Yuk, Ma Lebih Peduli Lagi Dengan Kesehatan Saluran Cerna Anak Kita!

Saya seringkali khawatir dengan pencernaan Athar. Di mana tiap harinya, bisa 2-3 kali Athar ke kamar kecil untuk buang air. Saya pun mengamati feses (kotoran) yang dikeluarkannya apakah masih padat atau cair. Dan kadang Athar mengeluh sakit perut. Ini, bikin saya pusing mikirnya. Mau kasih obat pun bingung. Selama feses Athar masih padat, saya agak lega tapi beda hal kalau sudah BAB dan mengeluh sakit perut. Itu bikin saya khawatir banget. Apa ada yang salah dengan saluran pencernaannya? Atau makanan yang dimakannya nggak higienis? Lalu nutrisi yang seperti apa untuk mencegah masalah saluran pencernaannya?

Pertanyaan-pertanyaan yang kerap menggangguku itu akhirnya terjawab ketika saya menghadiri undangan Nutritalk di Jakarta, 28 April 2016 kemarin.

Nutritalk – 28 April 2016

Nutritalk judul

Pagi pukul 10.00 pesawat yang saya tumpangi mendarat sempurna di landasan Halim Perdanakusuma, Jakarta. Dengan langkah gegas nggak ingin terjebak macet, saya keluar dari ruang kedatangan dan mencari taksi. Finally, Jakarta lagi! Saya meminta ke pak supir taksi agar melewati jalan alternatif biar nggak kejebak macet. Tapi, sama saja, lalu lintas menuju Kuningan padat merayap.

Tiba di JW Marriot Kuningan, saya sedikit kaget dengan pengamanan mereka yang berlapis. Iya, sih mengingat kejadian pemboman beberapa tahun lalu, wajar jika manajemen hotel memperketat pengamanan. Yang saya sukai, pelayanan mereka ramah banget. Senyum selalu tersungging di wajah mereka. Memang sudah begitu harusnya, ya.

Saya menuju lantai dua tempat acara Nutritalk. Sayangnya suasanya masih lenggang. Hanya ada beberapa karyawan hotel yang lalu-lalang mempersiapkan makanan. Saya saja yang datangnya terlalu ‘pagi’. Teman blogger yang lain tengah mengunjungi kantor Sari Husada di Menara Cyber.

Pukul 12.00, lantai dua mulai ramai. Saya pun mendaftar. Ternyata sudah ada beberapa blogger yang saya kenal datang.

Di depan pintu gerbang ballroom ada tiga stage kecil yang disediakan Nutritalk.

1 – Pengenalan tentang saluran pencernaan sensitif pada anak.

2 – Terdapat dua buah layar flat yang fungsinya untuk mengidentifikasi apakah anak kita mengalami saluran pencernaan sensitif dengan menjawab beberapa pertanyaan.

3 – Pengenalan dampak saluran pencernaan sensitif pada anak.

Setelah itu, saya lanjut foto-foto cantik dulu dengan Mak Myra Anastasia di booth foto. Acara dimulai dengan makan siang dulu di selasar hotel. Beberapa meja panjang berjejer rapi menghidangkan makanan, snack, minuman dan aneka salad. Kesempatan makan siang saya manfaatkan untuk say Hi sama teman-teman blogger dari Jakarta dan daerah lainnya. Senang banget bisa ketemu dengan mereka! Berasa lagi kopdar KEB. Hehehe..

Apa sih kesehatan saluran cerna itu?

Wah jika nggak hadir di acara Nutritalk saya nggak bisa jawab pertanyaan itu. Sebelum saya menceritakan dua sesi dengan ahli anak, ada baiknya kita mengetahui hal-hal dasar terlebih dahulu tentang saluran cerna.

kesehatan saluran cerna

Jadi jelas, yes, kalau kesehatan saluran cerna harus dijaga!

Saluran cerna yang sehat itu

Nah, ini Ma, yang harus kita tebalin dan garis bawahi! Jangan pernah anggap remeh dengan masalah saluran cerna karena efeknya tuh nggak sembarang tapi berpengaruh terhadap tumbuh kembang anak.

saluran cerna memerlukan nutrisi yang tepat

Sebagai orangtua, penting banget kita memberikan nutrisi yang tepat kepada anak-anak kita untuk menghindari terjadinya masalah dalam saluran cerna. Harus jeli dalam memilih makanan. Kasihan anak kita jika mengalami masalah ini.

Sesi 1 oleh dr. Badriul Hegar, Ph.D, SpA(K)

talkshow

Acara Nutritalk kali ini hadir dengan tema ‘Dasar dan Pedoman Praktis Mengatasi Saluran Cerna Sensitif pada Anak’  dipandu oleh artis berparas Arab yang cantik dan juga seorang dokter, Lula Kamal. Karena basicnya seorang dokter, Lula Kamal berhasil menghidupkan suasana dengan pengalaman pribadinya maupun celutukan ringannya.

Dr. Badriul Hegar, Ph.D, SpA(K) adalah seorang ahli anak dan juga seorang konsultan Gastrohepatologi Anak. Perawakannya mirip bule dengan kulit kuning langsat, tinggi, badan berisi dan rambut yang sebagian sudah berwarna putih.

Ada beberapa poin penting yang disampaikan oleh dr. Badriul Hegar, Ph.D, SpA(K) antara lain :

  • Saluran cerna memiliki peran unik dan penting bagi kesehatan setiap anak, karena tidak hanya mencerna dan menyerap makanan tetapi juga sebagai pembatas antara ‘dunia luar’ dan ‘dunia dalam’ tubuh.
  • Saluran cerna yang 40% selnya adalah jaringan limfoid yang merupakan sel sistem imun, maka perannya dalam mekanisme pertahanan tubuh secara keseluruhan menjadi sangat penting.
  • Bayi merupakan makhluk yang sangat rentan karena :
  1. Secara fisiologi saluran cernanya belum matang sehingga perannya sebagai sistem imun (pertahanan tubuh) juga belum matang.
  2. Sel-sel pada permukaan usus yang telah matang, saling terikat satu dengan lainnya, sedangkan pada bayi sel-sel tersebut masih dalam posisi renggang sehingga memudahkan kuman atau makanan yang sensitivitasnya tinggi masuk ke dalam tubuh bayi, yang dapat menimbulkan masalah pada kesehatan.
  • Sekitar 70-80% sel imun dihasilkan oleh saluran cerna dan proses ini berkembang pesat pada satu pertama kehidupan. Saluran cerna sehat diharapkan dapat menoleransi makanan yang masuk ke dalam tubuh anak dan meningkatkan proteksi terhadap kuman penyakit.

Dari poin-poin bisa digarisbawahi bahwa saluran cerna itu menghasilkan sel imun (kekebalan tubuh), itulah mengapa saluran cerna ini penting banget untuk dijaga. Apalagi untuk bayi. Dokter anak keluarga kami bahkan mengatakan, bayi dibawah 6 bulan nggak boleh sakit! Oleh karena itu, asupan bergizi yang baik pun adalah ASI untuk bayi.

Diare dan konstipasi adalah dua hal penyebab kematian nomor dua (15-17%) di Indonesia pada anak usia di bawah 5 tahun. Sedangkan untuk konstipasi kronis dialami oleh 12% anak.

Diare adalah kondisi di mana anak buang air besar (BAB) cair lebih dari tiga kali sehari.

Konstipasi adalah kondisi anak mengalami BAB dengan tinja keras dan frekuensi kurang dari 2 kali dalam seminggu.

Untuk kasus diare ini biasanya disebabkan oleh infeksi seperti virus, bakteri, parasit dan jamur atau non-infeksi seperti alergi dan intoleransi makanan. Jadi, Ma, kita harus lebih waspadai lagi apa saja jajanan anak kita dan makanan apa yang menyebabkan anak bisa terkenan diare, sebisa mungkin dihindari.

Mama bisa deteksi kesehatan saluran cerna anak melalui pola BAB dengan 3 faktor ini

  1. Frekuensi
  2. Warna
  3. Konsistensi

Kebalikannya, jika Mama melihat hal-hal yang tidak normal seperti di bawah ini segera hubungi dokter anak.

  1. Warna feses yang tidak normal
  • Bercak darah – indikasi konstipasi akibat saluran cerna terluka oleh konsistensi tinja yang keras.
  • Putih – indikasi penyakit hati
  • Hitam – pada bayi di atas 3 hari, indikasi penyakit saluran cerna
  1. Konsitensi yang tidak normal
  • Indikasi Konstipasi
  • Tinja keras dan berbentuk butiran mirip kacang (sulit dikeluarkan) d
  • BAB berbentuk gumpalan yang saling menyatu membentuk seperti sosis
  • Indikasi diare
  • Tinja berbentuk gumpalan lunak agak cair dan sangat mudah dikeluarkan
  • Tinja encer/cair dan tidak berbentuk

Untuk pecegahan  diare bisa dilakukan dengan  cara :

  1. Memberikan ASI eksklusif
  2. MPASI sesuai waktu dan kebutuhan bayi, sebaiknya pada saat bayi beruisa 6 bulan jangan di bawah 6 bulan.
  3. Jaga kebersihan makanan dan tubuh.

Sedangkan konstipasi pun bisa dicegah dengan cara :

  1. Memberikan cukup cairan
  2. Pemberian serat yang tepat (tidak berlebihan dan tidak kekurangan). Jadi makanlah buah yang mengandung serat secara pas, karena jika sudah berlebihan pun seratnya akan mengganggu saluran cerna.

Pemaparan dari dr. Badriul Hegar membuat saya bersyukur bahwa kedua anakku mendapat ASI eksklusif. Di mana pemberian ASI yang notabene didominasi oleh bakteri baik yang keberadannya memberikan keuntungan bagi kesehatan saluran cerna. Kei hingga bulan keempat ini alhamdulilah nggak ada masalah dengan saluran cerna. Berati efek ASI ini super sekali! Saluran cerna yang sehat berarti bisa menjalankan fungsinya dengan optimal, nggak hanya mencerna dan menyerap saja ya tapi juga sebagai pertahanan tubuh. Jelas yes, karena sel imun itu dihasilkan di saluran cerna. Ini harus terus diingat!

pencernaan quote

Sesi 2 – DR. Dr. Ahmad Suryawan, SpA(K)

Sesi kedua pun berlanjut dengan narasumber dokter spesialis konsultan tumbuh kembang anak. Perawakan dokter yang biasa diasapa Wawan ini mengingatkan saya dengan salah satu teman Cici, dokter Zainal Ginsu. Suara berat khas penyiar radio yang jika ketawa terdengar empuk hehehe, perawakannya nggak tinggi, kulit sedikit kecoklatan dan senang humor.

Di sesi dokter Wawan ini, saya dibuat tercengang dengan efek buruk dari saluran cerna ini. Sebelumnya simak dulu, ya pemaparan hubungan antara saluran cerna dan tumbuh kembang anak.

Beberapa poin penting yang disampaikan DR. Dr. Ahmad Suryawan, SpA(K) adalah :

  • 1000 hari pertama kehidupan merupakan window of opportunity tidak hanya untuk perkembangan pencernaan yang sehat saja tapi juga merupakan masa kritis untuk perkembangan otak anak.
  • Jika terdapat ganggungan pencernaan pada periode 1000 hari pertama akan beresiko tinggi pada pertumbuhan anak dari sisi :
  • Berat dan tinggi badan
  • BMI dan lingkar kepala
  • Bisa juga berdampak dari sisi penglihatan atau pendengaran
  • Motorik
  • Bicara atau bahasa
  • Personal sosial-emosi
  • Anak dengan tumbuhkembang optimal akan menjalani kualitas hidup yang baik termasuk dari sisi perilaku-sosial maupun prestasi akademis. Di masa ini , pemberian nutrisi tepat dapat menyehatkan pencernaan sehingga tumbuh kembang anak dapat optimal.

Oke, sudah jelas kan mengapa saya tercengang sekaligus creepy dengan efek buruk saluran cerna. Bisa dilihat di poin kedua efek buruknya itu. Benar-benar mengganggu tumbuh kembang anak! Hiks *peluk anak-anak*.

Dokter Wawan seringkali menerima pasien yang mengeluhkan bahwa anaknya telat bicara. Tanya jawab dengan orangtua pun dilakukan dan 3 hal ini yang disarankan oleh dokter Wawan jika anak-anak mengalami keterlambatan bicara.

  1. Ajak anak untuk selalu ngomong
  2. Gunakan kata-kata yang sering digunakan untuk keseharian. Dokter Wawan memberikan contoh bahwa kata Jerapah kan jarang banget digunakan keseharian, mending diganti dengan kata-kata seperti : makan, mandi, ke mana, lagi apa.
  3. Batasi penggunaan gadget dan televisi – untuk poin ini dokter Wawan sedikit menyentil gaya hidup orangtua masa kini yang sibuk dengan gadget masing-masing, anak pun diberikan gadget agar diam. Nggak ada interaksi antara anak dan orangtua jadi jelas saja jika anak bisa telat bicara.

Hal menarik di sesi ini adalah hubungan antara perasaan dan saluran cerna. Kok bisa ? Pernah nggak mengalami : lagi tunggu info dari keluarga atau siapa saja, selang menunggu perut kita terasa mulas? Sering, ya, saya juga kok! Heheheh.. Istilah untuk menunjukkan hal tersebut adalah teori Gut Brain Axis, di mana saluran pencernaan itu merupakan otak kedua dari tubuh. Jadi jangan heran kalau kita khawatir, gugup itu seringkali efeknya mulas atau ingin buang air besar.

quote dr wawan

Nutrisi Tepat Kunci Kesehatan Pencernaan Untuk Mengoptimalkan Tumbuh Kembang Anak

Nutrisi tepat untuk anak

Rasanya dua jam itu saya mendapatkan banyak sekali ilmu tentang saluran pencernaan dan tumbuh kembang anak.

Data menunjukkan bahwa 60% kematian anak di Jakarta disebabkan oleh saluran cerna yang bermasalah dan terkena virus Rotavirus. Untuk rotavirus ini merupakan momok kesehatan saluran cerna anak. Makanya, dokter anak sering menyarankan agak anak-anak diberikan imunisiasi rotavirus untuk mencegah bakteri ini. Sewaktu Athar saya nggak ngasih karena mikir nggak terlalu penting. Tapi, setelah kemarin mendapat ilmu dari ahlinya, Kei minggu kemarin saya berikan imunisasi rotavirus. Memang sih harganya agak mahal 295rb, tapi bagi saya itu sebuah investasi kesehatan. Masa iya kita bisa beli tas setengah juta tapi untuk imunisasi anak nggak mau. Saya mikirnya biar saja mahal yang penting anak bisa sehat dan kemungkinan untuk terkena diare rotavirus ini kecil.

Untuk nutrisi, saya perlu belajar lagi untuk menyeimbangkannya. Saya beruntung karena Athar nggak suka jajan, sebagai gantinya saya sering bikin snack rumahan yang dibikin sendiri dan makanan yang tersaji di meja pun hasil dapur sendiri. Sebisa mungkin saya masak. Karena higienis makanan bisa saya pertanggungjawabkan dan saya nggak khawatir.

Yuk, Ma lebih peduli lagi dengan kesehatan saluran cerna anak-anak kita! Jangan biarkan gangguan saluran cerna membuat anak kita terhambat pertumbuhannya.

23 Comments

  1. siti ruinah 10 September 2018
    • ranny 12 September 2018
  2. MeriskaPW 15 June 2017
  3. Om Hasan Jual Genset 14 May 2016
    • ranny 19 May 2016
  4. Ika Puspitasari 10 May 2016
    • ranny 10 May 2016
  5. April Hamsa 10 May 2016
    • ranny 10 May 2016
  6. Rahma 10 May 2016
    • ranny 10 May 2016
  7. Uwien Budi 10 May 2016
    • ranny 10 May 2016
  8. Kopiah Putih 10 May 2016
    • ranny 10 May 2016
  9. Lia 10 May 2016
    • ranny 10 May 2016
  10. Ety Abdoel 10 May 2016
    • ranny 10 May 2016
    • ranny 10 May 2016
  11. dani 5 May 2016
    • ranny 10 May 2016

Reply Cancel Reply