Salah satu kota yang sukses bikin saya kangen untuk mengunjunginya lagi, lagi dan lagi adalah Bali! Iyes, emang sih kedengaran terlalu mainstream banget, tapi mau gimana lagi. Bali bagi saya itu memiliki daya magisnya tersendiri. Nggak bosenin! Lagian masih banyak tempat wisata di Bali yang belum saya kunjungi dan sudah masuk wishlist. Salah satunya adalah desa adat yang sekarang ini berkembang menjadi desa wisata.
Saya pecinta budaya, suka banget membaca literatur tentang budaya-budaya di berbagai daerah. Saya pun makin tertarik dengan desa adat di Bali karena melihat di tv dan beberapa foto di Instagram teman yang menampilkan eksotisnya desa-desa tersebut. FYI, desa-desa adat di Bali masih mempertahankan budaya tradisional leluhur dan masing-masing memiliki keunikan yang membuatnya berbeda dari yang lain. Karena keunikan inilah saya pun jatuh hati dan membuat desa-desa adat tersebut mulai dikembangkan menjadi desa wisata yang terbuka untuk wisatawan lokal maupun mancanegara.
Baca juga : 10 Destinasi romantis di dunia selain Paris!
Well, saya pun sudah bikin daftar 3 desa wisata di Bali yang wajib untuk dikunjungi nanti.
- Desa Panglipuran
Salah satu desa adat yang cukup terkenal di Bali adalah Desa Panglipuran. Desa ini berada di Kelurahan Kubu, Kabupaten Bangli, Bali. Tepatnya sekitar 45 kilometer dari Kota Denpasar.
Keunikan dari Desa Panglipuran bisa dilihat dari jajaran rumah-rumah tradisional Bali yang tertata rapi dan simetris. Setiap pintu gerbang berhadapan satu sama lain, dipisahkan oleh jalan utama yang mengarah ke pura megah di ujung desa.
Desa ini juga sangat bersih dan bebas dari polusi udara, karena tidak boleh ada kendaraan bermotor yang masuk ke kawasan desa. Bahkan, berkat kebersihan yang selalu dijaga oleh seluruh penduduknya, Desa Panglipuran pernah mendapat penghargaan sebagai desa terbersih ketiga di dunia, bersanding dengan Desa Giethoorrn di Belanda dan Desa Mawlynnong di India. *wooow keren banget, yes!
Jika ingin berkunjung ke Desa Panglipuran, akan dikenakan biaya sebesar Rp15.000,-untuk dewasa dan Rp10.000,- untuk anak-anak.
- Desa Trunyan
Pasti pada tahu dong tradisi Ngaben atau pembakaran jenazah yang dilakukan oleh pemeluk agama Hindu, bukan? Namun, ada salah satu desa di Bali yang memiliki ritual unik dalam memperlakukan jasad orang yang sudah meninggal, yaitu Desa Trunyan, yang berada di tepi Danau Batur, Kintamani.
Di desa ini, jasad orang yang sudah meninggal akan diletakkan begitu saja di bawah pohon Taru Menyan dengan hanya ditutupi oleh kurungan bambu. Uniknya, meskipun jasad-jasad tersebut dibiarkan tergeletak dan membusuk, tidak ada bau busuk yang tercium sama sekali. Hal ini lantaran pohon Taru Menyan yang sudah berusia ribuan tahun tersebut dipercaya dapat menyerap bau busuk yang ditimbulkan dari pembusukan alami mayat.
Untuk menuju Desa Trunyan, bisa menempuh perjalanan darat selama kurang lebih 3 jam dari kota Denpasar ke Danau Batur. Kemudian lanjutkan dengan menyeberangi danau menggunakan perahu motor sekitar 15 sampai 20 menit sampai ke lokasi desa.
- Desa Batubulan
Desa Batubulan merupakan salah satu desa di Kabupaten Gianyar yang sangat terkenal sebagai salah satu surga seni di Bali. Di desa ini, ada banyak toko kesenian yang memajang beragam kesenian patung batu, ukiran, serta batik khas Bali yang sering dijadikan sebagai buah tangan oleh para wisatawan.
Selain itu, Desa Batubulan setiap harinya juga selalu menyelenggarakan pertunjukan tari tradisional Bali seperti tari Barong, tari Legong, dan tari Kecak.
Untuk menuju desa ini, hanya perlu menempuh perjalanan selama 15 sampai 20 menit dari Kota Denpasar. Tidak ada biaya tiket untuk masuk ke kawasan Desa Batubulan, kecuali jika ingin melihat pertunjukan tari yang dipentaskan.
Menginap di Bali dengan rate murah dan nyaman? Bisa!
Bicara soal penginapan, saya nih sedikit rempong. Kenapa? Maunya yang murah meriah namun kebersihan terjaga. *Emak-emak minded, hehehe… Dan saya memilih untuk booking kamar itu dari jauh hari takut kehabisan.
Untuk hotel di Bali dengan rate murah namun kenyamanan maksimal, saya recomended Airy Rooms.
Menginap di Airy rooms, secara langsung akan mendapatkan 7 jaminan fasilitas di setiap kamarnya, mulai dari AC, TV layar datar, WiFi, peralatan mandi, hingga shower air hangat.
3 Langkah praktis untuk menemukan Airy Rooms
Ini perlu banget diketahui jika ingin menginap di Airy Rooms, 3 langkah praktis ini bisa membantu kamu untuk menemukannya. Tenang, nggak pakai ribet kok!
- Cek alamat hotel pada situs Airy Rooms, ada di setiap halaman detail hotelnya.
- Perhatikan neon box Airy Rooms yang terpasang di hotel yang sudah bekerja sama dengan Airy Rooms. Fungsi neon box ini adalah untuk mempermudah kita menemukan hotel tersebut.
- Jika masih belum ketemu, perhatikan kembali voucher hotel yang telah diterima melaui email/App, karena di dalam voucher hotel tersebut terdapat informasi mengenai hotelnya.
Mau pesan kamar hotel di Airy Rooms bisa dengan menggunakan aplikasi Android, iOS maupun website. Kalau saya sih cenderung milih via mobile karena mudah dilakukan di mana saja. Untuk transaksi pun, nggak perlu khawatir karena bisa dibayar dengan kartu kredit atau transfer.
Baca juga : 7 Wisata di Solo yang murah
List desa wisata di Bali sudah ada, pilihan kamar hotel yang murah namun nyaman pun sudah tersedia, sisanya tinggal memastikan budget dan waktu untuk berlibur! Sepertinya libur Lebaran cocok nih untuk digunakan liburan keluarga ke Bali. #kodekesuami Hehehe…
Well, kamu udah punya pengalaman menggunakan kamar hotel Airy Rooms? Atau udah pernah berkunjung ke desa wisata di Bali? Share dong di kolom komen.
Have a good day my dear friends.
Disclaimer : artikel ini adalah content placement. Telah diedit dan disesuaikan dengan gaya bahasa Hujanpelangi Blog.
Makasih kak informasinya. Siapa tau saya bisa ke bali
Salam kenal,
Sekadar sharing info event Festival Taman Nasional dan Taman Wisata Alam Indonesia tahun 2019 akan diselenggaran di Bali, tepatnya di Peninsula Island, Nusa Dua, dekat dengan water blow. Event ini merupakan kumpulan dari destinasi ecowisata yang ada di seluruh Indonesia, jadi sayang kalau dilewatkan. Oh iya tanggal kegiatannya 19 – 21 Juli 2019 ya..
infonya ada di http://www.festival-tamannasional-twa.com
desa penglipuran udah sering wkt di Bangli…indah bingits adat & tradisi ttp trjaga,batu bulan udah bolak balik wkt di Tabanan. luar biasanya Trunyan blm cm smp Kintamani.Udh lama banget gk ke Bali pingin kesana lagi.
@Vina : waaaah keren banget ya mbak desa Panglipuran? Asli tambah mupeng. Makasih sharingnya mbak ^^
Udah ke beberapa lokasi di Bali, tapi ke Truyan di skip 😀 betahnya di daerah Ubud saja…mesti explore lebih banyak lagi ntar ah..
@Mbak Dewi : aah Ubud emang bikin betah, tapi tiap sudut Bali itu bikin betaah..
Beberapa kali lihat tmn2 liburan di desa propinsi Bali. Aku pengin deh mbaa.. Sejuk pastiiiiii. Dan blm pernah nih nyobain airy room
@Mbak Uci : Sejuk banget kata orang 😀 mungkin next bisa coba Airynya ^^
udah bertahun-tahun saya gak ke Bali. Asik banget kayaknya kalau bisa jalan ke desa wisata 🙂
@Mak Myra : asikk banget pastinya, tempatnya sejuk dan adatnya masih terjaga plus keramahan penduduknya ^^
Duuuh dah lama bangeet gak ke Bali….
@Mbak Ophi : yukk ke Bali #eh hehehe
Pernah ke panglipuran tapi jaman pake hp jadul ga bisa pepotoan, jadi pingin kesana lagi buat menuh2in instagram hahaaaah
@Mak Yoan : *toss aku pun mupeng ke sana
Aku penasaran bgt sm Trunyan itu tp sayang tiap kr bali malah ga sempat kesana
@Mak Arifah : semoga one day bisa ke sana yaa mak ^^
Desa Panglipuran kayaknya yg buat shooting film baru yg tanyang bulan ini kan ya mak?ech iya g yaa
@Mak Via : kayaknya sering dijadiin tempat shooting dah 😀
Bali emang ngga ada mati nya buat aku mba Ran. Biarpun sering kesana, pingin lagi pingin lagi. Hehe.. 3 Desa itu bikin pengen datengin, cuma sayang belum sempet
@Mbak Helma : semoga honeymoon nanti yaaak 😛 😀
Naaahh desa2 begini yg aku jg pengen datangin kalo ke bali ran.. Justru pantai2 bali itu ga menarik minat samasekali krn…… panas ya bok :p. Mndingan datang ke daerah atasnya yg lbh sejuk ato k desa2 ini krn nyegerin mata dengan hijau2 nya
@Fanny : bener Fan, aku malah pengin ke desa-desa gini lebih adem dan bisa belajar banyak di sana
lha trunyan itu mbak yg agak horrror … pertama kali kesana sama istri sampek si dia jerit jerit liat tengkorak berserakan hahahah
@Gus Bolang : heheheh 😀 iya sih emang horor karena banyak tulang belulang..
Pengin ke trunyan belum kesampaian.
Penasaran banget. Moga-moga bisa kesana suatu hari.
@Mbak Ety : *didoakan.. Amiiinn ^^