Alergi Ikan dan Tomcat

Sejak minggu lalu hingga minggu ini kondisi fisik saya agak sedikit menurun. Semua bermula dari makanan yang saya makan. Ceritanya saya lagi pengen banget makan ikan, secara di Solo ikannya tidak sebanyak di Manado. Dan akhirnya saya pun bisa menikmatinya karena menu catering ada ikan gembong. Saya pun semangat sekali makannya. Lahap. Tandas.

Malamnya saya mengeluh ke Abang kalau daerah sekitar bibirku gatal banget. Saya pikir mungkin cuma gatal biasa. Nah, ketika bangun sekitar pukul 3.30 subuh untuk bikin susu Athar, saya meraba wajah. Loh kok ada yang bengkak. Saya turun cepat dari tempat tidur dan ngaca. Huaaa wajah saya bentol-bentol hikz.. Ya sudah, setelah Athar selesai minum, saya pun tertidur.

Paginya, saya sungguh kaget dengan wajah saya yang seperti korban KDRT! Mata bengkak, merah, jidat bengkak. Pokoknya mengenaskan deh! Saya tahu bahwa saya korban ALERGI IKAN! Wait, selama 29 tahun baru kali ini saya alergi ikan. Secara saya besar di daerah pesisir dan makanan utamanya adalah ikan. Beragam jenis ikan sudah kumakan dan tak ada efek samping. Pastilah, ikan kemarin itu sudah tidak segar atau mati dua kali istilahnya.

Gambar terkena cairan tomcatParah kan? Yang paling atas dan kedua itu jejak tomcat. Yang ketiga itu alergi.

Saya meminta Abang untuk anterin ke rumah sakit pagi itu juga. Pukul 9.30 pagi tiba di RS.Kasih Ibu dan harus kecewa karena pendaftaran sudah ditutup. Kami pun beralih ke RS. Dr. Oen (Kandang Sapi). Dan harus mengantri yang cukup lama. Tiba di rumah sekitar pukul 13.30. Saya langsung makan dan minum obat.

Harusnya ya, kata Cici, dalam 24 jam bengkak itu udah turun. Tapi ternyata tidak! Saya makin panik. Cici pun menyarankan untuk minum obat seperti yang dia minum kemarin. Setelah beli dan minum, sekitar siangan bengkak udah turun. Tapi di jidat dan samping mata sebelah kiri masih ada garis merah dan ada putih-putih gitu di garisnya. Di leher pun ada tanda serupa. Saya pengen pingsan saja ketika tahu bahwa itu adalah ulah TOMCAT!!!!

TomcatIni nih penampakan tomcat. Mau yang lebih jelas bisa di gugling. Tomcat ini mengeluarkan cairan yang beracun. So, be carefull

Saya sebal sekali sama TOMCAT ini!!!! Sebal sampai ke palung laut *hae* Membuat kecantikanku turun selevel!!! BENCIIIIIIII X((

Saya gak habis pikir, rumah itu 2 hari sekali dipel sama Bibi, bantal-bantal sering dijemur. Terus tomcat busuk ini dari manaaa???? Serangga ini susah loh dimatiin, harus pake benda keras untuk matiinnya. Cairannya itu berbahaya. Saya makin sutrisss.. Akhirnya dengan kekuatan gugling saya pun mendapat banyak info tentang serangga berbahaya ini.

Tak heran sih, depan rumah itu tanah lapang, di ujung ada sungai kecil dan banyak pohon. Itulah sarangnya!! Kayak tadi malam, kami perhatiin di kaca ada tomcat yang nempel dan paling suka nempel dekat lampu. Jangan kira matiin pake semprot sebangsa HIT mempan, tidaaaak sodara-sodara!!!

Sekarang, bekas tomcat di wajah dan leher sudah hilang karena saya rajin pake salep yang dikasih dokter sewaktu Abang sakit ini juga.

FYI, jika terkena gigitan atau cairan tomcat segera dicuci dengan sabun, jangan diolesin macam-macam seperti ; minyak kayu putih, telon, minyak tawon, minyak merah. Tapi sebaiknya ke dokter karena dokter akan memberikan salep khusus. Saya jamin, dengan pemakaian teratur, itu akan sembuh. Tapi, jika sudah kering jangan dikelupas, biarin kulit matinya jatuh sendiri.

So, ada yang bisa bantu saya kasih tips gimana basmi tomcat?

17 Comments

  1. farhaki 24 April 2016
  2. Veny Lai 11 January 2015
  3. Janda Muda 22 May 2014
  4. Keke Naima 21 May 2014
  5. Nathalia DP 20 May 2014
  6. volverhank 19 May 2014
  7. Ririn 19 May 2014
  8. Dhe 19 May 2014
  9. Erlina Fitriani 18 May 2014
  10. ndop 18 May 2014
  11. The Others 18 May 2014
  12. Rizka 18 May 2014
  13. khairiah 18 May 2014
  14. Ida Nur Laila 18 May 2014
  15. Lusi 18 May 2014
  16. LIdya 18 May 2014
  17. Ade Anita 18 May 2014

Reply Cancel Reply