jelas.
Untuk menggunakan layanan ini, cukup memasukan kode pengiriman di kolomnya dan hasilnya akan muncul di layar.
Di gambar ini menunjukkan bahwa kiriman sudah tiba. Nah, ternyata untuk layanan tracking kiriman ini dijelaskan secara detail lho dari jam, tanggal dan tempat! Prosesnya :
- Shipment recieved by jne counter officer at Bekasi (penjual di Bekasi)
- Recieved at sorting center (Bekasi)
- Processed at sorting center (Bekasi)
- Departed from transit (gateaway Jakarta)
- Recieved at warehouse (Solo)
- With delivery courier (Solo)
- Delivered
Step by step kiriman itu jelas banget kan? Saya pun nggak perlu khawatir barang itu hilang.
- JNE nearby
Waini! Bikin hidup saya makin mudah *ahaay* 😀
Lewat layanan ini, saya bisa mengetahui agen JNE mana yang dekat dengan rumah. Untuk menggunakan layanan ini, saya harus mengaktifkan GPS di ponsel. Setelah itu akan muncul peta dan tanda-tanda berupa gambar Joni berbentuk lingkaran yang menunjukkan lokasi agen.
Ish kebayang dong kalo nggak ada layanan ini, saya ngirimnya ke simpang Tugu Lilin yang lumayan tuh kalau naik becak. Ternyata nih, ada agen JNE yang selempar kolor dari rumahku! *yiaay*
Saya pun bisa menghemat waktu untuk ke agen, bisa jalan kaki juga nggak keluar ongkos.
- My COD
Layanan ini untuk penjual.
Untuk menggunakan layanan ini, harus daftar terlebih dulu yes. Cukup masukkan nomor ponsel, email dan pasword. Setelah itu, silahkan diisi profilnya.
My COD memudahkan penjual dan pembeli untuk bertransaksi di mana kedua belah pihak harus mengisi top-up terlebih dahulu untuk menggunakannya.
Cara mengisi top up bisa ditemukan dengan klik My COD wallet – klik kotak – klik top up. Di sini akan dijelaskan mengisi top up lewat Permata Bank dan Bank selain Permata Bank.
Di layanan My COD ini kita juga bisa melakukan transfer antar akun yang memiliki COD, cash out dan history.
Setelah mengunduh aplikasi ini, ada beberapa kendala yang saya temui
- Ketika mendaftar untuk layanan My COD, email notifikasinya lama banget masuk. Kurang lebih satu jam saya menunggu email notifikasinya. Entah ya, apa jaringan saya atau memang ada sedikit masalah untuk layanan ini.
- Masih dengan layanan yang sama. My COD ini sepertinya belum banyak yang tau entah itu dari penjual dan pembeli. Untuk menggunakannya pun masih terkendala. Barangkali bisa ada penjelasan lagi di website JNE atau video singkat untuk penggunaan My COD
- Aplikasi ini belum ada di iOS. *hiks*
- JNE nearby sepertinya belum terupdate dengan agen JNE. Karena ada beberapa agen JNE dekat rumah yang nggak terdeteksi di JNE nearby.
Walaupun ada kendala dalam menggunakannya, tetap aplikasi MyJNE ini membuat ‘dunia’ dalam genggaman saya. Berharap banget, kendala tersebut ke depannya bisa diminimalisir.
Okay, jadi next belanja, saya akan terus menggunakan JNE. Karena saya dengan mudah bisa mengetahui posisi kiriman, dan terlebih saya bisa menyesuaikan budget yang saya punya. Kebayang dong kalau nggak sesuai budget, keuangan negara bisa terganggu kan, bisa didemo suami ntar dan keselamatan per-belanja-an di dunia online saya bisa terancam! *hiiiyyy*
Kalau kamu, punya pengalaman nggak menggunakan aplikasi ini? Cerita dong di kolom komen.
mantap dah bu pelangi, semoga menang ya..:)
@Mas Danang : jiaaah bu pelangi heheheh amiin makasih mas ^^
Semua memang dalam genggaman ya…
terus makin lama makin deh jarang keluar rumah. jarang olahraga. terus…. ndud kayak saya. 😀
JNE ini keren untuk trackingnya. perlu diakui itu. Kalau skrg bisa di apps ini kerenlah.
@Mas Ryan : food combining mas! *laaah kok bahas makanan hihih.. Bener mas, ini aplikasi keren, sukak deh inovasi kayak gini
Nanti kucoba lagi ah. Hihihi. Kapan itu gak bisa waktu daftar Mbak Ran. Error di apanya sih. Semoga udah diperbaiki karena pasti belanja jadi gampil banget.
Aish typo. Error di appsnya maksudku Mbak Ran.
@Mas Dani : ini udah kucoba, lancar jaya. Barangkali kemarin pas Masdan coba masih pertama dilaunch, jadi kudu ada perbaikan
Belanja online makin mudah nih karena My COD di aplikasi My JNE.
Moga-moga gak bikin “kantong kering” nih karena keseringan belanja.
@Mbak Ety : bangeeett, semoga banyak job aja ya mbak biar enak belanjanya #eaaaa heheheh
Hahaha…ngakak baca istilahnya Mak Ranny, menabung di olshop. Nggak bikin kaya tapi tongpes. Btw, JNE makin Moncer ya sepertinya jasa pengiriman paling laris sekarang.
@Mbak Prima : hihih biar tongpes tapi hepiii #eaaa 😀 bener mbak, JNE leading ya di jasa pengiriman