#3 KEB : Terimakasih Selalu Ada

Masa tiga tahun untuk sebuah komunitas tidaklah mudah. Mengumpulkan beragam karakter dan pikiran menjadi satu visi-misi tidaklah semudah membalik telapak tangan. Membuat komunitas hidup tentulah menjadi tugas berat para admin. Komunitas ini berbeda dari kebanyakan komunitas yang pernah saya ikuti. Hal yang membuat komunitas ini berbeda adalah kehangatan. Ya, saya merasa hangat berada diantara emak-emak dari Sabang-Merauke hingga belahan bumi lain. Komunitas yang diberi nama, Kumpulan Emak Blogger.

Oase di Tengah Gurun

Saya mengenal komunitas ini memasuki tahun kedua. Insting untuk bergabung ternyata tidak salah. Saya berada di tempat yang benar. Komunitas yang berisi para emak-emak yang aktif ngeblog, mau belajar dan membagi ilmu ini membuatku nyaman. Seperti menemukan oase di tengah gurun, seperti itulah yang saya rasa ketika berada di komunitas ini.

Bagaimana tidak, emak-emak yang gabung di komunitas ini datang dari berbagai suku, budaya, profesi. Tak melulu ibu rumah tangga, ibu bekerja ada pula yang masih lajang. Saya selalu takjub akan cerita di blog-blog para emak. Mulai dari keseharian, cerita tentang parenting, traveling, kuliner, review produk dan masih banyak lain. Saya menjadi termotivasi untuk terus tidak membuat blog saya penuh debu.

Walau hanya lewat dunia maya, kehangatan itu tetap terasa. Ajaib bukan? Saya banyak belajar banyak hal dari para emak-emak. Dan saya bersyukur akan hal itu. Terlebih tentang parenting.

Emak-Emak Hebat

Selama ini anggapan bahwa ibu rumah tangga gaptek berkembang di masyarakat. Bahwa, emak itu kerjanya hanya di dapur dan urus anak saja masih melekat di budaya kita. Tanpa diketahui, bahwa kami, para emak, harus bisa menjadi SUPER EMAK. Harus bisa menguasai perkembangan zaman, melek teknologi, harus tahu metode pendidikan dan masih banyak yang lain. Kalau hanya berdiam di rumah, urus dapur dan anak, kapan bisa maju? Secara pengaruh globalisasi membuat perkembangan anak-anak berubah drastis, tak sama seperti zaman emaknya. Kami harus bisa menyeimbangkan dengan hal tersebut.

Di komunitas ini, saya bertemu dengan para SUPER EMAK. Mengurus anak, dapur, blogging, bekerja menjadi keseharian kami para emak. Hebat bukan? Di komunitas ini, saya bertemu dengan para emak penggiat kemanusiaan, aktivis, owner online shop, survivor, guru, traveler. Mereka semua melebur satu dalam komunitas ini. Bedanya, para emak tidak pernah merasa paling tahu, tapi suka berbagi dan tidak menggurui. I really love this one.

Sampai sekarang saya masih suka BBM dengan para emak-emak, sebuah jalinan persahabatan terjalin karena kami dipertemukan di KEB.

Rezeki Ngeblog

Seperti yang saya sebut di atas, para admin komunitas ini bekerja lima kali lebih giat agar komunitas ini lebih hidup. Tak jarang, KEB sering mengadakan lomba. Jangan ditanya euforia kami, para emak, menyambut lomba demi lomba.

Jika ditanya lomba paling berkesan? Lomba Acer. Sungguh, berkompetisi sehat dengan para emak itu membawa aura positif bagi saya. Tiap minggu selalu ada tema baru, kami berusaha memutar otak menulis tulisan yang baik dan tentunya foto yang memukau. Walau belum pernah menang, tapi saya menikmati berkompetisi dengan para emak.

Sering kali para emak mengadakan giveaway dengan hadiah yang menarik. Selain hadiah, tentunya memacu untuk terus menulis agar blog tidak berdebu.

Dan, saya bersyukur pernah kebagian job review dari KEB. Saya dipercaya untuk review salah satu consumer goods yang iklannya salah satu chef ganteng. Alhamdulilah banget. Proses bayar pun tak berbelit. Tak hanya itu, Rinso yang sudah menjadi partner abadi KEB, mengajak kami untuk review produk baru mereka. Senang? Jangan tanya. Walau hanya dikirimin sample produk, senangnya itu seperti kaki udah gak injak tanah, hehehe.. Mama saya pun bangga sering ngobrol dengan keluarga atau tetangga, kalau saya suka review produk. Ahh, indahnya berbagi bukan.

Ilmu yang Tak Pernah Putus

Ciri sebuah komunitas itu hidup adalah ide akan sebuah acara. Itu dibuktikan oleh KEB, tahun 2014 kemarin, saya banjir ilmu!

Setiap senin tiap bulannya, selalu ada event bagi ilmu dari para emak. Mulai dari, cara dilirik agensi, mereview produk, etika job review. Sangat excited dengan bagi ilmu ini. Selain itu, ada juga yang namanya, Arisan Ilmu. Memang sih baru diadakan di Jakarta, tapi kami yang menetap di kota lain tak perlu khawatir karena para emak yang ikut selalu membuat ulasan tentang materi yang dibagi.

Silaturahmi tak hanya via online, tapi via offline pun terus terjalin. KEBersamaan kemarin, adalah momen pertama bagi saya untuk kopdar langsung dengan para emak. Rame? Jangan tanya! Semua yang datang kala itu membawa anak, bertegur sapa, berbagi cerita membuat kami terasa makin dekat. Tak hanya itu, silaturahminya pun terus terjalin via Whatsapp. Di situ, kami sering diberi informasi tentang apa saja, entah event maupun lomba. Di mana coba nemu kayak gitu, hanya di KEB, dong!

Pertengahan tahun kemarin, KEB meluncurkan e-book : Stop kekerasan seksual pada anak. Ini idenya hebat banget dan viral! Tak tangung, kami para emak menyebarkan agar masyarakat luas lebih melek tentang masalah ini.

Srikandi Blogger ala KEB

Tentu saja 180 derajat berbeda ya hehehe.. Tapi, para admin sungguh keren merancang ide, Srikandi Blogger. Event ini sudah berjalan dua tahun berturut. Walaupun kemarin tidak lolos, saya tidak berkecil hati. Saya menikmati para emak yang tengah bersaing dari 50 besar hingga 10 besar. Dan para juri sungguh hebat memilih 10 besar itu adalah emak-emak yang hebat. Saya sampe pusing mau milih hehehe…

Jika selama ini kontes semacam ini berbau : wanita cantik. Kalo di Srikandi Blogger malah berbeda. Yang dinilai adalah cantik idenya dan kampanyenya. Cantik adalah urutan kesekian, bodi apalagi. Konsep Srikandi ini patut diapresiasi karena sangat menghargai kehadiran para ibu rumah tangga di tengah arus globalisasi, sebagai pengakuan bahwa kami ini tidak gaptek!

#3 Dari Saya Untuk KEB

Harapan tentunya akan dirapal oleh kami untuk komunitas tercinta ini. Saya sangat berharap komunitas ini akan terus hidup, akan berumur panjang, akan banyak ide.

Sedikit saran dari saya :

  • Event Srikandi Blogger, arisan ilmu, berbagi tiap senin terus rutin dilakukan. Arisan ilmu kalau boleh dilakukan juga tiap kota secara bertahap. Misalnya, bulan ini di Jakarta, bulan depan di Jogja. *ngarep pake bingits*
  • Lomba masih tetap ada, walau tidak tiap bulan.
  • KEBersamaan tak hanya sehabis Idul Fitri, setidaknya setahun dua kali, biar silaturahminya makin puol.
  • Pengin banget KEB adain : Me Time. Konsepnya traveling low budget. Gak usah jauh-jauh ke Singapur, dalam negeri saja tapi low budget. Karena saya lihat ada emak-emak yang memiliki usaha traveling, itu bisa digandeng. Nah, di situ selain traveling, bisa juga berbagi ilmu entah ilmu fotografi atau kuliner. Banyak emak traveler yang bisa dimintai ide destinasi dan itinerary untuk ini.

Itu saja sih, gak banyak. Karena saya tahu, para makmin punya kerjaan yang menyita waktu juga. Dan, saya juga gak mau makmin jadi sakit, nantinya komunitas jadi terbengkalai.

Di tiga tahun ini, KEB sudah banyak membawa perubahan bagi saya. Saya lebih rajin ngeblog, blogwalking dan tentunya ilmu juga teman terus bertambah. Itu bagi saya, sangat lebih dari cukup.

Terimakasih KEB, kalian selalu ada untuk kami.

13 Comments

  1. Hilton 1 September 2015
  2. @mirasahid 25 January 2015
  3. fanny fristhika nila 21 January 2015
    • ranny 23 January 2015
  4. gina 20 January 2015
    • ranny 23 January 2015
  5. HP Yitno 17 January 2015
  6. Ety Abdoel 16 January 2015
  7. riga sanjaya 16 January 2015
  8. cputriarty 16 January 2015
  9. Sary Melati 16 January 2015
  10. Lidya 16 January 2015
  11. Indah Juli 15 January 2015

Leave a Reply