Untuk Prompt #7 Monday Flash Fiction dan #5 Lampu Bohlam
Akhirnya aku memutuskan menerima tawaran dari kantor untuk mengaudit salah satu kantor cabang di Jawa Tengah. Sudah seminggu aku disini, udara yang sejukk dan tetangga yang ramah membuat aku betah, walau tempat ini jauh dari kota. Setiap pulang kantor aku selalu melewati pantai itu dan selalu ada pemandangan yang sama. Seorang lelaki, duduk di bangku yang terbuat dari pohon kelapa, memandangi senja yang perlahan tenggelam di balik lautan.
Hari ini aku memutuskan untuk berjalan di pantai, membeli kebutuhan rumah dan nonton. Lelaki itu masih tetap di posisinya, menghadap laut. Aku pun penasaran dengannya. Lalu aku duduk disampingnya, menghadap laut juga. Kuberanikan diri untuk menyapanya duluan.
“Ada apa di laut biru itu? Kelihatannya sangat menarik perhatian Anda.” Ujarku
Dia memalingkan wajah dan tersenyum. “Ada senja.”
“Lalu?”
“Laut.”
Aku berusaha mencerna jawabannya. “Oke, laut dan senja. Hmm, kan sama saja tiap harinya.”
Dia tersenyum lagi, memandangi lautan dengan tatapan kosong. Tampan juga lelaki ini, ujarku dalam hati.
“Aku menyukai dua hal itu.” Jawabnya ringan.
Aku tak mengerti dengan jawabannya, tapi menyukai sesuatu tak ada yang salah bukan. Dari percakapan yang sederhana, mengalirlah cerita demi cerita tentang kehidupan. Namanya Aryo. Berada disini untuk libur cuti dan bukan orang asli kota ini. Ada debaran aneh setiap memandangi wajahnya, mengingatkanku akan kekasih yang tak pernah kembali. Terlalu cepat untuk memutuskan aku jatuh cinta. Tapi, apakah ini cinta pandangan pertama? Entahlah.
Tak terasa malam kian larut. Aku melirik jam di ponsel, pukul 10 malam. Kami memutuskan untuk menyudahi percakapan. Debaran itu makin kencang, saat dia mengantarkan aku sampai di rumah. Kami pun bertukar nomor ponsel dan berjanji untuk ketemu lagi besok di tempat yang sama. Debaran itu turun ke perut, seperti ada kupu-kupu didalamnya. Apakah aku jatuh cinta? Kusingkirkan pikiran itu dan berusaha mengalihkan pikiran ini darinya dengan menonton film.
**
Perempuan itu sungguh menarik, seperti namanya Andira. Ngobrol dengannya membuat aku betah walau berjam-jam. Ada sesuatu dalam dirinya yang membuat jantung ini berdebar setiap menatap wajahnya. Apakah aku jatuh cinta dengannya? Aku harus mengalihkan pikiran ini, aku tak boleh memikirkannya terus. Kutegak wine untuk kedua kalinya.
Ponselku bergetar, ada pesan masuk.
“Sayang, lusa udah kelar cuti kan? Kita ketemuan di Arya Bridal yah untuk fitting baju pengantin. Cepat pulang, miss you.”
Kubiarkan pesan itu tak berbalas.
Cinta, mengapa kau hadir disaat tidak tepat?
*poto diambil dari www[dot]singlesscoreboard[dot]com
@mbak Latree : waah dipuji ma 2 mbakmins *idung kembang kempis* hihih mksh mbaak.. tar ke lampu bohlam
ouw sweet…
eh mbak ranny, ini bisa juga diikutkan di prompt #5 Lampu Bohlam lho 🙂
ada yang typo tuh, paragraf pertama, 'udara yang sejukk' 🙂
@Miss Rochma : done..heheh makasih mak
@Fatwaningrum : makasiihhh *blush*
Hmm, manusia memang tempatnya khilaf, calon istrinya itu bisa jadi adalah cinta yang sebenarnya buat Aryo, namun ternyata manusia tak pernah puas, kok jadi serius begini sayah?? hehe, pgn protes deh sama Aryo 😀
@Mak Helda : hihihih gpp kok di protes 😀
SUKAK!!!! ^_^ .. twisting PoV nya menarik. dan "kupu-kupu di perut" itu ahayyyy ^_^ nice! tapi masih kurang padat 🙂
nulis terus!!!
@Redcarra : siaaap makmin, still learning, tar dipadatin ^.^
Cinta itu hadir saat & waktu yang tepat kok terkadang, kita sendiri yang tidak tepat dalam hal tsb, sadar atau tidak 🙂
@Andy : hehehe curcol neh mas? 😀
udah mau nikah, malah jatuh cinta sama orang lain,wah ..
@Lianny : cinta tak mengenal batasan *Dikeplak*
Debaran itu turun ke perut, seperti ada kupu-kupu didalamnya. Apakah aku jatuh cinta?
*
Saya belum merasakan ada kupu-kupu hehehehe… ^^
Oh, God! Berarti saya belum pernah jatuh cinta.
@nurusyainie : masa siih?
hadeeeeeh.. ini yang kegenitan lakinya apa ceweknya yak -___-
@Mak Isti : terserah mak mau yang mana #eh 😀
@vee : hehehe jatuh cinta utk kesekian kali 😀
yang negur duluan Andira ya
*kabur
@Ajoz : yupz 😉
jatuh cinta emang ngga cukup hanya sekali :')
ini nyata!
#SedikitCurhat :p
@Digen : hehehe sepertinya begitu, tak hanya sekali 😀
ih! dasar lelaki, udah mo merit masih tepe kemana-mana!
*kok saya yg sewot* hihihi…
@Aisyah : dia gak tepe koq 😀