Aneka jenis herbs (rempah) biasanya identik dengan menu makanan ala barat, ya. Seperti oregano untuk pizza dan spaghetti, rosemary untuk aneka menu panggang dan lain sebagainya.
Kendati demikian di menu masakan Indonesia pun sering kita pakai herbs seperti daun kemangi. Ini kerap ada di menu lalapan, ayam woku blanga khas Manado juga di pepes.
Bagi saya orang Manado, herbs (rempah) ini sudah rutin dipakai untuk berbagai jenis masakan. Bahkan penjual sayur di sana sering membuat ‘paketan’ rempah untuk masakan woku. Isinya : kemangi, daun pandan, sere. Jadi, masak pun jadi mudah.
Tak hanya itu saja, daun mint pun sering kami gunakan untuk pampis ikan.
FYI, pampis ikan ini adalah isian untuk kue tradisional Manado yaitu panada. Tapi, nggak semua sih memakainya tergantung selera.
Daun mint sendiri, saya sering gunakan ketika memasak abon ikan. Dijamin enak lho. Anak-anak pun sudah terbiasa saya memakai daun mint ini.
Contoh lain, kayak oregano selain untuk masakan Itali, saya suka juga pakai saat panggang ayam fillet atau bikin telur mata sapi.
Si kakak, suka banget rikues telur mata sapi dengan taburan oregano. Aromanya khas banget dan ternyata enak juga.
Nah, berikut ini saya rangkumkan 5 jenis herbs (rempah) yang sering saya gunakan untuk makanan agar lebih lezat dan beberapa saya gunakan juga dalam bentuk essential oil.
5 Jenis Herbs (Rempah) untuk Makanan Lebih Lezat
- Oregano
Salah satu jenis herbs yang paling terkenal dan sering dipakai adalah oregano. Herbs satu ini wajib ada di dapur saya.
Oregano merupakan tanaman herbal yang biasa ditanam di Mediterania, Asia Tengah, Asia Selatan. Tak hanya itu saja, oregano terkenal sebagai penyedap rasa makanan.
Nah, oregano ini berasal dari keluarga tanaman mint (Lamiaceae) dan memiliki aroma yang sangat khas.
Penggunaan oregano ini sudah ada sejak dulu kala lho. Masyarakat zaman dulu menggunakan jenis herbs oregano ini sebagai penyedap masakan juga menyembuhkan berbagai penyakit.
Daun oregano inilah yang sering dikeringkan lalu ditabur ke masakan. Dan ternyata daun oregano ini diekstrak dan menghasilkan essential oil.
Berdasarkan analisis dari food scientist U.S Department of Agriculture (USDA), oregano memiliki 3 hingga 20 kali aktivitas antioksidan dibandingkan dengan 38 jenis herbs lainnya yang diuji.
Oregano hampir tidak memiliki kalori namun kaya akan antioksidan, vitamin A, vitamin E, vitamin C, vitamin K, kalsium serta zat besi yang baik bagi tubuh kita.
- Peppermint
I love peppermint!
Entah itu dalam bentuk daun yang dicampur di masakan maupun essential oil.
Peppermint a.k.a daun mint adalah tanaman yang seringkali dimanfaatkan sebagai obat tradisional maupun campuran ke masakan untuk menambah aroma juga citarasa.
Saya yakin, kamu pasti udah familier lah dengan jenis herbs ini karena sering ditambahkan ke produk seperti minyak gosok, permen karet, pasta gigi, obat kumur, teh hingga penyegar nafas.
Emang nggak heran karena peppermint ini kaya manfaatnya seperti bisa mengatasi pencernaan, sakit kepala, bau mulut, pegal-pegal juga memberikan manfaat di fungsi otak ketika menghidunya.
Daun mint ini emang memiliki aroma khas, di mana jika kita menghidunya akan terasa segar dan agak tajam.
Untuk campuran makanan, saya sudah seringkali melakukannya. Citarasanya lebih nendang menurutku, tapi emang nggak semua makanan yang bisa dipakai ya.
Sedangkan pemakaian lainnya, saya menyukai essential oil peppermint. Sensasinya itu campuran antara panas, tajam dan segar.
Saat lagi sakit kepala, pundak pegal saya suka mengoleskan sambil pijat ringan. Apalagi kalau flu dan pilek, ini cocok banget untuk dioleskan ke leher dan punggung.
Tapi ingat, karena essential oil ini agak panas, disarankan untuk didilute dulu dengan minyak zaitun atau vco.
Cara lain menggunakan essential oil peppermint adalah dengan menghidunya. Wah beneran bikin segar saluran pernapasan! Bhay hidung mampet.
- Basil
Basil adalah jenis herbs yang berasal dari Asia dan Afrika. Dengan nama botani Ocimum basilicum, basil termasuk dalam keluarga mint dan orang Indonesia mengenal herbs ini dengan nama daun kemangi.
Kalau bicara daun kemangi, udah khatam lah ya kita sebagai orang Indonesia. Di berbagai jenis menu masakan pasti akan mudah menemukan kemangi ini.
Saya pun pecinta kemangi, pernah membuat resep ayam saus kacang yang dicampur kemangi, duh lezat!
Dimakan secara lalap pun oke juga. Untuk menu woku pun saya suka melebihkan daun kemangi ini.
Basil a.k.a daun kemangi memiliki ciri khas dengan aromanya yang unik.
Memiliki segudang manfaat, basil dikenal mempunyai sifat antibakteri, antijamur, antioksidan, dan antiradang.
Selain bisa dimakan, daunnya pun bisa diekstrak menjadi essential oil.
- Parsley
Parsley adalah tanaman herbs berwarna hijau dan sering digunakan dalam berbagai menu masakan seperti pizza dan spaghetti. Jenis herbs satu ini mengandung zat besi.
Namun kadang kala ada yang sering salah kaprah, menyebutkan parsley ini adalah daun ketumbar atau bahkan seledri. Beda lho.
Jika sekilas memang daun parsley mirip daun ketumbar (cilantro) dan seledri. Ketiga jenis herbs ini memang berasal dari famili sama yaitu apiaceae. Tapi, ketiga herbs ini memiliki rasa serta ciri khas yang sangat berbeda.
Daun parsley sendiri lebih kecil, pendek dan rimbun apabila dibandingkan dengan seledri dan daun ketumbar. Teksturnya lebih lembut dan rasanya paling hambar.
Manfaatnya pun beragam bisa untuk kesehatan tulang karena mengandung vitamin K, bisa menurunkan kadar gula karena mengandung myricetin juga mencegah kanker karena ada flavonid di dalamnya.
- Rosemary
Aroma rosemary ini tidak sekuat daun mint, oregano. Dan jika kamu sering menonton film barat atau chef dari negeri barat masak pasti akan menemukan rosemary ini untuk menu panggang maupun sebagai garnish.
Rosemary (Rosmarinus officinalis) adalah jenis herbs yang berasal dari daratan Mediterania. Namun, tanaman herbs ini kini telah banyak dibudidayakan di Indonesia.
Saya memiliki tanaman rosemary di rumah, merawatnya pun nggak sulit. Sayang, ketika pulang Manado sebulan, balik ke Solo udah meranggas. Asli sedih, hiks.
Dikutip dari Alodokter, manfaat rosemary bagi kesehatan tak terlepas dari berbagai kandungan nutrisi di dalamnya, seperti:
- Serat
- Protein
- Mineral, termasuk kalsium, zat besi, kalium, magnesium, dan zinc
- Vitamin, termasuk vitamin A, folat, vitamin B, dan vitamin C
Tanaman rosemary juga diperkaya dengan zat kimia yang memiliki efek antioksidan, antibakteri, antivirus, dan antiradang.
FYI, essential oil Rosemary ini cocok didifuse ketika mau belajar dan bekerja. Bisa meningkatkan konsentrasi loh.
Jenis herbs masih banyak lagi. Selain lima di atas yang sering digunakan, ada sage dan cilantro (daun ketumbar) untuk memasak. Tak hanya memasak, sage juga cilantro sering diekstrak menjadi essential oil.
Kalau saya pribadi menggunakan aneka jenis herbs di atas dalam bentuk essential oil maupun untuk masakan ini sudah seperti kebutuhan.
Contohnya, saya suka diffuse peppermint dengan lavender ketika bekerja. Bisa fokus dan tenang.
Untuk essential oil sendiri, saya menggunakan essential oil Young Living. Sudah pernah saya review, silahkan teman-teman baca.
Saya yakin teman-teman semua pasti pernah mencoba beberapa di antaranya. Barangkali tertarik untuk menanam atau menggunakan dalam bentuk essential oil?
kalau aku masih stay pake oregano, sekedar untuk topping ataupun campuran masakan. Enak banget, baunya itu loh khas. hehe.
Daun mint juga gitu, tapi paling untuk membuat infus water, itu pun cuma butuh 2-3 helai daun.
Aku paling suka Ama peppermint ran. Apalagi sejak kena COVID 2x aku tuh ngerasa napas jadi lebih pendek. Naah tiap kali ngerasa agak sesak, atau pas mood ga enak, aku sering ciumin peppermint YL ku. Langsung enaaaaak banget. Napas juga jadi plong. Jadi aku selalu bawa kemana aja.
Lavender juga suka, aku sering olesin ke bawah mat mata kaki atau sekitar tumit, biar tidur makin nyenyak ?.
Herbs begini sebenernya aku doyan. Krn toh aku suka sayuran. Tapi utk daun ketumbar aku ga bisa makan. Terlalu strong rasanya. Ga suka. Jadi kalo pas makan makanan India atau China, tiba2 ada rasa khas dr daun ketumbar, aku LGS ga bisa nelan ?. Ga suka banget
Kalau dirumahku yang sering dipakai daun kemangi.
Di satu sisi memang mudah dicari
Kalau daun mint, palingan ditemui waktu makan di cafe atau campuran minuman