5 Tips Untuk Mengatasi Faktor Penyebab Anak Susah Makan

5 Tips

Pola asuh memberikan makanan pada anak pasti membawa ragam cerita. Betul nggak, Moms? Mulai dari pusing pilih bahan, cara memasak yang ujungnya pasti anak suka atau tidak dengan makanan yang kita buat. Beruntung saya memiliki anak yang nggak milih makan atau. Walau gampang makan, saya kerap pusing juga mengolah bahan untuk menjadi menu harian Athar. Harus pintar-pintar bikin resep, kadang disukai kadang tidak. Tapi, saya nggak pernah berhenti untuk bereksplorasi dengan bahan-bahan. Homemade food is the best!

Dalam membuat makanan saya tentunya memperhatikan nutrisi yang terkandung di dalamnya. Sebisa mungkin saya menghindari makanan olahan. Proses tumbuh kembang anak dipengaruhi oleh asupan nutrisi yang dikonsumsinya, yang seharusnya terdiri dari karbohidrat, lemak, protein, vitamin dan mineral. Tapi, kembali lagi perlu diingat bahwa memberikan asupan nutrisi yang tepat dan seimbang untuk anak tidaklah mudah! I felt it, Moms!

Banyak anak menolak makanan sehat yang sudah dimasak dan maunya meminta makanan yang sama setiap saat, belum lagi makanan yang dikemut, anak yang susah atau rewel saat makan. Wah, ini semua pernah saya alami dan cukup membuat saya pusing tujuh keliling. Ada kalanya Athar berada di fase susah makan, saya sering menyiasati dengan mengganti menu, memberikan buah, susu agak sedikit banyak.

Penelitian menemukan, 50% hingga 60% orangtua melaporkan anaknya picky eaters, 25% hingga 35% dilaporkan mengalami kendala spesifik seperti tidak mau makan atau pilih-plih makan, 1% hingga 2% dilaporkan picky eating yang parah.

Sebagai orangtua, tentu kita ingini anak-anak itu mudah makan apa saja. Tapi, perlu kita ketahui faktor-faktor yang menyebabkan anak menjadi bermasalah makan.

Nah, berikut saya sedikit membagi tips untuk menghadapi faktor-faktor penyebab anak bermasalah dengan makanan. Yuk, Moms, disimak!

  1. Mengidap penyakit organik

Anak mengalami gangguan di sejumlah organ tubuhnya, seperti gigi berlubang, sariawan, demam, sakit perut dan yang lainnya.

Tips :

  • Cek Kondisi fisik anak untuk mendeteksi sesuatu yang tidak beres dalam tubuhnya. Bila perlu konsultasikan ke dokter spesialis anak.
  1. Sakit kolik

Sakit kolik sering kali terjadi pada bayi berusia 2-4 minggu dengan gejala menangis berkepanjangan, menekuk lutut ke arah perut, anak terlihat kesakitan, kesal dan rewel.

Tips :

  • Konsultasikanlah masalah ini pada dokter spesialis Anak.
  1. Mengalami masalah psikologis

Beberapa masalah psikologis yang dapat mengganggu makan anak adalah suasana rumah yang tegang, pengasuhan orangtua yang keras, kurangnya perhatian dan kasih sayang orangtua.

Tips :

  • Tidak dapat dipungkiri gangguan psikologis dapat mengganggu proses makan. Oleh karena itu, sebagai orangtua ada baiknya berusaha membuat suasana rumah yang nyaman dan aman bagi anak, karena suasana yang kondusif akan berpengaruh terhadap kondisi psikologis anak.
  1. Mispersepsi orangtua

Salah satu perilaku orangtua yang justru mendorong anak untuk mengembangkan perilaku makan yang kurang baik adalah ketika orangtua memaksa anaknya makan dalam jumlah yang banyak dan tidak boleh bersisa, tidak peduli anak sudah kenyang. Cara pandang dan perilaku keliru orangtua yang seperti ini dapat memicu kasus picky eating pada anak.

Tips :

  • Jangan paksa anak untuk makan, karena hal ini akan mengakibatkan anak menaggap acara makan sebagai ‘hukuman’ dan akan membuat mereka kehilangan selera makan.
  • Orangtua perlu terlibat aktif dalam memperkenalkan semua asupan gizi dan nutrisi sejak anak masih kecil.
  • Orangtua harus kreatif mencari informasi dan merencanakan menu makan untuk anak yang berbeda setiap harinya.
  • Orangtua harus menjadi contoh bagi anak, dengan makan makanan yang sehat dan pola makan yang benar.
  1. Takut makan

Cirinya, anak menolak sambil menangis keras saat diberi makan. Gangguang itu disebut post traumatic feeding disorder, terjadi akibat pengalaman yang membuat anak trauma makan, misalnya pernah tersedak, muntah atau dicekoki saat makan.

Tips :

  • Usahakan untuk tidak memaksakan anak untuk makan
  • Kenali jenis makanan yang membuat anak trauma
  • Konsultasikan masalah ini ke dokter spesialis anak untuk mendapat pertolongan lebih lanjut masalah gangguan makan ini.

Kerap kali orangtua memberikan suplemen pada anak ketika merka mogok makan. Nah, ada baiknya sih konsul sama dokter dulu, ya, untuk pemberian suplemen yang tepat. Jangan asal dengar si A pakai suplemen ini, kita pun ikut-ikutan. Suplemen dibutuhkan untuk mencegah resiko kekurangan nutrisi karena si kecil susah makan. Suplemen membantu proses tumbuh kejar pada anak yang mengalami berat kurang. Selain itu, suplementasi dapat membantu mengurangi kekhawatiran Moms akan kelengkapan nutrisi si kecil dan mengurangi pemaksaan pada saat pemberian makan.

Well, Moms, jangan pernah berkecil hati, ya, jika anak kita susah makan. Tips-tips di atas semoga membantu. Dan jangan pernah menyerah untuk kreatif menyajikan makanan untuk anak.

12 Comments

  1. Ahmad 8 December 2016
  2. Ayaa 13 September 2016
  3. yeni susanti 13 September 2016
  4. Lianny Hendrawati 16 November 2015
    • ranny 16 November 2015
  5. ranny 13 November 2015
  6. Istiadzah Rohyati 13 November 2015
    • ranny 13 November 2015
  7. jiah 13 November 2015
    • ranny 13 November 2015
  8. Fanny f nila 13 November 2015
    • ranny 13 November 2015

Leave a Reply