Tak terasa waktu cepat berganti, menyisakan remah kehidupan dengan berbagai rasa.
Berjuta rasa dalam kehidupan mengalir tanpa terasa. Sakit, senang, tawa, gembira, air mata, seakan bercampur aduk menjadi satu.
Apa yang disisakan dari rasa itu?
Sakit teramat sakit kah, atau kegembiraan yang teramat sangat. Ahh bagi diriku, kedua hal itu seimbang takarannya. Memang Tuhan Maha Adil untuk UmatNya.
Ku lihat senja yang kian memudar. Tapi mengapa kali ini senja begitu beda. Ku amati lebih seksama senja yang mulai memudar itu. Awan bergulung dengan warna kehitaman bercampur angin, seakan ingin menerjang para nelayan yang sudah mulai melaut. Diriku merinding merasakan angin yang berhembus dengan pemandangan langit yang menggetarkan jiwa.
Diriku terpaku dengan pemandangan alam dikala senja. Kemanakah senjaku, yang biasanya menunjukkan keindahan meneduhkan jiwa?
Tak lama berselang, awannya mulai berserakkan disapu angin.. Perlahan awan kehitaman memudar, ku pincingkan mataku, seakan tidak percaya dengan apa yang terjadi. Dibalik awan-awan itu sang mentari mulai tenggelam dibalik lautan nan luas, warna kehitaman berganti semburat jingga, burung-burung terbang berkelompok.
Subhanallah, sungguh kuasa Allah Maha Besar.
Mataku terasa panas, seakan menamparku, membangunkan diriku yang selama ini terlelap dengan kesedihan, tak hentinya menyalahkan diri sendiri.
Seakan menunjukkan dibalik kesusahan akan ada kemudahan.
Diriku tergugu, bulir air mata pun jatuh juga. Ada kelegaan dibaliknya, meyakinkan diriku untuk selalu sabar dalam menjalani proses kehidupan.
ahh, terima kasih Tuhan, selalu menggenggam tanganku, maafkan diriku yang hina ini. Sungguh Engkau merengkuhku, menunjukkan kebesaranMu yang tiada duanya. Kuserahkan semuanya di TanganMu, janjiMu tidak pernah salah.
Sekarang saya bisa tersenyum dan tertawa lagi, disekelilingku ada keluarga yang sangat menyayangiku, sahabats yang tak henti-hentinya memberi support. tak segan-segan menamparku untuk lebih realistis, teman-teman dirumah maupun kantor yang membuatku ketawa dengan kekonyolan mereka dan abang yang tak lelah henti-hentinya selama 7 tahun menemaniku menguatkanku yang rapuh dan bandel ini. Terima kasih.. Beribu terima kasih, doaku selalu bersama kalian.
Kalian semua adalah hal terindah dari Tuhan dalam hidupku.. I love u..
Jika kau merasa kecewa,
pandanglah ke sungai,
airnya mengalir biarpun
berjuta batu menghalangJika kau merasa sedih,
pandanglah ke langit
kau akan sadar bahwa
Allah SENANTIASA BERSAMAMU
cara penulisannya mantab bener…
ajarin ane donk…
hidup bagai pelangi…oleh karena itu hidup banyak warnanya….ahah
sampai nanti kita di masa depan, kemudian menengok ke masa lalu.. tidak ada lagi kejadian baik atau buruk, yang ada adalah kejadian yang tepat. dgn syarat, today, do the best we can. 🙂
salam kenal, lg blog walking…