“Sayang, kamu memang paling tahu keinginanku!” seru Rio.
Aku tersenyum samar, sambil mencuci tangan di westafel kamar mandi.
“Coklat ini enak sekali.” Rio tak henti mengunyah butir-butir coklat dengan mata lekat menatap tv.
“Sesuai pesanan, coklat itu kadar gulanya rendah,“ ujarku sambil memerhatikannya dari pintu kamar mandi.
1..2..3.. Dan.. Sudut bibirku tertarik ke atas. Rio berhenti mengunyah, napasnya seakan tertahan di tenggorokan. Tangannya sibuk mencari sesuatu di meja kecil samping kursi. Sebuah jarum suntik berhasil diraihnya dan langsung ditancapkan ke perut.
Aku bersandar di dinding, menghitung detik-detik El Maut menyelesaikan tugasnya. Tangan Rio lunglai, tubuhnya merosot. Selesai.
Aku bersimpuh di sampingnya. Membelai wajah, lalu mencium bibirnya. Untuk terakhir kali.
“Maafkan aku sayang. Insulinmu sudah kuganti air dan coklat itu.. Sangat tinggi kadar gulanya, gak baik untuk penderita diabetes akut sepertimu.”
Kurebahkan tubuh di atas tubuhnya. “Seribu kali aku memilih kehilanganmu dan menjadi janda daripada aku harus berbagi cinta dengan wanita jalang itu! Kamu pikir aku tak tahu apa yang kalian lakukan di belakangku? Apakah cintaku tak cukup untukmu, sayang? Aku rela membuang keluarga demi kamu!”
Tringg… Tringg…
Ada yang bergetar di balik kantong celananya. Kurogoh dan membaca satu pesan masuk.
“Wanita jalang sialan!” umpatku ketika nama seorang perempuan muncul di layar ponsel.
From : Dea
Pak Rio, pesanan Anda untuk umroh plus bersama istri sudah oke. Dengan perincian : pesawat Garuda bussines class untuk pp, hotel bintang lima dekat Masjid Haram dan tur ke Turki selesai umroh. Besok Bapak sudah bisa mengambil tiketnya di kantor kami. Thx.
Napasku tertahan.
Aku menatap nanar wajah Rio yang pucat pasi. “Sayang.. Kamu..” Cairan bening pun membajiri pipiku. Ternyata Rio akan mengajakku umroh. Perjalanan yang kuimpikan.
Bagai dicabik serigala lapar. Bagai beribu jarum menghunjam tubuh. Bagai disengat beribu volt aliran listrik. Seperti inikah kehilangan yang sesungguhnya?
Deuh 😐
hahahaha… oh jadi suaminya “transaksi” umroh dengan mbak Dea dikira istrinya selingkuh ya?
Duh, kasihan ya.. kasihan istrinya.. menanggung dosa dan penyesalan seumur hidup, masuk penjara pula.
Hedehhh…curigaan siiih >_<
Duh, padahal suaminya baik, kok dibunuh, sih? Jahat banget…
istrinya niat… bukan teledor kayanya 😀