Blessing in Disguise

“Hati-hati mengucapkan satu permintaan. Barangkali akan ada malaikat yang mendengar dan meng-amini-nya.”

Pernahkah kalian mendengar kalimat serupa seperti di atas? Mungkin saja kalimat itu terlontar kala bercanda untuk mengingatkan si pembuat permintaan akan baik atau buruk dari kalimat yang diucapkan.

Ingatan saya terlempar ke beberapa tahun silam, ketika ngobrol dengan suami. Kala itu, saya mengucapkan ingin punya anak dua diusia tiga puluh tahun. Suami menjawab dengan kalimat singkat, “Insya Allah, amin.” Barangkali kalimat jawaban yang singkat tapi penuh sarat akan doa itu didengar oleh Sang Pendengar dan diaminkan.

Balik lagi ke masa sekarang. Sebenarnya, saya masih menunda untuk hamil mengingat kondisi keuangan yang lagi kurang sehat dan kemarin sempat ada sedikit ‘hampa’ dengan suami. Saya pun mengubur impian untuk memiliki dua anak diusia tiga puluh tahun. Walaupun tidak KB, saya bertekad untuk menunda hamil. Dalam rentang waktu singkat saya sering bolak balik Solo-Manado, jadi kemungkinan untuk hamil pun tipis. Hingga tiba di awal tahun, di mana saya benar merasa down dalam pernikahan. Dan saya pun dalam keadaan jarak jauh dengan suami. Saya ingin pernikahan ini ‘till death do us apart. Kami mencoba kontemplasi dan saya pun pulang ke rumah.

Tak disangka, dua bulan berlalu sejak pulang, saya merasakan hal yang aneh dalam diri. Sering sakit tiba-tiba, lemas, hilang selera makan, kepala sering pusing. Tamu bulanan emang sudah telat, tapi saya berpikir ini mungkin sakit lain, efek maag. Ketika istirahat, sakit pun hilang. Saya pun menunda untuk test pack sampai dua minggu telat. Karena tidak tahan, saya pun meminta suami beli alat test pack, dan hasilnya positif.

Yang dirasakan? NANO-NANO!!!

Campur aduk lah! Macam makan salad, gado-gado atau pecel L. Senang sekaligus bingung. Karena berkah tersembunyi ini hadir di saat kami tidak harapkan, di saat kami berusaha untuk meredam ego masing-masing. Saat saya ucapin hasilnya, suami memeluk saya sambil ucapin, “Ini berkah tak terduga dariNya, sehat-sehat sayang, ya”. Lalu suami menciumku. Mrebes mili saat itu juga.

Sungguh namanya berkah itu selalu datang tiba-tiba tanpa diduga. Sejak kehamilan ini, kami lebih dewasa, berdua saling mengungkapkan keinginan dan berusaha untuk merubah. Sekarang ini, saya memang pulang karena kondisi ngidam yang cukup parah. Suami pun sekali lagi merelakan istrinya pulang. Saya pun tak keberatan aset-aset yang kami punya akan dijual dan kembali lagi kami memulai dari awal. Kami akan mulai belajar lagi mengatur keuangan lebih baik.

Setiap anak memiliki rezeki sendiri-sendiri

Berkah yang paling terasa untuk hamil kedua ini, rasa lega masalah kerikil rumah tangga kami menemukan titik terang dan kami akan selalu menjalani proses marriage life bersama-sama. Saat pertama kali mengetahui hamil saya sedikit ada ragu, tapi sekarang alhamdulilah saya mantap, siap menjadi ibu yang akan memberikan apapun untuk si kecil. Dan rezeki selalu datang tiba-tiba, saya mulai menerima job review lagi dan usaha sampingan yang akan suami rintis mulai menampakkan kemajuan. Hal-hal tersebut membuat mata saya selalu berair ketika mengingatnya dan tak henti bilang alhamdulilah.

Akan selalu ada berkah-berkah tersembunyi di dalam hidup. Berkah yang tak pernah kita duga sebelumnya, dan tanpa kita minta merupakan titik terang akan masalah-masalah hidup yang sedang kita alami. Dan, Dia Maha Baik, selalu saja bermurah hati menyisipkan selenting pelajaran hidup di balik berkah dan tak lupa sejumput rezeki juga di dalamnya.

Satu yang saya yakini, bahwa Dia selalu menjawab doa-doa kita melalui caraNya yang super misterius. Klise emang, tapi it’s so so true!

There’s no words can describe for blessing that i’ve got and what will i get. I promise to myself, to do the best as well as I can to show a grateful. Everytime I feel kick in my belly, I always said, ‘I love u kid’.

Thank you God, and maybe thank you is not enough to show what You gave to me. Thank you for give lil baby and family that always love me. And for him, that u made for me. I love you, abang.

My pregnancy is blessing in disguise, because it’s made our marriage life more complete and we both learn to be a good parent also a great partner life.

IMG_2824[1]

**

Blessful August Giveaways by indahnuria.com

 sunset+REV

6 Comments

  1. Indah Nuria Savitri 12 September 2015
    • ranny 13 September 2015
  2. Lidya 9 September 2015
    • ranny 10 September 2015
  3. pungky 4 September 2015
    • ranny 7 September 2015

Leave a Reply