Ibu Yang Memberikan Sufor Bukan Berarti Ibu Yang Jahat

IMG-20130622-00087(1)Judulnya panjang beneer yah 😀 . Jadi cerita kali ini adalah curcol soal ngurusin baby.

Semua berawal dari foto Athar dengan posisi tidur sambil pegangin botol susunya. Tak berapa lama berselang, masuk BBM *blackberry messenger yah* dari seorang temen.

 Jadi intinya, dia tanya kenapa saya kasih sufor ke Athar? Saya bilang, karena ASI saya gak banyak terus Athar sering laper, jadi saya topang dengan sufor. Sufor yang saya kasih pun, sehari 2-3 kali, selebihnya tetep ASI. Sejak Athar lahir, dari pihak rumah sakit kasih sufor, ASI setelah hari kedua, entah apa pertimbangan mereka tidak memberikan IMD (inisiasi menyusui dini). Seingat saya, sewaktu abis operasi, saya ketiduran dan baru bangun pagi harinya (saya melahirkan tengah malam). Saya pun tidak mempermasalahkan kenapa pihak rumkit tidak ada IMD. Hari kedua, saya cukup tegang dan berharap semoga ada ASI yang keluar, mengingat mama selama melahirkan 4 anaknya, ASI-nya tidak keluar. Alhamdulilah saat menyusui, ASI keluar dan perlekatannya pas.

Kembali lagi ke cerita BBM, temenku itu sedikit ‘ceramahin’ saya tentang buruknya sufor. Ini sedikit cuplikan isi BBM-nya.

Temen : Sufor itu hanya kalo ibu gak bisa ngeluarin asi. Gizinya juga cuman 1/25 asi, asi itu juga mengandung disinfektan alami buat bayi. Makanya bayi ga perlu pasga gigi karena asi juga bisa bunuh kuman di mulutnya., lha kalo sufor malah datengin kuman. Dan sufor itu juga bukan termasuk mpasi lho..! So, kasih sufor setelah paling cepet 1 tahun.

Me : Anak-anak lain minum sufor gpp x_ x tapi alhamdulilah baby gak ada masalah. Sufor emang bukan mpasi.

Temen : Yawdah kasih sufor aja terus kalo gitu, itu semua pilihan sang ibu kok, bayinya mau digimanain.

Me :  🙂

Temen : Hadeuh, maksudku sufor bukan mpasi adalah : setelah bayi boleh makan selain asi aja sufor gak dianjurin, logikanya kalo sekarang aja yang belum waktunya mpasi udah di kasih sufor ,,, yaaa u know the logic lah..

Saya gak bales lagi BBM-nya. Jujur, saya sedikit geregetan sama sedih dengan percakapan via BBM itu. Saya merasa di judge menjadi ibu yang jahat karena memberikan sufor ke Athar. Saya bukan mau membela diri, tapi alhamdulilah selama ini Athar tidak punya masalah pencernaan selama mengonsumsi sufor. Asi masih tetep saya berikan. Dan tak kalah penting, abang juga tidak mempermasalahkan hal tersebut. Saya pun berkonsultasi sama cici, dan dia mengatakan tidak apa-apa jika diberikan sufor.

Terlintas di benak saya, kalo memang sufor itu datengin kuman, untuk apa ada inovasi sufor? Toh, dalam pembuatan sufor, mereka (produsen sufor) memikirkan secara matang dari proses sampai hasilnya. Dan pastinya, dalam proses itu mereka konsultasi dengan pihak gizi, dokter anak dan IDI untuk komposisi susu yang akan mereka produksi beserta izinnya. Jadi, bagi saya tak ada salahnya bukan memberikan sufor kepada bayi.

Mungkin, dia mempertanyakan kenapa saya yang punya asi, masih di topang sufor juga. Dalam asi, katanya tak ada istilah, habis. Asi saya memang tidak habis, tapi saya membutuhkan tambahan untuk baby saya. Athar sering kelaparan, walaupun udah saya susui Asi selama setengah sampai sejam. Nah, beranjak dari situ, saya ambil sufor sebagai alternatifnya. Tak ada yang salah bukan?

Memang, cara kita mengurus bayi berbeda- beda. Mungkin, dia udah menganggap saya sebagai adiknya dan memberikan nasehat yang ternyata bagi saya bikin kuping panas. Ada baiknya, tidak men-judge seorang ibu yang memberikan sufor. Tentunya, seorang ibu punya alasan kuat kenapa ia memberikan sufor untuk bayinya. Belum tentu kita lebih baik dari orang lain. Itu aja sih bagi saya pribadi.

Selalu ada ‘diskriminasi’ antara bayi yang di beri asi dan sufor. Bagi saya sih sama aja, tergantung dari orang tua mengurus bayinya gimana. Jika, ada ibu yang Asinya tidak keluar trus mendengar seperti yang di atas, kebayang kan sedihnya. Maka dari itu, sekali lagi saya tak ingin men-judge ibu yang memberikan sufor.

Sekian curcol saya, ntar kepanjangan bakal di demo oleh duta Asi 😀

26 Comments

  1. Ahmad 8 December 2016
  2. LIdya 26 March 2014
  3. JoOZ 29 July 2013
    • Farah 16 September 2016
  4. mocca chi 25 July 2013
  5. miss rochma 23 July 2013
  6. IlhamSixx 18 July 2013
    • ranny 20 July 2013
  7. Lidya 8 July 2013
    • ranny 20 July 2013
  8. keke naima 8 July 2013
    • ranny 20 July 2013
  9. attayaya 8 July 2013
    • ranny 20 July 2013
  10. dd 5 July 2013
    • ranny 20 July 2013
  11. ndutyke 5 July 2013
    • ranny 20 July 2013
  12. Pakies 4 July 2013
    • ranny 20 July 2013
  13. Icha 4 July 2013
    • ranny 20 July 2013
  14. Latree 4 July 2013
    • ranny 20 July 2013
  15. ajen Angelina 4 July 2013
    • ranny 20 July 2013

Reply Cancel Reply