#MyHealthyStory : Gusi Bengkak Dengan Dua Penyebab. Sakitnya Bikin Kurus!

Sepanjang umur hingga sekarang ini, saya boleh berbangga karena nggak pernah sakit gigi! Gigi berlubang? No! Gigi ditambal? Nay! Pokoknya alhamdulilah banget. Tapi, yang namanya hidup nggak selamanya jalan mulus *halah, gigi nggak sakit tapi gusi iya. Duh!

Masalah bermula ketika saya duduk di bangku kuliah. Gusi di gigi geraham belakang bengkak, dan sakitnya aduhai. Bikin nggak bisa makan, berat badan turun. Yaeyalah, hanya bisa makan berkuah tapi lebih banyak nggak makan.

Setelah ke dokter gigi untuk diperiksa, dikasih obat, dan entah mungkin dikeluarin nanah, gusinya sembuh. Hingga beberapa tahun, nggak ada masalah lagi dengan gusi itu.

Tapi, rupanya saya salah sangka. Setahun setelah menikah, kembali gusi itu berulah. Kali ini, sungguh sakit banget dan bikin saya mesti ke rumah sakit untuk konsul ke dokter gigi. Dan, saya pun diminta untuk rontgen. *fiuhhh

Hasilnya? Gigi geraham belakang saya itu tumbuh miring, jadi nggak heran kalau gusi suka bengkak karena giginya mendorong gitu kan.

Baca juga : 7 Tips bulking dengan benar bagi pemula fitness

Saya disarankan untuk cabut dan konsul ke dokter bedah mulut. Tapi, saya skip karena udah parno duluan dengan yang namanya operasi.

Gusi Bengkak pun Berulah lagi, duh!

gusi bengkak

Awal tahun ini, kembali gusi bengkak say halo ke saya untuk kesekian kali. Fiuh pening sodara-sodara, karena obat pereda nyeri udah nggak mempan. Solusi? Ke dokter gigi lah.

Saya datang ke dokter gigi X saat malam hari. Setelah dicek gigi, saya pun dikasih beberapa obat. Sayangnya, obat itu nggak mempan juga, gusi masih bengkak dan nyeri. *hiks

Tiga hari kemudian, saya kembali lagi ke dokter sambil membawa hasil rontgen beberapa tahun lalu. Kembali dokter kasih obat dan menyarankan saya untuk cabut gigi geraham belakangnya, karena gusi akan terus bengkak kalau nggak dicabut.

Dokter tersebut menyarankan menggunakan BPJS saja karena gratis, tapi mesti daftar dulu karena seringnya penuh dan hanya ada dua rumah sakit yang menyediakan jasa cabut gigi geraham belakang.

Sebenarnya saya udah niat mau cabut, tapi masih mengumpulkan keberanian dan mikir siapa yang bakal jagain anak-anak kalau saya operasi? Karena kalau pakai BPJS saya harus menginap semalam di rumah sakit.

Saya skip lagi rencana itu.

Dua bulan berlalu, akhir Februari kemarin, gusi geraham belakang bengkak lagi!!

AARRGGGHHHH … Dedemit bangeeet nggak sih! Huh!

Kali ini saya pindah dokter gigi karena kartu BPJS udah ada.

Saya ke dokter gigi Y, dan di sini saya bisa bilang unik loh. Kenapa? Karena dokter gigi Y sewaktu periksa gusi tersebut, dia sambil membersihkan gigi geraham belakang. Hmm, hal ini nggak dilakukan sama dokter gigi X sebelumnya. Setelah dibersihin, entah semacam antiseptik gitu disemprotin ke gusi yang bengkak.

Selesai beres bersihin, dokter pun berujar, โ€œItu saya bersihin karena ada tumpukan makanan yang masuk disela gigi dan gusi, jadi bikin bengkak.โ€

Saya pun mangut-mangut.

Tau nggak, saat pulang kok nggak nyeri lagi ya gusi bengkak saya? Ish, sakti!!

Cukup dua hari saya minum obat, bengkaknya pun kempis.

Kubahagiaa ~~ ๐Ÿ˜€

Gusi Bengkak Ternyata Mau Banget Sahabatan Dengan Saya!

Takdir saya itu selalu bersisian dengan gusi bengkak.

*cry

Minggu kemarin, tiba-tiba gusi di langit-langit mulut bengkak. Dan gusi belakang gigi depan itu pun ikutan bengkak, akibatnya? Gigi ngilu, nggak bisa makan.

Saya sediih bangeeet, kok sakitnya estafet gini, ya. Seriously, seminggu kemarin kondisi saya drop dan masih berlanjut ternyata.

Cici pun menyarankan minum pereda nyeri dan penurun bengkak. Nyeri reda, tapi gusi bengkak di langit mulut itu masih!

Biasanya nih gusi langit-langit bengkak itu karena saya keseringan makan permen, makan keras tapi kan saya lagi sakit kemarin jadi nggak ada makan yang keras, seringnya bubur sama makanan lembek lainnya.

Aneh bukan?

Tiga hari lewat, saya kembali lagi ke dokter gigi Y.

Beliau pun bertanya apa saya makan keras, gigi pernah ditambal? Absoluetly no dong. Dokter pun ngetuk-ngetuk gigi depan bagian atas, katanya baik nggak goyang. Duh dokter bikin deg-deg an.

Kembali, gigi pun dibersihkan. Aduh sakiiit beneran karena kayaknya alat bor itu dimasukin ke dalam gusi. Onde mande, saya sampe mewek loh.

โ€œDok, kenapa ya gusinya bengkak?โ€

โ€œGusi gigi mbak itu udah agak turun (maksudnya gusi di atas gigi, udah turun maksudnya gusinya udah ke sela gigi) nah itu bikin makanan numpuk dan pintu masuk kuman. Sepertinya, bengkak ini karena ada kuman yang masuk.โ€

Saya parno sodara-sodara … Huhuhu

โ€œJadi, dok bersihinnya gimana tuh?โ€

โ€œSikat gigi nggak bisa menjangkau untuk makanan yang masuk ke sela gusi, jadi baiknya dibersihkan (scalling).โ€

Saya lemas.

โ€œNanti, kalau masih bengkak akan dirujuk ke rumah sakit untuk dirontgen.โ€

Saya lemas plus parno.

Pulang di rumah, saya langsung minum obat. Dan selagi ngobrol, kok saya merasa ada nanah yang keluar dari gusi. Eh, emang bener loh ada nanah keluar. Saya biarin saja, karena kalo nanah keluar kan bisa turun bengkak.

Sekarang sudah tiga hari, bengkak udah turun tapi belum kempis total. Duh, semoga beberapa hari ini bisa kempis sempurna. Mohon doanya, yaa …

Hhhh …

Saya pun akhirnya penasaran, apa saja sih penyebab gusi bengkak? Dan di saya ini terjadi berkali-kali. KZL!!

gusi bengkak2

Jika dilihat di infografis di atas, well, gusi bengkak saya ada disebabkan karena gingivitis tapi plak di gigi saya tuh dikiiiit hmm auk dah, dan satunya ya pasti infeksi.

Jangan Pernah Sepelekan Kesehatan Mulut

Dari pengalaman ini, saya pun berkesimpulan bahwa kita nggak boleh sepelekan kesehatan mulut.

Selain rajin gosok gigi, pakai antiseptik, penting juga ke dokter gigi setiap tiga bulan sekali untuk memeriksakan gigi ataupun bersihkan gigi. Ditambah juga rajin minum air putih, vitamin C, kurangi stres.

Kalau di sini harga scalling itu 200rb, tapi kata temen kalau ke puskesmas bisa gratis loh. Untuk pengguna BPJS, scalling ini nggak ditanggung, ya. Untuk periksa dan obat, tetap ditanggung oleh BPJS.

Kini, saya lebih memerhatikan gigi dan gusi. Kalau dulu gosok gigi suka bolong di malam hari, sekarang dah wajib. Selain itu, saya juga pakai antiseptik tiap kali selesai gosok gigi biar kumannya mati! Untuk pasta gigi pun saya pakai yang khusus gusi.

Seperti kayak judulnya, sakit gusi bengkak ini bikin kurus, emang benar. Pas timbang berat badan kemarin, jarum bergeser ke kiri, turun 3kg! Anjaaay, etapi siapa sih yang suka kalau kurus karena sakit, duh saya mah nay nay lah. ๐Ÿ™

Semoga kita semua bisa sehat selalu, ya.

Nah, teman-teman ada nggak yang punya pengalaman gusi bengkak? Please share dong ceritanya biar saya merasa punya teman juga. Huhuhu

Selamat berakhir pekan, ya …

26 Comments

  1. Karin 19 March 2019
    • ranny 19 March 2019
  2. Fubuki Aida 2 April 2018
    • ranny 12 April 2018
  3. Megasavithri 1 April 2018
    • ranny 12 April 2018
  4. Rach Alida Bahaweres 1 April 2018
    • ranny 12 April 2018
  5. Fanny Fristhika Nila 1 April 2018
    • ranny 12 April 2018
  6. Rotun DF 22 March 2018
    • ranny 12 April 2018
  7. Sara Neyrhiza 16 March 2018
    • ranny 12 April 2018
  8. Gustur 15 March 2018
    • ranny 12 April 2018
  9. lianny hendrawati 12 March 2018
    • ranny 13 March 2018
  10. Ina 12 March 2018
    • ranny 13 March 2018
  11. sari widiarti 12 March 2018
    • ranny 13 March 2018
  12. HM Zwan 12 March 2018
    • ranny 13 March 2018
  13. Erin 12 March 2018
    • ranny 12 March 2018

Leave a Reply