Tujuh tahun lalu, saat pindah ke kota Solo satu hal yang bikin saya kaget, kok banyak banget ya yang jual soto. Ciyusan, di segala penjuru kota bisa dengan mudah menemukan makanan yang satu ini. Bahkan ada juga tuh soto legendaris kayak soto Triwindu.
Dan di sinilah saya mulai akrab dengan kuliner ini sebagai menu sarapan. Berat emang tapi sungguh enak. Rata-rata soto di kota Solo itu kuahnya bening.
Harganya?
Nggak usah diadu soal harga, malaikat juga tahu siapa yang jadi juaranya. *nyanyik 😀
Harganya murah meriah loh, ada yang dua ribu lima ratus paling murah pernah saya temui, hingga 16k untuk ukuran soto legendaris di Solo. Sudah beberapa tempat makan soto saya datangi, mulai dekat rumah hingga femes kayak soto segeer Hj. Fatimah Boyolali hingga soto langganan pak presiden, soto Triwindu.
Sudah lama pengin mampir ke soto Triwindu ini, tapi belum sempat. Karena letaknya agak jauh dari rumah. Dan dekat rumah juga ada soto langganan. Makanya, ke soto Triwindu ini saat emang lagi mau keluar jalan-jalan.
Soto Triwindu bagi masyarakat kota Solo sudah lekat banget, bahkan banyak kenangan di tempat ini menurut komen teman-teman di postingan IG saya. Tapi, untuk masyarakat umumnya soto Triwindu ngehits karena langganan Pak Jokowi dan keluarga.
Hayo, penasaran nggak dengan tempat juga rasa dari kuliner legendaris kota Solo soto ini? Cuss, baca sampai habis yes!
Soto Triwindu – soto lengendaris di Solo
Letak soto triwindu ini ada di daerah Keprabon. Yang pasti di tengah kota dah. Mesti lewat jalan utama, Slamet Riyadi terus belok ke kanan. *yasalam mak manalah pembaca tau >.< Pokoknya, nggak sulit deh nyari soto triwindu.
Memang lokasinya mudah ditemui, tapi sayangnya parkirannya itu susyah kakaaq. Hiks.
Untuk menemukan soto Triwindu, kamu harus ekstra jalan kaki sekitar 50 meter ke dalam gang. Sudah bisa kebayang posisinya? That’s why susyah nyari parkiran di marih. Belum lagi, sepanjang daerah Keprabon ini banyak kuliner hits juga legendaris.
Kami datang sekitar pukul sebelas siang. Parkiran penuh, eh restonya juga setengah penuh. Syukurlah belum habis. Karena di kali kedua, saya datang ketemu sahabat, pukul dua belas siang sudah habis. 😀
Soto Triwindu ini tempatnya nggak mewah kayak restoran zaman now. Modelnya kayak rumah. Gang kecil di samping soto Triwindu ini dipasang kanopi, terus dipenuhi sama meja panjang juga kursi untuk pengunjung.
Di dekat pintu masuk ada westafel juga tungku. Untuk sotonya sendiri, tempat menyajikan tidak di dapur, tapi di bagian depan pas pintu masuk.
Menyiapkan pesanan soto ini modelnya unik. Mirip orang jualan dawet gitu. Berapa kali saya mengunjungi tempat makan soto, seringnya untuk menyajikannya itu ada gerobak khusus kayak gerobak bakso.
Untuk pemesanan bisa langsung pesan ke bapak yang biasanya dibantu ibu-ibu. Kalau lagi ramai, pastikan kalian berdiri di depan tempat penyajian dan pesan. Ada kok pelayan yang samperin nanya pesanan, tapi kalau jam ramai biasanya pada sibuk.
Ada yang unik di soto triwindu ini dan dari semua tempat makan soto, ini juara. Mejanya itu seperti meja makan zaman dulu. Makannya gak berhadapan langsung, di tengah ada pemisah gitu seperti etalase kecil yang diisi aneka gorengan juga sate.
Rasanya soto Triwindu?
Kuahnya gurih, daging sapinya banyak, campuran bawang goreng juga seledri bikin kuahnya harum banget. Nggak terlalu asin, pun manis. Jadi, saya bisa berkreasi rasa dengan menambahkan sambal, kecap, juga jeruk nipis.
Endeuss!
Gorengannya itu enak juga loh, khususnya tempe. You should try! Tapi, ya itu kalo weekend ato lagi ramai, pasti cepat habis. Hiks …
Harga soto Triwindu
Harganya memang agak mahal dibanding soto lainnya. Tapi, gaes ini soto lengendaris loh sudah puluhan tahun, dan masih worth it harga plus rasa.
Seporsi dibanderol, 16k.
Untuk harga lain bisa dilihat di foto di bawah ini, ya.
Bagi saya, harganya masih terjangkau untuk sekelas soto legendaris gini. Gorengannya murce mursidah huhuh mana enak pulak *bhay diet! Minumannya juga terjangkau, yes.
Saya masih pengin balik lagi ke soto Triwindu, maunya masih pagi saat semua menu gorengan masih lengkap. Dan makan soto memang enaknya pagi sih.
Bagi, teman-teman yang ingin wisata ke kota Solo, tempat kuliner ini WAJIB dimasukkin ke itinerary, ya. Udah berkunjung ke kota tapi nggak mencicipi kuliner legendaris mah nggak sah! Hehehe …
Baca juga : Kuliner legendaris di kota Bogor
Ada teman-teman yang sudah pernah mencicipi soto Triwindu? Testimoninya doong di kolom komen. Sangat membantu pembaca lain yang membaca tulisan ini loh. 😉
See you on my next jelajah kuliner lokal series. 😉