Dapur yang sehat, bersih dan ramah lingkungan adalah impian bagi setiap perempuan. Betul nggak buibu?
Karena dapur merupakan bagian terpenting dalam terjaminnya kesehatan anggota keluarga dan lingkungan di sekitar rumah.
Coba deh perhatikan, bagian rumah mana yang banyak timbunan sampah? Pastinya dapur yes. Don’t worry gaes, hal ini lumrah terjadi kok.
Selagi masak, timbunan sampah pun menjadi banyak. Nggak heran, kalau lalat sering terbang di dapur. Kalau sampah dibiarkan saja nggak dibuang, coba deh lihat pasti tikus dan kecoa jadikan tempat itu sebagai arena bermainnya. *Hiiih
Pengin banget deh dapur itu bebas sampah dan binatang yang mengundang penyakit itu. Tapi, apakah bisa?
Tenang ! 9 Tips dapur sehat dan ramah lingkungan ini bisa kamu terapkan agar betah di dapur dan kesehatan pun terjaga.
- Paradigma tanpa sampah
Merencanakan dengan baik merupakan langkah awal menuju dapur yang sehat. Pertimbangkan semua sampah yang akan ditimbun di dapur, seperti sisa makanan, air bekas mencuci piranti makan maupun masakan dan lain-lain.
Dengan terbentuknya paradigma tersebut, kamu akan lebih membiasakan diri untuk selalu berpikir dulu sebelum belanja dan memasak.
Baca juga : Kapan mengganti perlengkapan rumah?
2. Buat pupuk kompos
Ketimbang menimbun sampah hingga menjadi gunung di dapur dan mengundang kecoa maupun tikus, alangkah baiknya menjadikannya pupuk kompos.
Telah terbukti bahwa 70% jumlah sampah makanan dan halaman bisa dijadikan pupuk kompos.
Yang diperlukan hanya sisa-sisa makanan yang tebuang seperti buah, sayuran yang kondisinya udah kurang baik, kantong teh, ampas kopi, cangkang telur, nasi basi, kertas atau kantong kertas serta sampah organik lainnya.
Ini tentunya nggak mudah, ya. Karena selama ini kita suka mencampur segala jenis sampah.
Langkah awal adalah dengan membuat tempat sampah terpisah untuk setiap jenis sampah. Ini sangat memudahkan kamu untuk membuat kompos atau mendaur ulang.
3. Usir semut dan lalat secara alami
Duh, dua hewan ini suka banget muncul tiba-tiba selagi memasak. Menyebalkan!
Kamu bisa mengusir semut dan lalat dengan memanfaatkan bubuk kopi atau kulit jeruk yang ditumbuk. Aroma keduanya tidak disukai kedua hewan tersebut.
4. Kemasan besar lebih baik
Pastikan membeli barang dalam kemasan yang besar dan lama untuk dihabiskan. Karena apabila membeli dalam kemasan kecil, maka akan lebih banyak kemasan yang terbuang ketika isi sudah habis dipakai.
Misalnya, kemasan botol minyak goreng dan kecap. Selain itu pilih bahan makanan dengan kemasan yang bisa didaur ulang seperti botol atau kaleng.
5. Tanam kembali sayur-sayuran
Apabila kamu memiliki lahan kosong di halaman rumah, lebih baik dimanfaatkan untuk menanam sayuran maupun buah-buahan. Bisa hemat uang belanja, yekan …
Misalnya nih mau tanam daun bawang, caranya dengan potong daun bawang menjadi dua bagian, yaitu bagian yang hijau tua dengan hijau muda.
Yang biasa dimakan sebagai penyedap makanan adalah yang berwarna hijau tua. Sedangkan yang bagian berwarna hijau muda hingga putih masukkan ke dalam segelas air, nantinya akan tumbuh kembali. Asalkan daun bawang tersebut dibiarkan terkena sinar matahari secukupnya dan air diganti setiap hari.
6. Gunakan serbet daripada tisu
Sudah menjadi rahasia umum kalau tisu dibuat dari bubur kertas yang berasal dari kayu. Satu kotak tisu yang isinya 20 lembar diproduksi dari satu batang pohon.
Can you imagine, apabila selalu membersihkan piranti masak dengan tisu setiap hari, suah berapa bahan kertas yang digunakan? *sigh
Sebagai gantinya, gunakanah serbet. Dengan serbet, kamu bisa menggunakannya beberapa kali sebelum dicuci dan dipakai kembali. Selain itu pembuatannya hanya membutuhkan energi sedikit ketimbang tisu.
7. Pilih alat memasak yang tepat
Maksud dari ‘tepat’ adalah hemat listrik dan nggak membahayakan kesehatan.
Pilihlah kulkas, oven dan kompor yang ada stempel energy star. Disarankan untuk memilih alat-alat memasak yang tahan lama. Pilih wajah dan panci yang terbuat dari stainless steel, kaca atau porselen.
Selain itu, sebaiknya menggunakn pressure cooker, alat memasak yang ditutup dengan kencang. Karena pressure cooker ini tertutup dengan sempurna, yaitu di mana udara maupun air yang ada di dalamnya nggak bisa keluar melalui celah tutup, sehingga bisa mempercepat proses memasak.
8. Masak yang bijak
Masak beberapa menu dalam satu waktu lebih menghemat energi. Usahakan pula membuat menu untuk dua hari sehingga belanja ke pasar dan memasak nggak perlu setiap hari.
Kenapa?
Karena hal ini dapat mengurangi efek rumah kaca yang disebabkan asap buangan pembuatan makanan, serta waktu Mama bisa dipakai untuk melakukan hal lain.
9. Penggunaan microwave dan oven
Oven digunakan untuk membuat kue maupun memasak lebih dari satu makanan.
Apabila kamu ingin memasak makanan dalam porsi lebih kecil, gunakan oven toaster atau memanaskannya ke dalam microwave. Ini bisa mengurangi energi untuk memasak sebanyak 80% ketika menggunakan microwave ketimbang oven.
Setelah dipakai memanaskan makanan, terkadang terdapat noda memandel yang menempel di dinding microwave. Cara tercepat dan alami untuk membersihkannya adalah meletakkan segenggam handuk kertas yang basah ke dalamnya, tutup lalu nyalakan microwave selama 3 menit. Uap dari handuk kertas tersebut akan memperlunak noda yang menempel.
Untuk membuang aroma tak sedap, caranya bisa dengan mencampur setengah perasan lemon dengan segelas air ke dalam gelas tahan panas, lalu panaskan di dalamnya 3-5 menit. Diamkan hingga 5-10 menit, lalu angkat gelas tersebut. Atau bisa juga dengan menggunakan essential oil Lemon atau dari golongan citrus.
Nah, memang menjadi pe-er sih ya agar dapur sehat juga ramah lingkungan. Apalagi yang memilah sampah itu, saya masih sering lalai. Eh, membeli ukuran besar juga sudah saya buktikan lebih sedikit sampah sih.
Tak lupa juga mengurangi sampah plastik dengan menggunakan tas belanja tiap ke pasar. Sebisa mungkin, saya nggak menerima plasti dari para penjual.
Semoga tips dapur sehat dan ramah lingkungan ini bermanfaat ya bagi teman-teman semua.
Ada yang sudah melakukannya? Share dong di kolom komen.
Have a lovely day.
makasih sharingnya, aku sampah organik di pendem di halaman belakang bisa jadi kompos alami
Keren mbak ^^ tambah sehat tanahnya, bisa ditanami tanaman juga
Aku juga lg memulai ini mak. Bikin kompos dr sampah dapur yang ternyata emang berguna banget. Halaman skg juga mulai ditanami katuk, kelor, jahe, kencur dan sebangsanya. Rasanya seneng kalo ada tanaman gini di rumah
Waaah mak kereen, mau memisahkan sampah itu pe-er banget. Semoga bisa konsisten ya mak ^^