Food photography is a still life photography genre used to create attractive still life photographs of food. – Wikipedia
Memotret makanan dengan ponsel untuk sekarang ini sangat sering dilakukan.
Hasil foto dari ponsel pun nggak kalah bagus dengan dslr. Pemilihan ponsel untuk motret makanan, salah satunya karena praktis. Nggak repot nenteng dslr saat mau motret di restoran, di rumah pun serba praktis juga karena motret dari ponsel bisa langsung diedit dan dibagikan ke semua sosial media sambil selonjoran di sofa. Apalagi untuk ukuran sekarang ini di mana produsen ponsel berlomba memberikan fitur-fitur menarik bawaan ponsel salah satunya besaran kamera. Kalau dulu 5MP sudah paling keceh, sekarang ini ada ponsel yang sudah 13MP bisa dikatakan hampir setara dengan dslr.
Jika kualitas kamera hampir setara dengan dslr, ngapain juga pakai dslr? Dengan ponsel, semua menjadi lebih mudah.
Balik lagi ya ke motret makanan. Jika diperhatikan tren motret makanan ini sudah menjadi bagian dari gaya hidup. Bahkan sudah menjadi pekerjaan tetap bagi sebagian orang yang sering disebut food photographer. Begitu juga dengan blog niche makanan yang sering disebut food blogger, seringkali mereka mendapat kesempatan untuk review restoran atau produk, mau nggak mau harus bisa motret makanan dengan baik. Ketika melihat foto-foto mereka seliweran di feed Instagram atau FB, pasti kita pengin juga ya bisa motret kayak mereka.
Geliat food photography sekarang ini selain menjadi gaya hidup, juga sangat dibutuhkan oleh industri kuliner, hotel, periklanan, kafe. Jangan salah, fee untuk para food photographer ini nggak sedikit loh. Contoh nih ya yang pernah tayang di Hitam Putih, pemilik akun @eatandtreats, dalam sebulan penghasilannya bisa mencapai 30 juta! Uwooowwww! Tapi, jangan pikir dia sampai tahap 30 juta itu nggak melalu proses, coba tanya deh gimana rempongnya dia dalam motret makanan. Pasti kalian bakalan mumet heheheh..
Secara singkat nih, food photography adalah teknik memotret makanan agar tampak menggoda.
Bisa nggak sih ponsel menghasilkan foto yang eatable ala food photographer dan food blogger? Bisa!
Foto kiriman Muna Nawa (@bundamuna_) pada
Percaya nggak jika ketiga foto di atas menggunakan ponsel? Trust me, those pics used phone camera!
Saya sering banget motret dengan ponsel, silahkan lihat akun IG saya @rannyrainy sebagian besar saya motret dengan ponsel (iPhone 4s). Memang sih belum se-cetar para food photographer setidaknya saya berusaha menampilkan foto yang eatable dan sesuai style saya.
Untuk memperoleh hasil seperti ketiga foto di atas, prosesnya nggak semudah yang dikira *devil laugh* heheheh… Ada banyak keringat yang menetes *tsah*, tarikan tangan kecil yang pengin mencicipi apa yang ingin difoto, punggung yang pegal, kaki juga, lalu kemalasan membereskan props ketika selesai motret. 😀
Karena permintaan teman yang ingin belajar motret pakai ponsel, baiklah kali ini saya akan sharing sedikit tips.
7 tips motret makanan dengan kamera ponsel
-
Love your phone
Jika dek Justin Bieber mengatakan ‘love yourself’, so kata Mak Athar untuk ini love your phone.
Kita harus bisa memiliki chemistry dengan ponsel. Lebay ih! Serius ini beneran. Kita harus mengenal ponsel kita seperti kita mengenal pasangan kita #eaaa. Harus bisa tahu seluk beluk segala setingan di kamera. Sehingga saat motret kita tinggal variasiin styling makanan atau sudut pengambilan foto.
Sekarang ini ya, ponsel sudah cangging ada ISO dan Exposure, nah cari tau kedua hal itu. Misalnya, untuk di tempat yang cahayanya berlimpah, ISO nya 100-200, Exposure 1-2. Sedangkan di tempat lemah cahaya ISO nya dibesarkan, Exposure nya dikecilkan. Jadi, ISO-Exposure ini berbanding terbalik ya. *mumet* 😀
Untuk iPhone, seringkali motret ada kotaknya kan? Nah itu untuk menentukan fokus. Coba deh mainkan fokus, akan kelihatan jika fokus di kanan maka cahanya seperti ini, gitu juga sebaliknya.
Kotak itu adalah fokusnya, coba deh sering explore ponsel kita
-
Props itu penting!
Props itu istilah untuk property fotografi makanan. Kayak apa? Sebangsa serbet, talenan, alas foto, sendok dan garpu.
Contoh props foto yang saya miliki
Biasanya hal yang penting banget dimiliki itu : alas foto, serbet, talenan, sendok dan garpu.
Untuk variasi props bisa nanti ditambahkan sesuai kebutuhan, ya. Tapi, pengalaman saya nih, saya suka kalap jika melihat props hahahaha entah itu diskonan di toko, ke pasar tradisional atau onlineshop.
Alas foto biasa saya beli di onlineshop @bagusbaguswrapping sedangkan talenan, serbet, botol susu dll saya suka beli di onlineshop @dapurhangusdotcom. Tapi, saran saya nih sering-sering deh main ke pasar tradisional, banyak banget props di sana! Heheheh
-
Carilah cahaya
Prinsip motret makanan itu baiknya menggunakan cahaya alami. Disarankan untuk motret : pukul 8-10 pagi dan pukul 2-4 siang. Menurut para food photographer cahaya di saat waktu tersebut sedang baik-baiknya.
Nah, coba deh kalian cari tahu jatuhnya cahaya-cahaya tersebut di rumah. Apa pukul 8 itu depan pintu atau jatuhnya di dapur. Kenapa penting kita mencari jatuhnya cahaya? Ini sangat membantu agar foto kita terlihat stand out.
Nah ini contoh dari mana datangnya cahaya
Motret di malam hari jika bisa dihindari. Kenapa? Karena harus menggunakan lampu tambahan dan difuse it. Bingung kan? Makanya hindari banget deh kalau kita belum profesional.
Untuk motret makanan di restoran pun menurut Barry Kusuma (cek ke @barrykusuma), ada baiknya memilih tempat duduk dekat dengan jendela agar tempias cahaya nya dapat. Untuk motret di malam hari, cari tempat duduk yang penerangannya bagus ya.
Inget banget, big NO ya untuk flash dari ponsel.
-
Styling
Nah, selesai menyediakan props untuk foto. Selanjutnya kita akan menetukan style seperti apa makanan kita.
Less is more, untuk yang mengusung style ini biasanya hanya ada sepiring makanan dan divariasiin dengan serbet atau sendok.
Kalau banyak props juga gak apa-apa hanya saja bisa menyiasati gimana agar tampilannya menarik mata. Posisi props harus berimbang. Atau mau model messy juga bisa.
Ini contoh salah satu styling dengan banyak props tapi eyes catching kan!
less is more
Sering-sering deh lihat akun IG para food photographer macam @sefafirdaus @tikamaulida @yulyan_pratiwi @inijie, saya suka juga lihat akun IG FP-ers luar negeri. Mau foto yang moddy atau agak dark ambience gitu saya suka ke mbak @pujihamzah. Atau ke pinterest!
A&Q :
A : mak penginnya foto yang gelap-gelap gitu, gimana cara?
Q : bisa banget! Ini masalah main cahaya saja dan blok cahaya. Gak perlu di ruangan gelap dan harus pakai alas gelap, background gelap juga. Harus ada cahaya. Kalau alas dan backgroud gelap, nanti makanannya kelihatan melayang.
Baca juga : Asiknya di Instagram
-
Maju mundur cantik-cantik
Kok ada Inces sewaktu motret? Heheheh Ini berkaitan dengan sudut pengambilan foto. Percaya deh, sewaktu motret kita harus menentukan posisi (angle foto) yang cocok dan saat itulah kita akan maju mundur cantik cantik, bahkan tahan napas ketika *klik* :D.
Ada beberapa sudut pengambilan contohnya : BEV (bird eyes view) atau 90’, 10-20’, 45’, horisontal. Kayaknya panjang bingit kalau dijelaskan heheheh langsung saja lihat di foto di bawah ini.
Lihat foto di bawah ini. Kalau yang ini BEV. Posisi favorit! Trust me di manapun, posisi ini paling favorit karena gampang hehehehe. Saya sering banget pakai posisi ini.
Foto ini menggunakan dslr, tinggal diganti saja sama ponsel
Jarak antara objek dan kamera berapa jauh? Hmm untuk ini agak susah saya jawab. Karena ketika motret dengan BEV, objek di meja, saya malah naik kursi untuk mendaptkan framing yang bagus. Jadi bisa dikatakan jarak objek dan kamera itu agak jauh.
Posisi 45’, 10-20’, horisontal ini paling sering deh menggunakan prinsip maju mundur cantik-cantik hehehehe.
Berapa kali motret untuk dapat hasil yang baik? RATUSAN! Nggak hanya sekali tapi berkali-kali sampai kamu capek sendiri!
6. Editing
Langkah selanjutnya setelah motret sampai capek yaitu editing. Perlu edit? Bagi saya perlu. Karena ada beberapa bagian yang perlu dikrop dan terkadang ada sedikit tambahan kontras, saturasi agar warna makanan lebih stand out.
Hindari banget menggunakan tone bawaan ya. Lebih baik edit di brightness, kontras, saturasi, exposure, shadow, highlight. Dan hindari juga tone BW! Gak cocok untuk makanan.
Aplikasi yang sering dipakai di ponsel : snapseed, afterlight, picsart.
Watermark perlu nggak? Tergantung! Kalau saya suka pakai watermark. Jadi, jika ada yang mau nyolong setidaknya ada watermark di sana tapi ya kadang bisa dihapus juga sih watermark. Nah untuk watermark sebaiknya ukuran tulisannya kecil saja ya dan ditempatkan di bagian yang gak mengganggu pemandangan foto.
7. Belajar dan praktik
Semua butuh proses, nggak ada yang instan. Saya pun sampai detik ini masih terus belajar dan praktik.
Sering-seringlah berkunjung ke pinterest, membaca segala DIY dan tips di sana. Atau silahkan ketik tagar #52wfpp di IG, di sana banyak banget feedback dari kelas online ini dan follow lah para food photographer, perhatikan cara styling mereka, ada juga yang suka sharing BTS (behind the scene). Jangan sungkan untuk bertanya, ikut kelas fotografi online maupun ofline.
Ingat, terus praktik-praktik-praktik ya! Dengan sendirinya, kita akan mahir motret makanan dengan ponsel.
Jika dibaca, 7 tips motret makanan dengan kamera ponsel ini sama saja dengan motret pakai dslr, bedanya hanya di alat saja tapi prosesnya sama. Jadi, jangan berkecil hati jika nggak punya dslr (saya juga nggak punya kok hehehe).
Semoga tips ini bermanfaat, ya. Tips ini saya rangkum dari pengalaman saya motret makanan dengan kamera ponsel. Ada yang mau sharing, menambahkan atau bertanya, silahkan di kolom komentar.
Happy Monday, good peoples.
7 Teori nya bener banget mba, udah sering aku praktekin juga. Kadang sampe bikin orang sekitar nengok gara – gara saking fokus ngambil gambar biar bagus. Hehe
@Mbak Helma : ho’h resiko kalo di resto pasti kena lirikan pengunjung lain 😀
wahhh mesti banget praktekin nih.. secara saya failed mulu motoin makanan
@Pipit : ayoo dicoba 😉
Thanks ya… tipsnya komplit banget. Saya suka keringetan kalo lama fokus ke satu benda. Tapi harus mencoba!
@Mak Mutia : harus tetep dicoba ^^
kl udah ada ilmunya,praktek terussss hehe. makasih mak sharingnya
@Mak HM Zwan : harus praktiik, nah ini nih yang keceh juga motret pake ponsel 😉
Tjakep yaa… aku sering klo foto dari ponsel. Alasannya krn simple dan hp pasti dbawa kemana kita pergi. Makasih sharingnya.
@Ristin : benar simpel is the best hihihihh sama-sama mbak
aku jg msh hrs bnyk bgt belajar soal foto makanan ini Ran.. malah suka ngeliatin foto2mu :).. masalah di aku sih, kdg suka buru2 motretnya.. krn kalo mw coba ratusan kali motret demi foto bgs, itu pelayan2 udh pada ngeliatin dgn tatapan aneh hahaha ;p. trs 1 lagi, kalo pake hp ya, tanganku suka goyang -__-.. ga bisa kokoh gitu pas klik kamera.
@Fanny : emang jadi dikit masalah kalau di resto ya, pengin bisa motret bagus tapi buru-buru. Tapi, ada beberapa saya lihat motret makanan di resto bagus-bagus kok hehehe punyamu juga udah bagus kok,Fan.
wah belajar banyak nih dari mbak pelangi, btw solo jenengan dimana sih mbak..kpn kpn bikin event yuk sama novotelsolo 🙂
@Mas Sukmana : aih sama-sama belajar mas hehehe saya di Gentan 😀 Insya Allah ikut kalau ada event dan mau bangeeet event sama Novotel hehehe
Terima kasih tipsnya Mbak. Pengen deh bisa menghasilkan foto bagus kek gtu 😀
@Mbak Aprilia : bisa kok semua termasuk mbak ^^
Aih. Foto2nya mouth watering semua..pas banget menjelang makan siang. Haha
@Mak Diba : pas banget ya mak 😀 lapernya dapet hihihih
makasih tipsnya … langsung praktik nihh
@Mariana : sama-sama mbak ^^
Nah, mainin iso & eksposure itu yang masih perlu latihan nih. Makasih tipsnya ya, Mak.
@Mak Alfa : ayoo latihan terus mak ^^
BEUH FOTONYA BADAAAAY
@Mak Tanti : makasiiih mak 😀
Bermanfaat sekali. Foto IG bisa lebih bagus deh. Trims yaa
@Hani : sama-sama ^^
aku bookmark nih Ran, aku pingin bisa moto yg bagus. Makasih yaaa. Share trus ya cara motret
@Teh Lidya : siaaap teh ^^
Waah..makasih tips nya, aku kadang suka ngasal aja sih kalo foto-foto, gak perhatiin printilannya..
yang penting cekrek aplot..haha
@Mak Ika : dulu saya juga gitu kok 😀 dan masih belajar terus ini
Thanks infonya kak ranny. Suka mupeng lihat foto2 kak rany di ig dan termyata itu tipsnya.
@Liza : haaalaah jadi maluu nih ihihihh
Saya pernah bahas ini juga sih di blog beberapa waktu lalu. Memang food photography itu beda dengan food documentation. Ditunggu loh ya foto-foto food pake foto hasil dari hapemu.
@Mak Vita : ada mak di IG hehehhe
Keren mba 😀 foto makanan itu memang seni hehehe.. Bagi yang melihat hasil foto kita akan lapar, sedangkan yang moto jadi ngga lapar lagi karena kelamaan cari angel #justjoke
@Vika : gyahahhaha beneeer kadang udah capek duluan, makannya nanti deh 😀
Harus ada chemistry ya, Mbak? Tapi aku kan jomblo *eh malah curhat
Tapi tipsnya keren banget, Mbak.
Karena makanan yang sebenernya gak enak juga bisa tampak menggiurkan kalo difoto dengan benar, ya 🙂
@Melisa : jiaaah hihihhi iya sih bagi saya 😀 motret makanan juga ada story telling-nya ^^ makasih mbak
Tips yang menarik. Cuma satu yang belum pernah saya coba, yakni editing.
@Arif : ayo dicoba ^^
Duh mak beneran belajar ini sih, selama ini asal jepret aja, tau2 pajang aja di blog hehehe *dosa besar*
@Astri : gak dosa besar kok 😀 semua ada prosesnya, dulu saya juga gitu kok heheheh
Asyiik, langsung dijawab request nya.
Aku tuh masih suka ketuker antara Iso dan exposure
@Mak Ety : prinsip dasar ISO-Exposure macam yang dijelaskan di atas hihihi
Iya mak, teori itu dah kubaca tapi pas praktik gagap ?
@Mbak Ety : berarti kudu terus praktik heheheh
Berhasil lapaaarr melihatnyaa.. makasih mak ranny tipsnya..
@Mak Manda : heheheh sama-sama mak 😀