Perjalanan Kesekian

jalan
Selalu tergetar tiap kali baca note-mu. Pada kota, pada benda dan juga pada manusia yang bahkan namannya pun tak pernah kamu tahu. Begitu runut, berurut, laksa rangkaian puzzle atau rubik yang dimainkanku di malam ketika aku berada di teras rumah saat hujan.

 

Pahit ataukah manis yang jelas melarutkan. Tanpa sadar telah terjerat di pusaran perasaan yang teraduk terantuk menyakitkan. Antara perasaan iri, dengki, melankolia dan luka yang begitu menyesakkan dada.

 

Perjalanan. Ya, perjalanan tak pernah gagal untuk menyeret beranjak dari tempat dimana aku sedang berada.

 

Sekejap aku goreskan pena, abadikan kenangan seperti yang kamu punya. Kisah setiap kota. Likak-likuk wajah yang mungkin segera kita lupa, hanya saja hangat senyumnya selalu tertinggal di dada. Tak pernah ada yang benar berhenti, tapi ada saja yang tertinggal ya? Dan mungkin seperti itu kenangan, bukan gambaran yang bisa kita kenang kemudian. Akan tetapi ingatan akan sebuah peristiwa, menghadirkan perasaan hangat dan kerinduan.

8 Comments

  1. kang fendy 2 February 2016
    • ranny 4 February 2016
  2. Lusi 1 February 2016
    • ranny 2 February 2016
  3. mutia 1 February 2016
    • ranny 2 February 2016
  4. Dani 29 January 2016
    • ranny 1 February 2016

Leave a Reply