Bagi saya adalah satu kebanggaan jika bisa memasak makanan kesukaan suami dengan level setara masakan mama mertua.
Memutuskan untuk menikah, berarti harus bisa menyesuaikan segala macam perbedaan kan? Termasuk soal makanan. Lucky me, yang ‘tipe’ makanan itu sama dengan suami. Walau berasal dari pulau berbeda tapi secara umum makanan dari daerah kami itu sama, berempah dan pedas. Jadi, nggak ada kesulitan untuk memasak makanan utama di rumah.
Biasanya, makanan utama kami itu ikan sambal. Ikan digoreng lalu disambal. Ditambah sayur ala kadarnya. Nah, ada beberapa menu yang memang HARUS bisa saya pelajari karena belum pernah memasaknya.
Jangan harap pertama kali memasak itu langsung sukses, perlu dua bahkan tiga kali untuk bisa dapetin taste yang pas.
Suami yang berasal dari Sumatra, pada umumnya menyukai masakan bersantan, pedas. Gulai nangka ini salah satunya. Di kota saya, Manado, punya juga gulai nangka, kami menyebutnya sayur nangka santan. Bumbunya kurang lebih sama, hanya saja yang ini ditambah cabai. Memasak santan itu gampang-gampang susah, karena harus memastikan santannya nggak pecah.
O ya, biasanya nih gulai nangka ini dimakan bareng lontong, sambal ikan teri. Dan, selalu disajikan saat lebaran hari pertama ketika selesai sholat Ied.
Ada yang mau coba? Gampang kok! Resepnya asli dari mama mertua.
Resep Gulai Nangka
Bahan :
Nangka (untuk banyaknya tergantung selera)
2 batang sere
1 ruas lengkuas
½ ruas jahe
3 lembar daun salam
5 biji cabai
5 siung bawang merah
2 siung bawang putih
1 ruas kunyit
½ kelapa yang diparut
Garam secukupnya
Cara memasak :
- Haluskan : cabai, bawang merah, bawang putih, kunyit, jahe. Untuk lengkuas dan sere, memarkan saja nggak perlu dihalusin.
- Kelapa parut direndam di air panas. Lalu disaring.
- Nangka sudah direbus terlebih dahulu. Bisa juga direbus bareng santan hanya saja harus lebih banyak santannya.
- Nyalakan kompor dengan api sedang. Masukkan santan yang sudah disaring.
- Masukkan bumbu yang dihalusin, lengkuas, sere dan daun salam. Lalu, masukkan garam. Aduk.
- Masukkan nangka yang sudah direbus.
- Aduk hingga mendidih. Jangan ditinggal ya saat udah mendidih, diaduk aja terus biar santannya gak pecah.
- Sajikan
Gampang kan? Modal ulekan, geprek saja terus masukin udah deeh selesai. Tugas saya sih masih ada, yaitu biar tambah kental santannya. >.<
Ternyata nih ya, kalau ada sisanya disimpen di kulkas terus esoknya, dipanasin hingga santannya meresap banget. Kemarin sewaktu mama mertua ada, nangkanya kan dipanasin hingga nggak ada lagi santan, terus diaduk sampai kayak hangus gitu dan berwarna kecoklatan banget nangkanya. Rasanya? Astaga, sumpah enak bangeeettttt!! Mau cobaa deh.
Selamat mencoba.. ^.^
Inget, kalau gagal dicoba lagi, dan jangan lupa masak pakai cinta #eaaaa.. Kalo gagal terus meneru, errr itu mah DL ya hihiii *digiles* 😀
rasanya pasti enak nih, inget dulu nenek sering masakin waktu pas mudik.
maknyos banget nih kayaknya mbak…
di coba ah…
hasyem…. Baca ini jam sahur dan laper banget. Nyari mau beli di mana ga ada juga. Saya kalo masak sayur ini kurang lebih juga begini Mbak Ran… Udah lama tapi gak masak. Wkwkwkwkwk…
waah mau dicoba secara gulai nangka kesukaan suami
Iya beruntung yg dapat selera lidah yg sama. Aku n suamj beda banget mak. Suamiku doyan manis dan gak tahan pedas sementara aku doyan asin dan suka pedas. Sekarang aku ketularan dia sih..hehehe