Holaa … Gimana kabar nih buibu yang anak-anaknya sudah selesai ujian semester? Macam sehabis pecah bisul ya, lega. LOL. Selama ujian, Mamak dibikin deg-degan juga ngajarin si Kakak, sementara dia mah asyik saja.
Anyway #LiburanKeluarga kali ini rada cepat di keluarga kami. Sebenarnya mau izin hari Rabu, 11 Desember kemarin. Etapi, tiba-tiba suami mesti dinas ke Malang. Jadi, rencana pun berubah. Selasa, 10 Desember kami harus siap-siap menuju Malang.
Perjalanan #LiburanKeluarga kali ini terasa beda karena kondisi saya H+1 sakit vertigo. Hiks. Alhamdulilah sih udah nggak pusing, hanya saja kepala masih terasa kliyengan gitu. Untung ada Mama jadi anak-anak masih keurus dengan baik.
Kami memulai perjalanan pukul tujuh pagi.
Bersyukur banget dah, infrastruktur jalan tol sudah dibangun dengan baik menuju Surabaya juga Malang. Sehingga waktu tempuh kami pun makin cepat. Selama perjalanan ada dua kali kami berhenti di rest area untuk istirahat sejenak.
Saya suka banget dengan jejeran rest area sepanjang jalan tol menuju Surabaya. Keren, resik, apik! Desainnya pun unik. Dan ada masjid tiap rest area.
Tiba di Surabaya sekitar pukul sebelas siang. Perjalanan langsung kami lanjutkan menuju Malang lewat jalan tol lagi. Waktu tempuh sekitar 1,5 jam. Itu udah poll banget nggak pake berhenti.
Berhubung ke Malang dalam rangka dinas, jadi setibanya kami langsung menuju hotel Sahid dan suami pun mesti lanjut kerja. Btw, hotel di Malang saat itu penuh loh! Kami agak kesulitan mencari hotel L dan beruntung mendapat kamar di hotel Sahid yang nggak jauh dari kantor suami.
Hotel Sahid ini termasuk hotel tua. Nggak ada lift dan bangunannya pun udah lama. Kondisi kamar nggak usah lumayan sih untuk ukuran hotel di tengah kota. Walau pendinginnya agak sedikit bermasalah, juga toilet di kamar Mama agak macet.
Mengunjungi Kampung Warna-warni Jodipan Malang
Karena perjalanan ini bisa dikatakan mendadak, jadi kami nggak punya persiapan untuk ke mana saja. Ditambah lagi kondisi saya yang mesti istirahat, so kami nggak bikin itinerary. Padahal udah dekat sih ya mau ke Jatim Park.
Di hari yang sama pun, akhirnya kami memutuskan untuk keliling kota saja. Dan pulang pun lebih awal karena saya kecapean.
Keesokan harinya, saya mengusulkan untuk ke Kampung Warna-warni Jodipan saja.
Selama ini hanya bisa melihat postingan teman-teman maupun baca artikel tentang Kampung Warna-warni Jodipan ini. Mumpung udah di Malang, sayang banget dah untuk dilewatkan.
Berbekal Gmpas (all hail to Gmaps!), kami memulai perjalanan pagi itu menuju Kampung Warna-warni Jodipan. Ternyata nggak jauh juga dari kota.
Yang menjadi masalah adalah lahan parkir! Karena menuju Kampung Warna-warni Jodipan, hanya ada jalan yang nggak terlalu lebar, parkirannya pun cukup untuk motor.
Beruntung ada petugas parkir yang sigap. Kami pun mendapat parkiran di sebuah gudang gitu. Sepertinya tempat itu sering dipakai untuk parkiran wisatawan yang menuju ke Kampung Warna-warni Jodipan.
Untuk masuk ke Kampung Warna-warni Jodipan, kami harus membayar tiket masuk senilai 3k yang bisa dibeli di loket depan. Uniknya loket ini dijaga oleh seorang ibu tua loh yang sangat ramah.
Kami tiba di lokasi itu sekitar pukul sepuluh pagi. Dan sudah ramai! Bayangin itu mah nggak saat weekend loh. Tapi, ramainya ampun.
Sedikit tips, hati-hati saat menuruni tangga karena sedikit curam, ya. Sebaiknya menggunakan jenis sepatu flat shoes atau sneakers ke Kampung Warna-warni agar memudahkan untuk bergerak.
Area Kampung Warna-warni Jodipan ini mengingatkan saya akan perkampungan kumuh yang rumahnya berhimpitan tapi yang ini sudah versi naik kelasnya. Cat-cat di semua rumah masih terjaga, belum terkelupas.
Ada banyak gantungan lampion maupun pot di bagian atas sepanjang Kampung Warna-warni Jodipan ini. Pun dengan mural-mural yang sangat instagramable banget! Haus atau lapar? Di rumah penduduk menjual berbagai jenis makanan dan minuman ringan.
Dan di samping kali ada semacam food court gitu yang menjual berbagai makanan-minuman.
Yang unik ada jembatan kaca. Sayangnya, kami nggak ke situ karena saya takut ketinggian. Hahaha … Tangga-tangganya pun agak curam gitu, untuk anak-anak mesti hati-hati banget. So, kami memutuskan untuk tidak naik ke jembatan kaca yang hits itu.
Kurang lebih 45 menit kami berada di situ. Asli olahraga banget dah! Hehehe … Sepanjang jalan harus naik-turun tangga.
Mau foto pun sungguh ramai, tipsnya tunggu sebentar setelah rombongan lewat lalu foto cepat! Kalau tidak, ya terima ala kadar foto yang ada orang-orang di samping atau di belakang.
Akhirnya salah satu tempat wisata keluarga di Malang, Kampung Warna-warni Jodipan sudah check list! Alhamdulilah.
Sebelum balik menuju Surabaya, kami singgah bentar beli Bluder Cokro Malang yang ngehits itu. Sekotak isi enam, dibeli dengan harga 60k. Enak loh menurutku.
Liburan Menyenangkan Dengan Persiapan Kendaraan yang Maksimal
#LiburanKeluarga walau dadakan gini tetap persiapan harus maksimal.
Salah satu yang penting adalah kendaraan. Memiliki kendaraan pribadi, harus dicek ban-oli-mesin juga bensin. Karena kalau tidak, perjalanan akan menjadi kendala nantinya.
Apabila teman-teman tidak memiliki kendaraan saat mengunjungi Malang, sekarang ini sudah ada layanan sewa mobil via online. Sungguh memudahkan banget!
Kalau saya merekomendasikan teman-teman untuk menyewa di https://www.trac.astra.co.id/ yang sudah terpercaya dan banyak juga yang merekomendasikan.
Keluarga saya lebih memilih untuk menyewa kendaraan secara online saat liburan karena memudahkan kami untuk bisa keliling ke mana saja dengan bujet yang ada. Nggak perlu repot harus pindah-pindah transportasi.
Di TRAC, kamu bisa memilih dua opsi untuk rental mobil yaitu rental mobil lepas kunci dan rental mobil dengan pengemudi.
Nah, sekarang nggak ada lagi deh drama bingung kendaraan saat menuju tempat wisata di Malang atau mencari kuliner legendaris Malang. Karena sudah ada kemudahan yang bisa kalian manfaatkan.
Anyway, sudah pernah ke Kampung Warna-warni Jodipan Malang, gimana kesannya? Share di kolom komen ya ceritanya.