Site icon Hujanpelangi Blog

Andai Saja

meja riasIntan mematut di depan kaca meja rias, ia menyapukan lipstik peach Etude sebagai pelengkap make up.

“Ahh, pas! Aku terlihat anggun dengan lipstik ini.”

Ia berbalik badan dan berdiri di depan lemari pakaian. Tangannya menelusuri gaun-gaun yang digantung rapi dalam lemari. Tangannya berhenti dan spontan ia mengambil dress yang tergantung di tengah lemari. Segera ia melepas baju yang dipakai, berganti dress yang diambil dari lemari. Ia kembali berdiri di depan kaca meja rias.

“Ini  yang aku cari. Little black dress by Zara, keluaran terakhir. Pas membalut tubuhku yang ramping ini.” Ucapnya berbangga diri.

Ia menoleh ke sudut kamar. Di sana berjejer sepatu dan sandal.

“Sudut yang paling aku suka! Semua merk terkenal sudah kupunya.  Nine West, Christian Louboutin, Kate Spade, Marc Jacobs, Manolo Blahnik, Steven Madden, Prada, Salvatore Ferragamo, Jimmy Choo. Lengkap!”

Dipilihnya pump shoes merk Louboutin, dengan hak 12 cm dan glitter warna perak menghiasi seluruh sepatu.

“Sepertinya ada yang kurang dari penampilanku malam ini. Oh yah, tas, aksesoris dan parfum!”

Kembali lagi ia membuka lemari pakaian, diatasnya berjejer tas-tas  berbagai model dan merk. Dipilihnya clutch bag berwarna merah merk Mango.  Kembali lagi ia melirik bayangannya di kaca meja rias.

“Hampir sempurna. “ desisnya

Ia melirik jam tangan, gelang dan parfum yang berjejer rapi di atas meja rias. Dikenakannya jam tangan Fossil silver dipadu gelang warna senada merk Mango, lalu disemprotkan parfum DKNY blue di pergelangan tangan dan leher.

Ia  berjalan mondar mandir di kamar dan memutar tubuhnya pas depan kaca bak peragawati.

Perfecto! Mas Dika pasti suka dengan penampilanku ini.” Ucapnya dengan seringai puas.

BRAK..!! Seorang perempuan tiba-tiba masuk ke dalam kamar. Intan terhenyak di posisi berdirinya.

“Apa-apaan ini Intan!? Beraninya kamu memakai barang-barang milikku! Lepaskan sekarang juga dan keluar dari kamar ini. Mulai detik ini kamu saya pecat sebagai baby sitter Anabel! Sehabis berganti pakaian, kamu berkemas dan pergi dari rumah ini!” Teriak perempuan itu.

Intan segera tersadar dari lamunannya. Ia pun bergidik sendiri dengan lamunannya barusan. Sebelum ia kepergok Nyonya Gita, ditanggalkan dress dan dilepasnya semua aksesoris, lalu secepat kilat ia mengembalikan barang-barang sesuai tempatnya. Buru-buru ia keluar dari kamar, menguncinya dan kembali ke kamar Anabel untuk mengganti popok.

"QUIZ MONDAY FLASHFICTION #2 – Sekilas Sekitarmu"

Exit mobile version