Akhir tahun 2011, saya tidak begitu memedulikan pegal bagian punggung karena saya anggap hanya kecapean biasa saja. Tapi, lama kelamaan kok makin pegal, ya? Atas saran Mama, saya pun melakukan tes kolesterol, asam urat dan gula. Hasilnya, asam urat dan gula normal, sedangkan kolesterol berada di angka 215 yang berarti di atas normal. Sejak itu, saya positif masuk golongan orang ber-kolesterol. Memang sih naiknya sedikit. Kata Cici yang juga seorang dokter, kenaikan angka segitu tidak parah. Tapi, tetap saja saya sedih karena di usia muda sudah ada kolesterol. Gejala kolesterol rupanya sudah bervariasi. Dulu, jika jari-jari tangan udah terasa kebas, itu artinya sudah ada indikasi kolesterol. Sekarang, pegal-pegal pun berujung kolesterol!
Saya akui pola makan saya tidak baik. Letak kantor saya ada di samping sebuah mal. Hal ini membuat saya terkadang mencicipi sajian di salah satu restoran yang menunya tak jauh dari paket ayam goreng untuk makan siang. Belum lagi kalau sudah mumet, tiap sore pasti memesan pisang goreng di kantin kantor. Benar-benar gaya hidup tak sehat dan gak boleh dicontoh!
Sejak tahu positif kolesterol, saya mulai menjaga makan dan minum obat. Bekal pun kadang saya bawa dari rumah dan mengurangi gorengan. Cici selalu mengingatkan akan efek buruk dari kolesterol yang bisa menjadi penyebab jantung koroner. Kolesterol terdiri dari dua komponen yaitu HDL dan LDL. Nah, yang berbahaya adalah LDL. Jika kolesterol naik dan tidak terkontrol maka akan terjadi penyumbatan di saluran jantung sehingga kapan saja kita bisa mengalami serangan jantung tiba-tiba.
Mama adalah orang yang paling peduli dengan kesehatan keluarga. Beliau selalu mengingatkan saya agar rutin minum obat dan mengurangi makanan cepat saji. Bahkan sampai hal terkecil pun, beliau selalu peduli. Pada suatu hari, setelah saya menikah dan pindah kota, tidak tinggal dengan Mama lagi, dengan antusias beliau menelepon saya hanya untuk mengabarkan kalau beliau sudah menemukan minyak goreng baik untuk kesehatan.
Mama : “Kemarin Mama dan Cici belanja bulanan di supermarket, terus Mama lihat ada produk minyak goreng baru namanya SunCo. Warnanya bening, gak kayak minyak goreng yang biasa Mama pakai. Setelah Mama baca informasi di kemasannya, minyak goreng ini mengalami proses 2 kali penyaringan, makanya warnanya bening. Dan katanya, minyak goreng ini baik untuk kesehatan.”
Me : “Lalu?”
Mama : “Mama beli, dong, dan langsung coba di rumah. Dan ternyata, bener tuh yang ditulis dikemasan! Mama pake minyak itu untuk goreng ikan lalu menggoreng tahu, dan warnanya masih bening!”
Me : *wow tapi dalam hati*
Mama : “Kamu juga harus ganti minyak goreng kayak mama, Ran. Bagus, nih, untuk yang punya kolesterol kayak kita ini. Harganya sesuai koq dengan kantong. Pokoknya, ingat ya, Ran, nama minyak gorengnya, SunCo!”
Percakapan itu terus terngiang di telingku. Karena penasaran dan tak ingin kualat, saya pun membeli SunCo. Di kemasannya tertulis mengandung vitamin A dan telah melalui lima kali penyaringan. Warnanya juga tak sama dengan minyak goreng yang biasa saya pakai, agak kuning bening bukan keemasan.
Ternyata apa yang dikatakan Mama bukan hoax dan iklan semata. Karena sewaktu Mama kasih rekomendasi, SunCo memang belum ada iklannya di tivi lokal. Saya pakai SunCo untuk menggoreng tahu dan tempe. Setelah 2 kali menggoreng, warnanya masih sama, loh. Bahkan saya sering menggunakan minyak yang sama sampai tiga kali. Kalau pakai minyak goreng lain saya hanya bisa memakai dua kali saja, karena selesai gorengan kedua warnanya sudah gak bagus lagi.
1. SunCo pertama kali dituangkan; 2. Masak perkedel jagung; 3. Warna SunCo masih bagus setelah goreng perkedel
4. Minyak yang sama digunakan menggoreng kentang; 5. Warna SunCo masih bagus setelah dua kali penggorengan; 6. Warna SunCo setelah goreng ikan sardens dan masih bagus.
Masakan favorit suami dan anak
Minyak goreng baik seperti SunCo ini, cocok banget untuk penderita kolesterol seperti saya. Seperti yang sudah kita ketahui, penggunaan minyak goreng untuk menggoreng atau memasak makanan berkaitan erat dengan kesehatan. Penggunaan minyak goreng yang warnanya sudah terlalu keemasan atau kehitaman sangat tidak dianjurkan. Karena di dalamnya terkandung zat-zat yang dapat membahayakan kesehatan, yang bisa berujung penyakit seperti kanker, kolesterol dan jantung koroner.
Nah, sedikit berbagi informasi tentang Sunco agar teman-teman bisa tahu kenapa minyak goreng yang satu ini berbeda dari lain.
- SunCo adalah Minyak Goreng Sawit yang menggunakan buah Kelapa Sawit segar yang diolah dalam waktu tidak lebih dari 24 jam. Lebih bening, mengalir seperti air, dan tidak mudah beku. Minyak goreng bermutu seperti SunCo adalah minyak goreng yang baik.
- SunCo lebih bening karena menggunakan kelapa sawit segar dan diolah melalui 5 tahap / proses :
– 3 (tiga) Tahap Pemurnian
– 2 (dua) Tahap Penyaringan
- SunCo menggunakan Kelapa sawit segar yang diolah dalam waktu tidak lebih dari 24 jam. Kelapa sawit yang segar adalah kunci minyak goreng yang bening. Semakin bening minyak goreng, maka saat digunakan untuk menggoreng minyak tidak cepat menjadi hitam / teroksidasi, sehingga meminimalkan resiko timbulnya kanker pada tubuh manusia.
- Vitamin A yang terkandung di minyak goreng SunCo tidak hilang pada waktu dipanaskan. Hal ini dikarenakan SunCo menggunakan Fortifikasi Vitamin A dengan teknologi dari Jerman. Vitamin A pada SunCo tidak hilang pada saat penggorengan/pemanasan, hanya kadar Vitamin A-nya sedikit berkurang.
- Omega 3, 9 dapat mencegah penyakit jantung koroner.
- Manfaat utama SunCo :
- Vitamin A yang ada di SunCo mengandung Nutrisi Penting bagi tubuh
- Yang berfungsi untuk meningkatkan imunitas tubuh, sehingga mencegah terkena penyakit. (meminimalkan peningkatan kolesterol dan resiko timbulnya kanker pada tubuh manusia).
Tak salah lagi saya memilih SunCo. Saya yakin, penggunaan rutin minyak goreng baik ini bisa menurunkan kadar kolesterol. Hidup pun terasa lebih sehat dengan pilihan yang tepat.
aku sudah nyobain sunco, dan bener beningnya tahan lama, nggak seperti minyak goreng lainnya 🙂
@Mak Lianny : Betull mak..
I love sunco yg asli
@Mak cputriarty : ^.^
Aku juga pake SunCO, mbak..krn tertarik dengan prosesnya yang dua kali penyaringan itu lo…
@Mbak Eka Fikry : dan memang minyaknya baik ketika dipakai ^.^
Aku juga pakai sunco. Tapi yang gak suka harganya suka beragam gitu di supermarket 🙁 Aku gencar selalu cari harga promo 🙂
@Mak Oline : hahhaa aku juga suka kalo ada promo, langsung beli lebih 😀
Memang kalau minyak cepet berubah setelah untuk menggoreng tu juga bikin tampilan ga bagus ya mak
@Mak Fenny : selain itu juga kandungan dalam minyak juga berkurang
yuk hidup sehat. Nah ini postingannya baru bisa kebuka lagi, kadang bisa kadang gak
Ngirit tapi tetep sehat ya mak 😉
Hidup sehat dan makan tetap nikmat, goreng pakai sunco dunk.
Kalau dipake dua kali masih bening, ini mah nggak hanya sehat tapi irit.
Aku juga pakai minyak goreng Sunco, si minyak goreng baik 🙂
Walau dipakai 2 kali masih tetap bening warnanya.
@Mak Indah : betul mak.. Senang pakai minyak goreng ini
blogwalking
@masgendar : makasiih ^.^